I like this quote a lot: "Marriages are like airplanes. You only hear about the crashed ones."
Tapi puas dan bahagia adalah keadaan pikiran.
Dan pikiran lebih bisa menerima keadaan - ketika tidak ada pilihan lain. Keluarga, pasangan, anak.
Pernikahan bahagia justru dimulai dari komitmen: Ga ada pilihan lain. This is it :)
Justru kebalikannya menurut gw:
Justru berkomitmen dan mengerjakan pernikahan yang satu2nya ini supaya mau ga mau berhasil, membawa bahagia.
Teman2 terdekat saya banyak yang kandas juga, dan banyak yang bahagia di pernikahan keduanya. I love them all.
Tapi prinsipnya tetap sama buat saya:
Ketidakbahagiaan berasal dari pikiran yang selalu merasa bahwa kita bisa dapet yang lebih bagus dari yang sekarang.
Hidup selalu dalam perbandingan dan penantian.
Memang mulai dengan bibit yg bagus (kamu dan dia).
Tapi nanti pernikahannya bahagia apa nggak, itu hasil kerja sama dan belajar: Komunikasi, ekspektasi, berkorban, berbagi, menerima, memberi.
Namanya saham kalo udah keliatan bagusnya, pasti mahal harganya.
Cari saham yg masih murah, tapi operasionalnya bagus, kepemimpinannya oke, pembukuannya jelas - bertaruhlah buat masa depannya, hehehe...