My Authors
Read all threads
KHO PING HOO, maestro cerita silat Indonesia.
Pendekar Bodoh, Pedang Ular Merah, Pedang Penakluk Iblis, Pendekar Lembah Naga, Kuda Binal Super Sakti, Suling Emas & Naga Siluman, Pendekar Buta adalah judul2 yg akrab utk penggemar cerita silat, diantara 180 judul karya Kho Ping Hoo
Kho Ping Hoo adalah legenda bagi bangsa Indonesia, beliau adalah sosok yang akrab dengan berbagai kalangan lapisan sosial. Mulai dari jenderal, Ibu rumah tangga, mahasiswa, satpam, kondektur bis sampai tukang becak...
"Anda pernah membaca karya Kho Ping Hoo?"
Jika yg ditanya menjawab: "iya pernah", dipastikan mereka akan larut dlm perbincangan tak berujung, penuh semangat, saling melengkapi bagian tercecer, lalu tertawa bersama... suasana akrab yg menepikan segala perbedaan maupun pandangan.
Dalam karya2nya, selain menghibur, Kho Ping Hoo berusaha mencerahkan dengan fakta2 sejarah, ilmu bumi, kebudayaan, dan lainnya. Beliau kerap menyisipkan pesan2 hidup harmoni dalam keberagaman. Ini adalah pesan kuat berdasarkan pengalaman hidupnya sendiri.
Kerusuhan tahun 1963 di Sukabumi & Bandung, menyebabkan rumah2 dijarah dan dibakar oleh para perusuh, termasuk rumah Kho.
Hampir seluruh miliknya terbakar
Beliau sekeluarga harus pindah dari Tasikmalaya ke Solo, kota dimana kemudian keluarganya bermukim dan memulai hidup baru.
Untuk 2 anaknya yg tertua, yang lahir di Tanah Sunda, Kho bertutur bahasa Sunda, dan yang terlahir di Jawa, Kho berbahasa Jawa, hebat!
Kemampuannya berbahasa Sunda, Jawa, Inggris dan Hakka, menjadikan Kho Ping Hoo memiliki kemampuan lebih, dalam menyerap beragam informasi.
Kemampuan tersebut, sangat membantunya dlm menghasilkan karya2 bermutu, karya yang kemudian berhasil memukau pembaca dari segala lapisan sosial.
Ribuan penggemarnya yg merasa kehilangan, datang beramai2 ketika beliau wafat tahun 1994, itu tanda nyata jika beliau begitu dicintai.
Kho Ping Hoo merekatkan bangsa lewat karyanya. Indonesia sangat membutuhkan sosok seperti Kho, sosok yang mampu menjadi pengikat, bukan perusak.
Sumber:
1.Tempo, 17 September 1977
2.Dari Penjaja Tekstil Sampai Superwoman, Myra Sidharta.
Koleksi Museum Pustaka Peranakan Tionghoa
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Azmiabubakar

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!