KoDe Azmi Abubakar Profile picture
Dec 30, 2019 4 tweets 1 min read Read on X
A Lia Phat
Panglima Perang Yang Digantung Belanda.
Pada tahun 1914 sampai 1916, di Singkawang, Kalimantan Barat, terjadi perlawanan hebat dari orang2 Tionghoa terhadap penjajah Belanda.
Peristiwa ini dalam sejarah disebut sebagai "Perang Kenceng".
Akibat peperangan ini, banyak orang yang mengungsi dengan membawa tempat menanak nasi,yang dalam bahasa setempat disebut "kenceng". Dalam dialek Hakka, perang ini dinamakan Pemberontakan Sam Tiam (Tiga Titik).
Perang tsb berakhir tahun 1916, karena tertangkapnya A Lia Phat.
A Lia Phat, seorang panglima perang. Beliau kemudian dihukum gantung Belanda.
Orang2 Tionghoa di Kal-Bar, terkenal dgn perlawanannya thd Belanda. Mereka menolak bayar pajak, akibatnya harus menerima serangan Belanda, yg mereka hadapi dgn gagah berani tanpa mengenal rasa takut.
Banyak kisah perlawanan orang2 Tionghoa di KalBar yg harus dicatat sbg bagian sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Mereka terkenal karena ulet dalam bekerja dan berani dlm mempertahankan prinsip.

Kita Sebangsa Setanah Air dan Setara!
#azmiabubakar
#museumpustakaperanakantionghoa

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with KoDe Azmi Abubakar

KoDe Azmi Abubakar Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Azmiabubakar12

Jan 19, 2021
Informasi menarik ttg beberapa Rumah Sakit yg didirikan oleh orang2 Tionghoa:

1. JANG SENG IE Jakarta
Berdiri 1924, kini namanya RS HUSADA

2. SIN MING HUI Jakarta
Berdiri 1956, kini namanya RS SUMBER WARAS

3 CHUNG HUA I YUEN Bandung
Berdiri 1943, kini namanya RS KEBONJATI
4 LANG TJWAN TIONG HOA IE WAN, Semarang
Berdiri 1925, kini bernama RS TELOGOREJO

5 TSI SHENG YUAN Solo
Berdiri 1933, kini bernama RS Dr.OEN SURAKARTA

6 RS MATA Dr. YAP Jogja
Berdiri 1923, masih nama yg sama

7 TIONG HWA IE SIA Malang
Berdiri 1934, kini bernama RS PANTI NIRMALA
8. SISHUI ZHONGHUA YIYUAN, Surabaya
Berdiri 1927, kini bernama RS ADI HUSADA

Sayangnya nama sejumlah Rumah Sakit tsb telah diubah, sehingga jejak penting kontribusi orang2 Tionghoa jarang diketahui, bahkan oleh sebagian orang2 Tionghoa sendiri...
Read 4 tweets
Sep 23, 2020
3 Tokoh Tionghoa, Yang Merupakan Penyokong Kuat Perjuangan Bung Karno, Sejak Masa Mahasiswa.

Ada sejarah penting, yang tak tersampaikan kepada masyarakat luas, bahwa saat mahasiswa, Bung Karno berkawan erat dgn 3 orang Tionghoa dan kerap berdiskusi ttg kemerdekaan Indonesia.
Ke-3 kawan Bung Karno tsb adalah:
1. Tan Tik Ho (Penulis media Sin Po)
2. Lim Soei Tjoan (Pemilik percetakan)
3. Ang Ban Ih (Pekerja percetakan)

Tak hanya berdiskusi hal kemerdekaan, kawan2 tsb sangat aktif membantu menyebarkan pemikiran & gagasannya utk diketahui masyarakat.
Melalui ketiga kawannya tsb, Bung Karno menjalin kontak dgn pimpinan media Sin Po, yakni Tjoe Bou San & Kwee Kek Beng, d tahun 1923. Sin Po adalah media yg sangat mendukung pergerakan kemerdekaan Indonesia, hal itulah yg mendorong Bung Karno datang ke Jakarta utk menemui mereka.
Read 5 tweets
Sep 22, 2020
OEI TJONG HAUW (1904 - 1950)
Anggota Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
Beliau adalah putra dari Mayor Oei Tiong Ham, pimpinan masyarakat Tionghoa Semarang yg dijuluki Raja Gula & merupakan satu orang terkaya di Asia Tenggara pada masanya.
Oei Tjong Hauw mjd Presdir Oei Tiong Ham Concern 1931- 1950. Dibawah pimpinannya perusahaan berkembang pesat, meluaskan cabang ke manca negara. Pembawaannya amat penyabar & mementingkan kehidupan karyawan tanpa memandang rendah sedikitpun, semua dinilai berdasarkan prestasi.
Ketika Agresi Belanda ke-2 (1948) di Jawa Tengah, Tjong Hauw secara terbuka memberikan pertolongan kpd kaum bangsanya, para Republiken yg terisolir & amat membutuhkan bantuan.
Semangat kebangsaannya terlihat begitu jelas dlm suratnya yg ditulis 14 hari menjelang meninggal....
Read 8 tweets
Sep 21, 2020
SIE KING LIEN (1933 - 1949)
Gugur saat bergerilya sebagai Tentara Pelajar di Surakarta.

Sie King Lien berasal dari keluarga berada, pemilik pabrik gelas yang terletak di kampung Kartopuran, Solo. Pergaulannya luas dan disenangi oleh pemuda sekitar.
Ketika berlangsung Agresi Militer Belanda ke-2 tahun 1949, King Lien bergabung dengan Tentara Pelajar Surakarta, di bawah pimpinan Mayor Achmadi. Tentara Pelajar turut dlm perang gerilya dgn menembaki pos2 Belanda & aktifitas membuat pamflet, poster, graffiti...
slogan perjuangan di tembok2 kota, yg berguna untuk memompa semangat perlawanan rakyat terhadap Belanda.
Kala tengah menyiapkan poster bersama kawan2nya Tjiptardjo, Soehandi, Salamun & Semedi, lalu datang serdadu Belanda menyergap dan memberondong mereka....
Read 5 tweets
Sep 21, 2020
Asal Kata CUKONG

Beberapa hari lalu, Menkopolhukam @mohmahfudmd, mendapat perhatian publik krn menyebutkan kata cukong.
Cukup banyak kata pinjaman dari bahasa Tionghoa dlm bahasa Indonesia, diantaranya cukup populer, seperti: bakmi, becak, koyok, sampan, tahu, toge dan cukong.
Kata2 tersebut berasal dari dialek yg berbeda2, diantaranya Tiociu, Hakka dan Hokkian. Nah, cukong sendiri berasal dari dialek Hokkian, dan memiliki makna "pemilik modal" dalam bahasa Indonesia.
Menurut seorang pengusaha besar asal Bagan Siapi-api, yakni Liem Eng Hway....
(Adil Nurimba, Presdir Gesuri Lloyd), istilah cukong tahun 70an sudah cenderung "negatif" ( gara2 satu & dua cukong ) shg dia menyampaikan versi lain dari kata tsb. Berikut kisahnya:
Sebelum kedatangan penjajah Belanda, ada seorang Tionghoa bernama Tho Chu Kong, tokoh ini....
Read 7 tweets
Sep 20, 2020
Kwee Som Tjiok
Pendiri "Batik Keris" Yang Sempat Ditahan Orde Baru

Orde Baru memang keterlaluan, seseorang yang sangat berjasa mengembangkan batik di Indonesia, malah ditangkap dan kemudian ditahan pada tahun 1972 dengan tuduhan tak jelas. Image
Etnis Tionghoa mengalami perlakuan yang tak semestinya pada era orde baru, kebanyakan etnis Tionghoa pasti dicurigai komunis, tidak harus selalu yang kaya, tapi juga yang lemah ekonominya, tak hanya awam tapi juga yang akademisi, serta tak peduli beragama apapun. Sungguh tragis.
Kwee Som Tjiok atau kemudian dikenal dengan nama Kasoem Tjokrosaputro, ditahan di Kodam VII Diponegoro, sejak 30 Agustus 1972 (dari sumber, tak dijelaskan kapan dibebaskannya). Padahal pada saat itu beliau sedang gencar mengkampanyekan pemakaian batik di dalam dan luar negeri.
Read 5 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(