Baru dikabari o/ Prof Dr Hendrawan Supratikono (Fraksi @PDI_Perjuangan) ttg wafatnya Prof. Dr Arief Budiman di Salatiga & Guru Besar Melbourne Univ. Inalillahi wa'inailaihi roji'un. Salah 1 bapak teori gerakan progresif di Indonesia. nasional.tempo.co/read/1334709/k…
Pertama kali kenal (pemikiran) beliau dr teman se-kost ya di Yogya saat kelas 1 SMA. Dari diskusi lisan. Kemudian mengenal pemikiran beliau lewat tulisan saat kelas 2 SMA. Salah 1 hadiah ulang tahunku ke 17. My sweetest 17th! 😥
Kelas 2 SMA, oleh 1 mahasiswa UII Yogya di kost2an Gang Tohpati Jl Tamam Siswa, saya dipinjami disertasi #AriefBudiman di @Harvard yg berjudul "The Mobilization & the State Strategies in the Democratic Transition to Socialism: the case of Allende's Chile"
Thesis itu saya diskusikan dgn teman2 SMA & mahasiswa. Kita berkesimpulan, kekuasaan tokoh progresif sbg presiden bukan jaminan lancarnya agenda pro rakyat jika partai2 progresif tak jd mayoritas & jika rakyat tak punya aset modal (tanah, uang, teknologi dll)
Oposisi thdp tokoh progresif itu (Allende di Chile sbg fokus thesisnya #AriefBudiman) muncul jika pemerintah mulai: reforma agraria & nasionalisasi perusahan tambang asing. Oposisinya biasanya dr sebagian klas menengah & sebagian gerakan agama. Familiar ya?
Oposisinya mencap pemerintah spt itu (lucunya) sbg antek asing (dalam kasus Chile dicap sbg antek Kuba, apalagi Castro kasih hadiah pistol ke Allende waktu berkunjung ke Chile) & antek komunis
Memang sih pemerintah Allende didukung koalisi yg salah satunya Partai Komunis (partainya sastrawan Pablo Neruda/@nerudaquotes). Tp Konunis di Chile itu moderat & tulang lunak. Lebih radikal Sosialis (partainya Allende) & Kristen Kiri (koalisi pro Allende)
Yg tak kalah menarik, kelompok kiri yg radikal (MIR: Movimiento Izquierda Revolucionario/Gerakan Kiri Revolusioner) juga melawan Allende. Allende dicap terlalu banyak kompromi politik. MIR sering bentrok jg di lapangan melawan Sosialis, Kristen Kiri & Komunis
Terdengar familiar ya? Kan memang sejarah selalu berulang dgn faktor yg (kurang lebih) sama dgn nama aktor, waktu & tempat berbeda...
Itu ide pertama dr alm. #AriefBudiman yg saya baca. Ide tertulis ke 2 adalah saat saya sdh jd aktivis mahasiswa di UGM. Kami mendiskusikan bukunya yg berjudul "Negara & Penbangunan: studi Indonesia & Korea Selatan".
Buku warna oranye itu membedah kesamaan & perbedaan faktor2, aktor2 & strategi pembangunan kapitalisme antara rezim otoriter Korsel dgn rezim otoriter Orba di Indonesia.
Asupan gizi rohani utk aktivis2!
Asupan gizi rohani utk aktivis2!
Kebetulan saat itu aktivis2 mahasiswa & buruh Korsel baru saja menggulingkan rezim otoriter Chun Doo-hwan, jadi hal2 yg berkait dgn Korsel menarik perhatian kami. Kami ingin mencontoh sukses mereka. Caranya? Membandingkan sifat musuh2 yg kami lawan! 😉😉
Tentu ada beberapa tulisan alm. #AriefBudiman lain yg kami pelajari. Tapi bagi saya pribadi, 2 buku itu yg berkesan
Selain lewat buku, kadang kami main ke kampusnya (UKSW) & rumahnya di Salatiga. UKSW (Universitas Kristen Satya Wacana) adalah salah 1 pusat intelektual gerakan mahasiswa. Kami suka konsultasi ttg advokasi petani, korban kasus bendungan Kedung Ombo, Boyolali
2 pertemuan terakhir saya dgn alm #AriefBudiman itu bukan di diskusi atau lewat buku tp di lapangan! Yaitu 20 Juni 1996, saat bersama puluhan ribu massa PDI pro Mega mau protes ke Kemendagri yg campur tangan urusan internal & bentrok di depan stasiun Gambir
Pertemuan paling akhir dgn #AriefBudiman adalah 27 Juli 1996. Sarapan dgn mas @gm_gm, bang Marsilam Simandjuntak, pemred @jakpost, Mas Susanto, & penggantinya 23 thn kemudian😊 @nezarpatria (Sekjen SMID)
Kemudian saya bersama @nezarpatria & alm #AriefBudiman jalan kaki menuju Jl Diponegoro, ke kantor PDI yg dikuasai polisi & massa bayaran. Puluhan ribu rakyat sdh mengepung. Kami di tengah2 mereka & pecah kerusuhan anti Orba.
Selebihnya adalah sejarah...
Selebihnya adalah sejarah...
Sekarang mas #AriefBudiman pergi selamanya. Dgn membawa ilmu2 & pengalaman perjuangannya..Terimakasih u/ bimbinganmu, mas #AriefBudiman. Itu bekal generasi kami, minimal u/ saya. Salam u/ adik tercintamu, Soe Hok-gie..Berdiskusilah & nikmatilah perjumpaanmu🙄
