Thread by @budimandjatmiko

Konspirasi itu buruk sbg teori tapi efektif sebagai praktik.

Oh jadi konspirasi itu ada?
Selama ada 2 orang atau lebih bersepakat diam2 tentang apapun, maka akan ada konspirasi (persekongkolan)

Ia jadi problematik saat persekongkolan 2 orang atau lebih itu berhasil mempengaruhi peristiwa besar. Ia sering tak disangka bahkan o/ perintis kesepakatan diam2 itu.

Ada banyak faktor penyebabnya. Nah, konspirasi saat diteorikan itu jd buruk karena ia diumbar sbg "teori" penjelas ttg peristiwa besar itu. Pelakunya biasanya pecundang atau yg dirugikan o/ peristiwa tsb

Seakan kesepakatan diam2 di awal oleh segelintir orang di masa lalu adalah sebab utamanya. Dicari2 lah hubungannya & diteorikan

Padahal sederhana aja sebabnya. Kesepakatan diam2 oleh 2 orang atau lebih ada yg bergulir jd besar & ada yg gagal jadi apapun.

Sehingga menjelaskan pwristiwa besar semata krn ada konspirasinya itu tak menjelaskan apa2..kecuali keluhan atas ketidaktahuan atas rantai reaksi peristiwa2.

Itulah sebabnya:
konspirasi itu buruk sebagai teori, efektif sebagai cara praktik

Perlu ditambahkan:
Konspirasi tak selalu efesien hasilnya, krn segelintir pembangunan kesepakatan awal tak selalu menguasai hingga sasaran akhirnya

Lantas siapa yg paling mengeluh akan "keperkasaan" konspirasi?
Dia yg tak tahu awal, tengah & cuma dapat pahit di akhirnya...
(karena kesepakatan dirinya dgn orang lain ttg hal lain gagal utk jd kejadian besar apapun).
Sekian

Saya lanjut:
Jika konspirasi ada sbg kesepakatan diam2 oleh 2 orang atau lebih, bagaimana memposisikannya dalam peristiwa sosial besar?

Ya tergantung kita mau apa targetnya membicarakan itu?
Jika fokusnya adalah menjelaskan sesuatu kepada publik ttg peristiwa, fokuskan pada FAKTOR dari peristiwa2 sosial...

Jika ia mau diteorikan, tergantung mau masuk teori ekonomi, politik, perang atau apa? Jika membahas ekonomi, ungkap FAKTOR2 ekonomi dr peristiwa ekonominya.

Jika membahasnya ke masa lalu, ungkaplah faktor ekononi masa lalu. Jadi lah SEJARAH ekonomi

Begitu juga teori politik, perang, kebudayaan dll. Ungkap faktor2nya, temukan polanya dan jadilah TEORI politik, perang dll.

Namun jika fokus penjelasannya pada AKTOR, ia TIDAK BISA jadi teori karena sangat kasuistis.

Mencoba menjelaskan peristiwa sosial dgn berpusat pd AKTOR, ia mudah terjebak jadi teori konspirasi. Ini teori yg buruk

Lho apakah sebuah buku (teori) politik atau sejarah tak boleh menjelaskan aktor?
Bisa.
Tapi di sana AKTOR hanya utk menopang penjelasan FAKTOR...

Metode penelusurannya adalah riset, karena fokusnya menelusuri faktor2 peristiwa sosial

Tujuan riset ilmiah ini adalah untuk PEMBELAJARAN publik (awam ataupun peminat2 khususnya di dunia akademik)

Sementara jika penelusurannya berfokus pada AKTOR sebagai unsur determinan (penentu) sebuah peristiwa sosial, ia bukan aktivitas riset ilmiah. Ia utk investigasi intelijen atau utk kebutuhan proses hukum

Tujuannya bukan untuk pembelajaran publik, melainkan untuk penggalangan, penaklukan dan atau penindakan hukum

Jadi jika ada thread atau tulisan menyebar di group2 WA & facebook ttg sebuah peristiwa yg berfokus pd aktor, ia punya tujuan bukan untuk pembelajaran melainkan penggalangan

Saat penjelasan ttg aktor2 dibuka di publik, ia lah yg kita namakan "teori konspirasi", yg (spt kukatakan di awal) buruk sebagai sebuah teori (untuk pembelajaran) tapi efektif sbg praktik penggalangan (atau penindakan)..

Hasil teori konspirasi adalah publik jadi paranoid, cemas dan curiga.
Bukan jadi cerdas...