Mafia migas sepertinya main lagi shg harga BBM ga bisa turun. Lewat Kepmen ESDM No 62K/MEM/2020, 20 Feb 2020, ternyata formula harga BBM bkn lagi harga dasar spt sebelumnya, tapi berbasis pada harga minyak di Singapura (MOPS).
Dari dulu mafia bermain dari formula berbasis MOPS.
Dari dulu mafia bermain dari formula berbasis MOPS.
Dari permen tsb harga BBM Indonesia dihitung sbb :
1. Sampai dg RON 92 : harga MOPS + Rp 1.800 + marjin 10 %
2. Di atas RON 92 : harga MOPS + Rp 2.000 + marjin 10 %
Artinya berapapun harga crude turun yg menentukan adalah pedagang minyak di Singapura. Disitulah mafia main
1. Sampai dg RON 92 : harga MOPS + Rp 1.800 + marjin 10 %
2. Di atas RON 92 : harga MOPS + Rp 2.000 + marjin 10 %
Artinya berapapun harga crude turun yg menentukan adalah pedagang minyak di Singapura. Disitulah mafia main
Sebelumnya penetuan harga BBM di Indonsia sejak 2014 bukan berdasarkan harga minyak hasil olahan di singapura (MOPS) tapi berdasarkan harga dasar, thn 2020 lewat Permen Menteri ESDM harga BBM kembali gunakan standar MOPS.
Standar ini selalu diperjuangkan oleh mafia migas
Standar ini selalu diperjuangkan oleh mafia migas
Atas dasar formula tsb maka harga BBM tidak terkait langsung dg harga crude dunia, tapi yg menentukan harga BBM di Indonesia kembali lagi berdasarkan harga produk olahan kilang yg dijual di Singapura.
Formula ini selalu saya pertanyakan dari dulu krn disinilah mafia bermain
Formula ini selalu saya pertanyakan dari dulu krn disinilah mafia bermain
