Maka ia segera prg kedalam kebun buah-buahan itu hendak menemui pemiliknya agar meminta dihalalkan buah yg telah dimakannya
Dikebun itu ia bertemu dgn seorg lelaki
Orang itu menjawab, "Aku bukan pemilik kebun ini. Aku Khadamnya yang ditugaskan menjaga dan mengurus kebunnya"
Pengurus kebun itu memberitahukan “Apabila engkau ingin pergi kesana maka engkau harus menempuh perjalan sehari semalam"
Tsabit bin Ibrahim merasa khawatir dengan syarat itu kerana takut ia tidak dapat memenuhinya.
Tsabit bin Ibrahim tdk memahami apa maksud dan tujuan lelaki itu, maka ia berkata "Apakah krn aku makan setengah buah apelmu yg keluar dari kebunmu, aku harus mengawini putrimu?"
"Sebelum pernikahan dimulai engkau harus tahu dulu kekurangan-kekurangan putriku itu. Dia seorang yang buta, bisu, dan tuli. Lebih dari itu ia juga seorang yang lumpuh!"
Namun Tsabit bin Ibrahim kemudian menjawab dengan mantap,
Tsabit sempat terhentak menyaksikan kenyataan ini. "Kata ayahnya dia wanita tuli dan bisu tetapi ternyata dia menyambut salamnya dengan baik.
Setelah Tsabit bin Ibrahim duduk di samping isterinya, dia bertanya, "Ayahmu mengatakan kepadaku bahwa engkau buta. Mengapa?"
Tsabit bin Ibrahim bertanya lagi, "Ayahmu juga mengatakan bahwa engkau tuli, mengapa?"
"Ayahku juga mengatakan kepadamu bahwa aku bisu dan lumpuh, bukan?" Tanya wanita itu kepada Tsabit bin Ibrahim yang kini sah menjadi suaminya.
"aku dikatakan bisu karena dalam banyak hal aku hanya menggunakan lidahku untuk menyebut asma Allah Ta'ala saja.
Tsabit bin Ibrahim amat bahagia mendapatkan isteri yang ternyata amat soleh dan wanita yang memelihara dirinya.
Tsabit bin Ibrahim dan isterinya yang salihah dan cantik itu hidup rukun dan berbahagia.
Masya Allah
Semoga bermanfaat 🙏🏿🌹