Sebagai pendukungnya dengan sedih kami harus sampaikan bahwa terkait komitmen terhadap pemberantasan korupsi, Jokowi adalah PEMBOHONG.
Ini dibuktikan dari sandiwaranya perihal inisiator revisi UU KPK hingga tidak dikeluarkannya PERPPU
Ini dibuktikan dari sandiwaranya perihal inisiator revisi UU KPK hingga tidak dikeluarkannya PERPPU
Jokowi sudah berkali2 berbohong terkait komitmennya untuk penguatan KPK. Jadi jangan harap akan keluar PERPPU jika tak ada tekanan yg sangat kuat.
Jokowi berbohong terkait pernyataannya bahwa inisiatif revisi berasal dari DPR. Faktanya inisiatif pertama berasal dari pemerintah, bahkan naskah akademik bikinan pemerintah. 
Jokowi berbohong lagi ketika revisi UU KPK ditolak masyarakat tahun 2015 dengan tidak menolak revisi tapi hanya menunda pembahasannya untuk diangkat lagi disaat rakyat lengah.
Jokowi berbohong mengatakan menolak sebagian usulan revisi dari DPR. Faktanya yg dia tolak sama sekali tidak pernah diusulkan oleh DPR. Justru poin2 pelemahan yg diusulkan DPR disetujui.
Ketika mahasiswa ramai mendemo Revisi UU KPK, di depan para tokoh bangsa Jokowi memberikan angin surga dengan wacana PERPPU. Nyatanya lagi2 dia berbohong, sebab bukan PERPPU yg sekarang disiapkan tetapi justru Dewan Pengawas.
Jokowi tak menandatangani UU KPK yg baru tapi di satu sisi dia juga tak mengeluarkan PERPPU. Bohong lagi bohong lagi.
Semua itu adalah bukti bahwa Jokowi memang ingin KPK dilemahkan tapi bermanuver sedemikian rupa agar tangannya sendiri tak kotor.
Jadi silakan dinilai sendiri..
Jadi silakan dinilai sendiri..
Ini tweet kami tahun 2014. Jadi kami dukung Jokowi adalah karena percaya pada komitmennya terhadap pemberantasan korupsi. Dan sekarang kami merasa benar2 tertipu
Jargon masa kampanye ini sekarang berbalik 180 derajat:
"Hanya koruptor yang senang Jokowi jadi Presiden".
"Hanya koruptor yang senang Jokowi jadi Presiden".
