Ketika Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq ra memintanya untuk menjadi Mu’adzin kembali, dengan hati pilu Bilal berkata :
"Biarkanlah aku hanya menjadi muadzin Nabi SAW “
maka sekarang aku tidak akan menjadi seorang muadzin lagi untuk siapapun".
Saat Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq terus mendesaknya
"Wahai Khalifah Rasululloh !
Dahulu, ketika engkau memerdekakan aku dan membebaskanku dari siksaan Umayyah bin Khalaf
Apakah engkau membebaskanku karena Allah
atau karena dirimu sendiri?"
Mendengar ucapan Bilal tersebut,
Abu Bakar Ash Shiddiq pun terdiam
Namun jika engkau dahulu membebaskanku karena Allah
maka biarkanlah aku dengan keputusanku"
Sahabat Bilal pun mengikuti pasukan Fath Islam menuju Syam,
lalu kemudian tinggal di kota Homs, Syria.
"Hai Bilal ! Kenapa engkau tak mengunjungiku?
Tidakkah engkau merindukanKu?"
untuk perjalanan ke Madinah, untuk berziarah kepada Nabi Muhammad SAW
Setibanya di Madinah, Bilal pun segera ke tempat Nabi dimakamkan
Beliau tersedu sedan melepas rasa rindunya pada Nabi sang Kekasih
Umar memohon kepada Bilal agar bersedia mengumandangkan adzan,
meskipun hanya untuk sekali saja
Namun Bilal menolaknya.
Saat itu, dua orang remaja yang telah beranjak dewasa, mendekati Sahabat Bilal
Dengan mata sembab karena tangis dan umur yang beranjak tua
Bilal pun segera memeluk kedua cucu Nabi tersebut.
Sayyidina Hasan berkata kepada Bilal :
"Wahai Paman ! Maukah engkau sekali saja mengumandangkan Adzan untuk kami?
Bilal pun menangis dan berkata :
"Bagaimana mungkin aku bisa menolak permintaan Cucu Rasulullah SAW Kekasih ku?"
Bilal pun memenuhi permintaan itu.
Bilal pun naik ke tempat dimana dahulu ia biasa melantunkan adzan
pada masa Nabi masih hidup
Dan Beliau pun Mulai mengumandangkan adzan
Saat lafadz "ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻛﺒﺮ" dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap sesaat
segala aktifitas terhenti
Keadaan pun berubah menjadi gempar
Suara yang mengingatkan pada sosok nan Agung, suara yang begitu dirindukan itu telah kembali.
"Rasulullah hidup kembali !"
Ketika Bilal meneriakkan kata Asyhadu Allaa ilaha illallah
maka seisi kota Madinah berlarian ke arah suara itu
bahkan para gadis yg berada dalam pingitan pun keluar, hingga lupa menutup cadar
Kota Madinah pun pecah oleh suara tangisan yang memilukan.
Semua menangis, karena teringat kembali masa-masa indah bersama Nabi Muhammad
Bahkan Sahabat Bilal pun tak sanggup utk meneruskan Adzannya,
Beliau tak sanggup mengucap kan Nama Muhammad didalam Adzannya
Hari itu, Madinah dipenuhi oleh rasa haru. Demi Allah,
Tak akan pernah ada pribadi yang begitu Agung dan
begitu dicintai sebagaimana Nabi Muhammad SAW
Bilal tak pernah bersedia lg mengumandangkan Adzan
sebab kesedihan yg mendalam ktika mengenang seseorg yg begitu ia Cintai
Sallu ala Nabi🌹
Semoga bermanfaat 🙏🏿