(Loh nduk, aku tadi ya Cuma sebentar perasaanku keluar dari rumah untuk melihat kebun)
“Iki lo nduk, Mantune Pak Tirto wes wayahe lahiran, iki aku kudu nulungi mrono”
(Ini lo nduk, Menantunya Pak Tirto sudah waktunya melahirkan, ini aku harus membantunya kesana”
Sebelum ia pergi meninggalkan kebun milik Bakhir,
yang sangat jelas ia lihat dari jalan setapak menuju rumah Pak Tirto. Ia pun sedikit merasa aneh kenapa ada bunga dahlia ditengah-tengah kebun cabai milik Bakhir.
see you.
“Iki lo Mbok, aku arep ning omahe Mbah Cipto, kok koyone ono sik ora beres” (Ini lo Mbok, akum au kerumah Mbah Cipto, kok sepertinya ada yang tidak beres)
(Kenapa, kamu ada perlu apa dengan aku le, kamu kan menantunya Pak Yatno, kamu suaminya Lastri kan)
“Mas, sampeyan ki bar di oyak opo, kok kabeh sak awak teles keringetan kabeh?” (Mas, kamu itu habis dikejar apa, kok badan basah keringat semua?)
Belum sempat Lastri beranjak dari kursinya, tiba-tiba Ratih datang menghampiri Bakhir dan mengatakan sesuatu hal.
“Mas, la mau mbah Cipto ngomong opo mas ning sampeyan?”(Mas, terus tadi mbah Cipto bilang apa ke kamu mas?)
(Nduk, ini bau wangi bunga apa, kok harum sekali, kamu menyimpang bunga di kamar?)
*mau dilanjut dibulan puasa apa setelah lebaran?*
''JOYODRO MALING ROGO"
Insyaallah selesai.
see you,,
Kemudian didepan mbah Cipto berdiri sesosok makhluk tinggi besar dengan bulu bulu diseluruh tubuh dan mata merah yang sangat terang.
“Wes le, bukaen matamu, Joyodro wis lungo” (Sudah le, buka matamu, Joyodro sudah pergi)
Bakhir yang saat itu dengan kepanikan menjelaskan bahwa menemukan bunga dahlia berwarna putih yang begitu banyak dibalik kasur miliknya.
“Le, le tangi le” (Le, le bangun le) suara mbah Cipto yang kemudian membuat Bakhir bangun.
“Mengko bengi tak temonane maneh Joyodro” (Nanti malam akan aku temui lagi Joyodro)
@bacahorror #bacahorror #horror
Mohon maaf jika masih ada kesalahan penulisan kata.
Menurut kalian apakah sosok Lastri masih hidup atau sudah meninggal ?