Simulasi: Bila Tuhan Dan Agama Konspirasi 
1. Andaikan Tuhan dianggap selevel legenda, maka otomatis agama juga tiada. Yang turut hilang adalah hari kiamat, pahala-dosa, dan pastinya surga-neraka juga ikut lenyap
2. Kehidupan hanya yang sekarang, dan keadilan hanya terbatas di dunia. Karena orang tak perlu berbekal untuk hidup yang lebih panjang, maka dia habiskan semua di dunia
3. Manusia jadi standar benar dan salah, menggantikan perintah Tuhan. Karenanya standar ini tergantung siapa manusianya, mudah berubah, berbeda antara satu tempat dan lainnya
4. Jadilah manusia mundur ke masa lampau, semua hanya berpatokan pada "moral compass", yang itupun berlainan satu samalain, sangat subjektif, sangat volatil
5. Satu hal yang dianggap baik di satu tempat, bisa menjadi tindakan kriminal di tempat lain. Satu hal yang biasa di satu adat, bisa jadi menjijikkan di adat lain
6. Kriminal mulai kreatif berpikir, apa bedanya bunuh 1 orang dengan 17 orang? Vonis paling berat toh hanya hukuman mati, dan sejahat apapun dia mati hanya sekali
7. Sedang mereka yang baik, tak lagi mengenal "tanpa pamrih", sebab tak ada lagi kata "ikhlas" dalam kamus. Tak ada lagi kalimat, "Biarlah amalmu Allah yang balas", tak ada
8. Singkatnya, manusia kembali ke peradaban primitif. Tanpa aturan, tanpa ikatan, hidup tanpa konsekuensi. Satu-satunya yang mengendalikan mereka adalah syahwat, layaknya hewan
9. Jelas? Apa yang diinginkan oleh mereka yang mati-matian mengajak orang lain untuk sama-sama atheis seperti mereka? Hanya kekacauan yang berlanjut dengan kekacauan
10. Andai Tuhan dan agama ingin dianggap konspirasi, maka pastinya akan diperlukan konspirasi yang lebih besar untuk membius akal, agar ia berhenti berpikir
