Pergilah,, atau aku yang pergi”
*Jangan pergi, teraplah disini dan
TINGGALAH BERSAMA KU*
Part 1
#bacahorror @bacahorror
“waalaikum salam,iyaa benar….ini dengan bapak siapa yaa???” jawab suami.
“saya pa hasan pak, yang diminta oleh pa Dul (colega kantor suami saya) untuk membantu bapak pindahan”
Saat masuk, pa hasan terlihat mengamati sudut – sudut rumah seperti penuh tanda tanya.
“ada apa pak, kok kyk orang bingung…???” tanya ku sedikit curiga.
“gak apa – apa bu…”jawab pa hasan.
“kenapa emang…”
“Lorong nya terlalu gelap klo gak dikasih lampu, gak enak aja.”
“ooo…yaa udh, gmn baiknya aja” jawab suami dengan santai.
“pak hasan, kok air nya gak keluar yaa….pa hasan ngerti gak???”tanya suami
“iya pak.”
Lalu pak hasan pun bergegas pulang.
Lama kami mengobrol dan menyepakati tentang biaya perbaikan saluran air, setelah deal suami pun segera bergegas kembali bekerja, dan menyampaikan bila ada perlu maka bisa tlp atau WA.
Beliaupun juga menceritakan beberapa kejadian siang tadi yang mungkin tidak masuk akal.
Sambil berfikir agak lama serta raut muka yang sedikit cemas, Pak Hasan meminta Pak Syafri untuk menceritakan kejadian yang dialaminya tadi siang.
“Woy pak Hasan jangan iseng dong..” pinta pak Syafri.
Tetapi tidak ada sahutan dari pak hasan. Lalu selang beberapa lama kemudian tandon kembali ditimpuk untuk kedua kalinya.
Lalu Pak Syafri masuk kedalam rumah bermaksud mencari Pak Hasan akan tetapi pak Hasan tidak ditemuinya, bahkan sepeda motor pak hasan tidak ada di depan.
“tadi kamu iseng yaa timpukin batu ke tandon waktu aku lagi didalam tandon sampe 3x??”
“hilang rasa laparku pak…seperti nya tadi aku digangguin sama barang gak jelas, tuh lihat masih merinding kan.” Sambil nunjuk tangannya sendiri.
“Coba deh nanti kita omongi ke pak jefri pelan2, takutnya ntar tersinggung atau apa”
Lalu dia melihat keadaan kebun belakang rumah dan akupun mengikuti dari belakang sambil menggendong vania.
“yah, bener kata pak Syafri kalau ini musti dibersihin dan dikasih lampu taman biar terang” pintaku.
“ya udah” jawab suami mengiayan.
“baik pak, besok akan saya kerjakan.” Jawab pak Hasan.
Lalu aku memberi uang ke pak Hasan untuk membeli lampu taman.
Sebelum pulang suami memastikan ke pak Syafri bahwa tandon sudah selesai dibersihkan dan air siap digunakan. Setelah semuanya beres kamipun pergi.
“Udah biarin aja gpp, lumayan juga kalau bisa berbuah kan” suami enggan memotong pohon pisang yg tumbuh liar itu.
“Ini gimana vania nangis sambil meluk aku kaya gini”
“Vania kenapa sih?” Tanya suami heran melihat anaknya yg bertingkah aneh.
“Udah, ooh td dapat salam dari ibu2 komplek”
“Waalaikum salam, jadi gak enak karena gak bisa klwr kamar. Abis aku gerak dikit aja vania lgsg bangun dan nangis”
“Aku juga gak tau, lihat hantu paling”
“Lah mana ada hantu, ngasal kamu”
“Yeee dibilangin juga. Siapa tau yg diceritain pak syafri kemrin bener”
“Udah udah,, jangan ngaco ngomongnya”
Nantikan kelanjutannya di
RUMAH DINAS Part 2
See you 👋🏻