My Authors
Read all threads
Menjemput Sang Juru Kunci Merapi, Mbah Maridjan

a thread
Warning. Dalam thread ini akan ada beberapa gambar yang mungkin memberikan ketidaknyamanan pada sebagian orang. Jika tidak berkenan, silahkan skip thread ini
Tidak ada niatan gw untuk menjatuhkan suatu individu, kelompok, atau kepercayaan disini. Semua murni dengan tujuan membagikan sejarah dan mengenang lagi suatu pelajaran yg bisa diambil darinya
sang Mahaguru Merapi. Sebuah gunung api aktif yang mempesona sekaligus atas izin Allah menjadi sumber kehidupan banyak makhluk disekitarnya.
"Merapi tak pernah ingkar janji" ucap sebagian orang menggambarkan bagaimana Merapi memberikan kenyamanan namun juga menyimpan sebuah kekuatan besar yang tertidur dan suatu saat ia akan bangun
Berbicara soal merapi juga maka sebagian orang tentu akan ingat kejadian mengerikan itu. Bagaimana alam menunjukkan kedahsyatannya dan manusia hanyalah bagian kecil jika dibandingkan dengan Kuasa Tuhan. .
Di topik kali ini, gw akan ajak mwvers untuk mengulang kembali memori erupsi Gunung Merapi 26 Oktober 2010 silam yang merenggut banyak korban jiwa dan satu diantaranya adalah orang yang sangat dihormati oleh masyarakat Yogyakarta pada khususnya.
Serta beberapa orang yg juga patut diapresiasi sebagai "pahlawan" walau namanya riuh rendah tak begitu didengar...
Mulai dari datangnya peringatan akan bahaya meletusnya sang Merapi, hingga ditemukannya jenazah pria tua yang tengah bersujud di momen terakhir hidupnya..
Merapi, 26 Oktober 2010..

Jam 17.02 muncul awan panas yang berlangsung selama 9 menit. Tanda dimulainya erupsi. Warga sekitar mulai berbondong bondong menyelamatkan diri.
Di sudut salah satu desa yang terdekat dengan gunung merapi, Ki Surakso Hargo atau dikenal juga Mbah Maridjan tinggal. Beliau tinggal di Dusun Kinahrejo, Desa Cangkringan, Sleman, Yogyakarta yang hanya berjarak 5 Kilometer dari Gunung Merapi.
Beliau adalah juru kunci merapi yang sebelumnya pada tahun 2006 menolak untuk turun saat Merapi mulai menunjukkan gejala akan erupsi. Setelah peristiwa tersebut, namanya terkenal dengan jargon "Roso!" Yang digunakan oleh salah satu minuman berenergi
Sore itu, sirine tanda bahaya merapi berbunyi. Letusan kecil dan sedang terus terjadi, hingga maghrib menjelang. Keterbatasan informasi dan cukup jauhnya lokasi desa membuat banyak warga desa yang tidak menyadari akan bahaya yang telah mengintai mereka.
Selain itu mereka percaya, sebelum sang juru kunci merapi memerintahkan "turun", maka Merapi masih dalam kondisi aman. Sama seperti keyakinan yg dipegang sang juru kunci sebelumnya yg terbukti benar
Ketika adzan berkumandang, mbah maridjan mengimami sholat di mesjid yang terdapat di kampungnya. Ia bersama sama dengan penduduk yang lain tetap bertahan. Selain demi menjaga ternak, juga karena kepercayaan bahwa belum saatnya Merapi meletus.
Kondisi kampung yang gelap dan merapi yang terhalang awan membuat banyak orang desa tidak sadar akan ancaman letusan merapi.

"Saya dan warga tidak tahu bahwa Gunung Merapi sudah memuntahkan laharnya," ujar putra Mbah Maridjan, Asih. Saat diwawancara.
Sementara di bawah, posko posko pengungsian sudah didirikan menyusul peringatan kenaikan aktivitas Merapi. Fokus pengungsian ada di barak Umbulharjo. Beberapa warga sudah dievakuasi kesana. Sampai akhirnya para relawan sadar belum mengevakuasi warga di desa Kinahrejo,
Adalah Agus Wiryanto, salah seorang relawan yang memiliki mobil suzuki APV dengan plat AB 1053 DB menjadikan mobilnya untuk evakuasi warga. Dan mobil APV inilah menjadi mobil pertama sekaligus satu satunya yang digunakan untuk mengevakuasi warga kinahrejo.
Agus Wiyarto bersama seorang relawan Palang Merah Indonesia Bantul, Tutur Priyanto dan wartawan Vivanews, Yuniawan Wahyu Nugroho akhirnya berangkat mengevakuasi warga. Mereka naik ke atas dalam kondisi hujan abu tebal..
Setibanya mereka diatas, ketiganya segera memberitahu bahwa Merapi meletus dan warga diperintahkan mengungsi. Tentu saja warga terkejut dan banyak yang tidak percaya. Padahal, di bawah sudah banyak yg mengungsi.
Akhirnya 14 orang termasuk keluarga mbah maridjan berhasil dievakuasi dengan APV tersebut. Sementara Asih, anak Mbah Maridjan menggunakan motornya untuk sampai ke barak pengungsian Umbulharjo.
Beruntung, mereka bisa selamat dan keluarga mbah marijan dapat berada di lokasi yang aman.
Agus kemudian turun dari mobil, sedangkan Tutur Priyanto dan Yuniawan Wahyu memilih kembali ke desa Kinahrejo.
Misinya hanya satu, yakni "memaksa" mbah maridjan untuk mau turun dan mengungsi ke zona aman bahaya merapi.
Keduanya kembali menaiki APV itu naik ke desa Kinahrejo. Keduanya sempat bertemu dengan mba Maridjan dan memarkirkan mobilnya di kediaman mbah maridjan...
Salah satu rekan Yuniawan sempat menghubunginya, dan ia berpesan Isinya: iyo iki, wis podo ngungsi. Mbah Maridjan isih solat ndek mau wis tak temoni. (Iya, warga sudah pada mengungsi. Mbah Maridjan masih solat, tadi sudah saya temui).
Mbah Maridjan saat itu berada di dalam rumah. Entah mana yang benar, ada yang mengatakan beliau tetap bersikeras untuk bertahan. Karena bagi Mbah Maridjan, hanya ada 1 orang yang bisa memintanya turun, yakni sang pemberi titah juru kunci merapi, Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
"Saya diperintah oleh Sri Sultan dan saya hanya patuh pada Sri Sultan, saya bukan diperintah oleh Gubernur" kata beliau (Mbah Maridjan) saat 2006 lalu. Namun sebagian orang lagi berpendapat bahwa akhirnya mbah maridjan luluh dan bersedia turun
Namun sebelum turun, beliau minta izin untuk mempersiapkan sesuatu terlebih dahulu di dalam rumahnya..
Naas, 18.50... awan panas atau disebut juga wedhus gembel itu sampai ke desa kinahrejo. Kedua relawan, Tutur dan Yuniwan Wahyu tidak sempat menyelamatkan diri mereka karena sedang menunggu sang kuncen di dalam rumahnya.
Keduanya tewas terpanggang oleh awan panas, begitu juga dengan APV yg mereka bawa... Jenazah keduanya ditemukan di dekat teras rumah mbah maridjan, beserta APV yang sudah meleleh dan rusak parah akibat panas.
Hal yang sama menimpa mbah maridjan. Dalam posisi bersujud kearah selatan, beliau menemui ajalnya.
Menurut warga sekitar dan tour guide petilasan mbah maridjan, kabar yg mengatakan bahwa mbah maridjan tengah sholat saat wedhus gembel datang itu kurang tepat. Karena Beliau sudah menyelesaikan sholatnya di mesjid lalu ia kembali ke rumah
Selain itu arah sujudnya menghadap ke selatan, tempat dimana keraton Yogyakarta berada. Sujud itu adalah sujud penghambaan bahwa beliau sudah menyelesaikan tugasnya..
Selain mbah maridjan, di desa tersebut juga ditemukan beberapa korban jiwa. Diantara mereka adalah relawan pula dan penduduk sekitar atas nama.. .
1. Parno (pria/ warga Dusun Kinahrejo)
2. Yuniawan Wahyu Nugroho (pria/ wartawan VIVAnews)
3. Sipon (wanita/ warga Dusun Kinahrejo)
4. Wahono (pria/ relawan lereng merapi)
5. Tutur Priyanto (pria/ relawan PMI)
6. Imam (pria/ warga Kinahrejo)
7. Mukiman (pria/ warga Kinahrejo)
8. Ny. Puji Sasono (wanita/warga Kinahrejo)
9. Barno Utama (pria/warga Kinahrejo)
Detik.com dalam salah satu artikelnya menggambarkan bagaimana kondisi rumah mbah maridjan dan dusun kinahrejo pasca kejadian..
.
Pantauan reporter detikcom di lokasi, Kamis (28/10/2010), terlihat pemandangan yang membuat bergidik. .
Batang pohon-pohon kering tanpa daun bertumbangan dan bangunan rumah warga roboh rata dengan tanah. .
Hanya sebagian kecil rumah yang temboknya tersisa. Salah satunya rumah tempat tinggal Mbah Maridjan, juru kunci Gunung Merapi
Bagian atap rumah Mbah Maridjan sudah roboh. Hanya beberapa tembok saja yang masih utuh. Saat memasuki ruang tamu rumah Mbah Maridjan, ada sebuah televisi 14 inch dalam kondisi meleleh. .
Di dekat televisi tersebut ada seperangkat kursi tamu yang terbuat dari kayu.
Semua kursi-kursi itu dalam keadaan rusak. Di sebelahnya ada sebuah pigura yang tertutup debu,  setelah ditiup, terlihat ada foto Mbah Maridjan dengan petinju Chris John serta 5 orang lainnya sedang berpose dengan latar belakang Gunung Merapi.
Di dalam foto itu, Mbah Maridjan mengenakan kemeja lengan panjang berwarna hitam lengkap dengan pecinya. Sedangkan Chris John mengenakn kaos merah lengan puntung. .
Berjalan sedikit ke sebuah ruang lainnya di rumah icon Kuku Bima Energy itu, tampak ada lemari yg ambrok ke lantai
Kemudian dari ruang ini juga tampak dapur rumah sudah berserakan dengan piring-piring, baskom dan panci. Semua peralatan dapur itu semua tertimbun pasir. .
Di belakang rumah Mbah Maridjan bahkan ada bangkai anak sapi dan ayam yang melepuh.
Di depannya ada sebuah mobil Suzuki APV yang sudah dalam keadaan rusak parah dengan ban mobil yang melepuh. Diduga mobil ini adalah mobil yang hendak digunakan untuk menyelematkan Mbah Maridjan dari semburan awan panas.
Rumah-rumah tetangga Mbah Maridjan pun tak jauh beda kondisinya dari rumah Mbah Maridjan sendiri. Hancur, roboh, rusak, berantakan, dan tertutup pasir. Bangkai-bangkai ternak sapi, ayam, anjing ditemukan di belakang rumah tetangga Mbah Maridjan.
Kondisinya pun serupa dengan ternak Mbah Maridjan yang sudah melepuh... Sebagian lagi terlihat tulang belulangnya..
Untuk mengenang Mbah Maridjan berserta 2 orang yang menjemputnya, kini di lokasi bekas rumah mbah maridjan didirikan semacam museum mini. Didalamnya ada berbagai macam peralatan rumah bekas alm Mbah
Terpampang pula foto Tutur Priyanto dan Yuniawan Wahyu dengan keterangan lini waktu dimulainya erupsi hingga keduanya wafat ketika mencoba menjemput sang juru kunci merapi
Selain itu juga, tepat di lokasi ditemukannya jasad mbah Maridjan didirikanlah sebuah petilasan. Bentuknya memang menyerupai sebuah makam, namun sejatinya jenazah mbah Maridjan tidak dikuburkan disana. Petilasan itu hanya sebagai penanda lokasi akhir hayat beliau
Dan berakhirlah kisah seseorang yang hidup dan matinya ia persembahkan dengan pengabdiannya kepada keraton untuk menjadi juru kunci Merapi ini. Sosoknya yang nyentrik, dan khas membuat orang selalu ingat dengannya... Mbah Maridjan "Roso"
Tamat.
Referensi : keterangan tour guide di lokasi saat penulis berkunjung ke petilasan Mbah Maridjan
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with mwv.mystic

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!