dr. Gia Pratama Profile picture
Aug 28, 2019 36 tweets 8 min read Read on X
BRAKK!! Pintu IGD terbuka.

Seorang pria berkacamata dibopong 3 orang laki2.

Saya berdiri menyambutnya untuk mengarahkan ke triage, "kenapa mas nya?" Saya bertanya ke salah satu yang bopong sambil saya pegang nadi di lehernya.

#serisayangidirimu
"Kita lagi kumpul keluarga dok, dia lagi main game di hpnya, tiba- tiba kesakitan dadanya sampe susah bicara, tangan kirinya jg sakit sampe susah digerakin, kita bawa kesini trus tadi di mobol pas udah mau sampe sini dia ga sadar".

Tidak ada nadi yang teraba. "Kode Biru!!"
Saya menarik brankar triage sendirian untuk memindahkannya ke ruang resusitasi. 4 perawat saya yang sedang memegang pasien lain pun lgs berlarian menuju ruang resus.

"Pindah bed! hitungan ketiga, satu, dua, TIGA!" Tubuh pasien terangkat dan pindah dengan mudahnya.
Saya menaikan kedua lutut saya diatas tmpt tidur, mengunci kedua tgn saya, lalu mulai menekan tulang dadanya dgn kekuatan yg cukup dan dgn kcepatan tinggi yg berirama, smbil ngasih komando, "Dwi, psng monitor dan siapin defib", "Agus, ambil laryngoskop sm ett no.7 trus baging".
"Siti, siapin obat di trolly emergency trus lo pasang iv line"
"Rini, lo tanyain kekeluarganya brp berat badannya dan dia ada riwayat sakit apa sblmnya". "Ok, dok" lgs mereka kerjakan seketika.

"Dok, monitor terpasang" kata dwi.

Saya menghentikan kompresi dan membaca monitor
Tampak gelombang spt puluhan huruf W berjajar berlarian dgn cepatnya.

"V-tach! Dwi,lanjutin kompresi! Ini butuh defib". Saya turun dari tmpt tidur, nyalain mesin, Stel listrik 200 joule, ambil pedal, minta jelly ke pedal, saya gosokkan kedua pedal trsbut sambil kasih instruksi,
"Stop Kompresi, stop ventilasi, semua lepas tangan!" Semua tangan menjauh dari tubuh pasien. Saya tempel pedal pertama di dada kiri bawah dan pedal kedua di dada kanan atas. lalu menekan tombol charging pengisi daya listriknya.

"I'm Clear, everybody clear? "
mata saya memandang ujung kepala dan ujung kaki pasien, memastikan tidak ada yg menyentuhnya. "Clear!" Seluruh perawat saya berteriak.

"Shock!! " aliran listrik dari kedua pedal menghentak tubuhnya.
"Lanjutin kompresi 30-2, 5 siklus, agus jangan ngelamun! Siti iv line oke? ".
Rini lalu menghampiri, "Dok, kata keluarga beratnya 100 kilo, perokok berat, ibunya riwayat diabetes, ayahnya hipertensi, kakeknya meninggal krn serangan jantung, pasien blm pernah periksa diri selama ini, dan dok, tgl lahirnya sama kyk dokter, 31 agustus dgn tahun yg sama juga."
Skrg saya yg sedikit syok.

"Stop, saya baca irama". Sekarang tampak jelas gelombangnya seperti mie keriting yang berlari tidak beraturan di monitor. "V-fib! Lanjutin kompresi". Saya ambil lagi pedal kasih lagi 200 joule. "Stop Kompresi, stop ventilasi, semua lepas tangan!"
Everybody clear! Charge!!" Kembali tubuh pasien terhentak. "Lanjutin kompresi, gantian dwi sama agus, siti masukin epinefrin 1 ampul, saya coba intubasi."

Saya ambil laryngoskop, dan dgn scepat saya bisa, saya masukkan endotracheal tube itu ke bronkusnya, lnjt ventilasi 2 menit.
"Stop kompresi, gus!" Agus berhenti dengan keringat bercucuran. Saya baca irama.

Di monitor skrg tampak gelombang yg sangat saya damba-dambakan. "Irama sinus!" Saya cek nadi, "teraba!!" "Alhamdulillah.. " dwi menghela nafas sambil memegang kedua lututnya.
Siti sama Rini rangkulan berdua smbil ngeliatin monitor. "Blm selesai!" Saya mengingatkan.

"Agus, tetep kasih nafas tiap 6 detik sekali,
Rini, kamu cek saturasi oksigennya,
Siti, pasang EKG 12 lead,
Dwi cek tensi dan suhu."
Saya harus tau apa pnyebab jantungnya tadi berhenti.
"Saturasi O2, 97% dok" kata Rini.
"Tensi 100/60, suhu 37 C, dok." kata dwi
Lalu siti memberikan selembar kertas print EKG ke saya.

Saya angkat kertas itu lalu saya baca, tampak jelas segmen S dan T meningkat di beberapa lead dan beberapa V.

"Ini serangan jantung koroner.. "
Saya lalu lanjutkan ke penanganan serangan jantung lebih lanjut. Test enzim jantung, tes darah komplit, dan persiapan untuk Tindakan PCI secepat mugkin. Agar tetap masih dalam Golden period di bawah 6 jam.

Alhamdulillah skrg pasien sudah kembali sehat seperti sedia kala.
Ini adalah pasien jantung koroner termuda yang pernah saya tangani.

Sekarang, saya mau bahas dan diskusikan dgn teman2 semua tentang penyakit ini.

Penyakit penyebab kematian tertinggi di muka bumi ini.

RT untuk yang mungkin membutuhkan informasi.
Yang sedihnya, walaupun Penyakit Jantung Koroner adalah penyebab kematian yg utama, tapi jenis penyakit yang dicari terbanyak di Google bukan Jantung.
Tentang Jantung.

Jantung adalah organ yang lebih dermawan dari Bill Gates.

Jantung memberikan 95% pendapatannya (darah berisi gizi dan oksigen) ke organ lain di seluruh tubuh.

Sedangkan dia hanya menggunakan kurang dari 5% utk kebutuhan dirinya sendiri.

Sang Raja Sedekah.
Darah utk kebutuhan makanan jantung itu dialirkan oleh 2 pembuluh darah yg bercabang dari pembuluh darah terbesar yg manusia punya, yaitu Aorta.

Dua pembuluh darah ini namanya Artery Coronaria dextra (kanan) dan sinistra (kiri).

Jd asal kata Koroner itu bkn tendangan sudut.😐
Dinding dlm pembuluh darah itu namanya endhotel, dan itu lembuutt banget, lbh lembut dari kain sutra.

Kelembutannya hny bisa dikalahkan oleh hati ibu.

Jadi darah bisa mengalir dgn lancarnya.

Nah, krna satu dan lain hal endhotel bisa rusak, dan trjdi penumpukan lemak disana.
Jantung itu kan miliaran sel yang berdenyut, menari bergantian berirama indah sekali.

Sel2 yang tidak kedapatan oksigen dan makanan akan berhenti menari dalam irama.
Kalau nyumbatnya di ujung2 Pembuluh darah mungkin masih ada cabang pembuluh darah lain. Tapi klo nyumbatnya di pangkal!

Miliaran sel jantung akan mati menghitam seperti ini.
Sekarang siapakah yang bisa terkena serangan jantung?

Kita semua.

Kalau kita memiliki banyak faktor resiko jantung. Ada yg bisa kita ubah ada yg tdk bisa kita ubah.

Sekarang kita bahas satu2.

1. Umur. smakin bertambah, smakin tinggi resiko. Plak butuh waktu utk menumpuk.
2. Riwayat keluarga. Bila ada ayahnya, kakeknya, om nya yang pernah kena serangan jantung. Berarti memiliki resiko.

Saya punya resiko ini, kakek saya meninggal serangan jantung, uwa saya jg, ayah saya juga punya riwayat serangan jantung.
3. Kelebihan berat badan. Indeks massa tubuh melebihi 30 itu resiko tinggi.

Saat menangani pasien itu, saya punya resiko ini, berat saya sama dengan pasien 100 kilo, dgn umur yg sama. Itu yg bikin saya syok.
4. Tekanan darah tinggi. Hipertensi itu ada julukannya, the silent killer. Tensi tinggi sering tidak bergejala sama sekali.

Rata2 normalnya 120/80.

Ayo tensi. Periksa berapa tekanan darah kamu.

Kalau diatas 220, artinya kamu mau nyaingin @pln_123
5. Dislipidemia. Jumlah kolesterol dan trigliserid yang jauh dari angka aman.

Kalau periksa, jgn cuma kolesterol total, tapi periksa juga HDL, LDL. Trus hitung kalau kolesterol total dibagi dengan angka HDL hasilnya masih dibawah 4, ini masih aman.
6. Rokok. Plis teman2 plis, kolesterol byk tp endotel ga rusak niscaya tdk akan bisa menempel itu kolesterol di dinding pembuluh darah.

Nah, Rokok itu merusak dinding endotel.
7. Diabetes. Ayo cek Gula Darahmu.

8. Stress. Nanti saya mau bahas tentang meditasi untuk meredakan stress.

9. Bermalas2an. Kurang olahraga, Ini masuk faktor resiko. Ayo Olahraga.

10. Kurang Tidur. Bila Tidur berkualitas kurang dari 6-7 jam.
Sekarang Ayo cek masing-masing.
dari 10 faktor resiko ini, berapa yg teman2 punya?

Kalau diatas 5.

Kita sudah masuk zona peringatan.
Kenali gejala serangan jantung. Agar bisa ditangani segera.

Yg khas, nyeri dada yg menjalar, ke tangan kiri, rahang kiri, bahu kiri, atau punggung kiri. Sakitnya tu sakit kyk diinjek gajah. Bukan kayak ditusuk atau disayat.

Gejala lain, Keringet dingin sekujur tubuh.
Sekarang, apa yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya?

1. Do'a. Minta kepada Sang Maha Pencipta, Sang Maha Penyembuh, agar kita diberikan umur panjang yang sehat dan sejahtera.

2. Hindari faktor pencetus di atas.

3. Periksakan diri kita secara rutin. Setahun sekali MCU.
4. Makan ikan laut. Minimal seminggu 2x.

"the American Heart Association has recommended that people eat fish rich in omega-3 fatty acids at least twice a week."

Pilihan saya ikan Tuna. Krna ada di Warteg terdekat. Kalau lg ada rejeki saya beli Salmon untuk saya masak sendiri.
5. Makan Buah-buahan dan sayuran tinggi Antioksidan.

Khususnya keluarga berri.
Kalau tmn2 bilang ikan laut mahal, trus sayur dan buah mahal, olahraga rutin jg mahal.

Ketahuilah bhw harga stent jantung dan biaya operasi pemasangannya jauh lebih mahal.

Belum biaya waktu dan biaya moril.

Jadi tetap jauh lebih baik mencegah daripada mengobati.
Sekarang teman2 sudah tau tentang serangan jantung.

Tapi tau hanya sekadar tau sungguh tidak bermanfaat utk teman2 semua.

Mulai sekarang kita harus komitmen, untuk mencintai, menjaga, dan melindungi Jantung kita.

Setinggi komitmen Jantung mencintai seluruh sel tubuh kita.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with dr. Gia Pratama

dr. Gia Pratama Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @GiaPratamaMD

Nov 2
Suatu pagi di IGD, Saya kedatangan suami istri usia 40an yg pernah saya temui tahun lalu, "Hallo Dok, masih ingat kami?" Sapa suaminya,sambil memapah istrinya yg trlihat sgt lemah. "Oiya pak, ingat." Saya ingat karena wajah suaminya, karismatik, dengan tulang pipinya yg menonjol.
Sekilas mirip Thom Shelby tapi versi Jaksel, yang sejujurnya saya sedikit lupa adalah istrinya, saya pangling karena dulu tidak sekurus ini, perkiraan saya selisih 30 kilo dengan sosok yang sama di memori kepala saya. "Ibu kenapa pak?" Saya tanya ke suaminya, "sesak nafas dok."
Jawab pak Thom dengan suara khasnya yg nge-bass, Saya lalu mengernyitkan dahi, memperhatikan ibu dari ujung kepala sampai kaki, lingkar matanya, kulit keringnya, berat tarikan nafasnya, this is not good, "Ella, bantuin ibu ke bed resus. Cek ttv, Pasang monitor, pasang oksigen."
Read 22 tweets
Sep 7
Suatu sore di IGD, kami berempat baru saja menyelesaikan dinas pagi yang sungguh melelahkan, kondisi pasien-pasien yang kita terima berat-berat semua, tapi yang paling aneh, banyaknya pasien dengan berbagai rentang usia yang mengalami penurunan fungsi ginjal.
Kami duduk mengelilingi meja ruang ganti. Saya melihat Wajah2 khawatir karena baru saja menerima beberapa pasien yang perlu cuci darah. "Dok, jadi apa yang bisa merusak ginjal? Kok bukan hanya karena usia lanjut?" Ella membuka pertanyaan.
Agus menimpali, "Iya dok, rasanya kita di IGD seperti hanya berdiri di lembah menunggu menolong orang yang jatuh dari tebing di atas." keren agus bisa mengilustrasikan begitu. Bowo skrg bertanya, "Apa yg bisa kita lakukan dok? Minimal utk kita dan keluarga."
Read 19 tweets
Aug 30
Suatu hari di IGD, Saya, Agus, Bowo, dan Ella baru saja menyelesaikan shift, kami kumpul di ruang ganti IGD, duduk istirahat mengelilingi meja dengan aura kegetiran karena baru saja menangani pasien serangan jantung termuda yang pernah kami terima, masih 20an akhir.
"Untung segera dibawa sama temen-temen futsalnya dok." Agus membuka percakapan, "Asli dok, telat sedikit beda cerita itu." Bowo menambahkan, saya mengangguk-angguk setuju. "Iya, kita doakan pasiennya terus membaik, baru punya bayi kata istrinya." saya menambahkan.
Ella yang paling syok diantara kami berempat membuka pertanyaan, "Jadi sebenernya siapa sih dok kandidat utama kena serangan jantung? usia sekita kok udah kena? apa kita semua pasti kena?" Agus menimpali, "Iya dok, Usia muda skrg seperti bukan jaminan."
Read 21 tweets
Aug 23
Suatu pagi di IGD, Seorang bapak usia 40an  berkemeja kantoran datang dengan wajah pucat dan keringat dingin. Dia diapit oleh istri dan putranya yang masih mengenakan seragam SD. "Dok, tolongin dok, bapak dadanya nyeri sekali." Bapak menunduk sambil memegangi dada kirinya.
Agus langsung berdiri untuk bantu bapak yg mulai oleng, Saya perhatikan bapak pakai kemeja slim fit, walau tidak slim dan tidak fit, ikat pinggangnya jg tdk di pinggang tapi di bwh lipatan perutnya, sesaknya jadi makin nampak. "Gus, bed resus,cek TV trs buka kancing kemejanya."
Saya menghampiri ibu, "Ibu, gimana ceritanya?" Ibu menjelaskan, "iya dok, tadi bapak nyetir, mau ke kantor, ngedrop anak sekolah dulu. Tiba2 bilang dadanya sakit, makin lama makin berat, bapak belok ke RS, untung nyampe dok, ga nabrak." Saya ngangguk, "Ok kurang dari sejam ya?"
Read 27 tweets
Aug 20
Suatu siang di IGD, Saya sedang diskusi perkara satuan-satuan yang tertera di hasil Lab, terutama hasil Gula darah sewaktu, "Dok, jadi maksud hasilnya 100 mg/dL tu gimana sih?" tanya Ella, "Iya dok, kenapa naik sedikit jadi diatas 200mg/dL langsung disebut Diabetes?" lanjut Bowo.
"sedangkan di bawah 70 mg/dL bisa bikin org pingsan dok?" timpal Agus. Saya senyum sumringah,saya paling seneng kalau mrka nanya, keingintahuan itu tanda kepedulian ilmu utk bisa melayani lebih baik. "Oke, 100 mg itu berapa gram, La?" Ella jawab ragu, "0,1 gram?" saya mengangguk.
"1 desiliter itu berapa Liter,Wo?" saya tanya lagi, "0,1 liter dok?" jwb Bowo,"trus 0,1 dibagi 0,1 berapa?" Bowo jwb lagi, "1 dok." saya melanjukan, "jadi 100 mg/dL = 1 g/L, Artinya dalam 1 liter darah manusia amannya hanya boleh ada gula 1 gram, ada berapa liter darah kita,Gus?"
Read 13 tweets
Apr 8
Suatu siang di IGD, saya kedatangan seorang ibu muda yang sedang hamil tua, diapit seorang ibu yang wajahnya serupa walau tampak jelas berbeda usia dan seorang laki-laki muda yg tampak seumur dengan ibu hamil. "Dok, ini anak saya hamil pertama, sudah mules-mules sekali dok."
tadi di rumah udah keluar darah dan lendir, semaleman ga bisa tidur pules karena pipis2 terus." saya mengangguk mengerti, "Ibu inget ga hari pertama haid terakhirnya kapan?", Ibu menyebut tanggal, lalu kalkulator di kepala saya menyala, H+7, B-3, T+1, ternyata sesuai, ini HPLnya.
"Mas, suaminya ya? daftarin dulu ya mas." trus mas2 itu malah kaget, "Maap dok,bukan dok,bukan suaminya,saya tukang becak yg anterin ibu2 ini.", "saya aja dok" kata ibunya,"Bisa pakai BPJS kan dok?" baru saya mau jawab tiba2 BYYUUURR. air ketuban menyembur dari sela paha bumil.
Read 27 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(