My Authors
Read all threads
Teror Santet Part 2
"Pribadi yang Berbeda"
#mwv_TerorSantet

a Horror Thread
Melihat banyaknya rambut putih panjang yang pastinya bukan milik kak Bella, Papa langsung ambil wudhu, beliau solat dan dilanjutkan mengaji di kamar kak Bella.

"BERISIIK!!" teriak kak Bella saat dengar papa saya mengaji, tapi teriakannya suaranya berbeda.. Bukan suara kak Bella
Jauh banget dari suara kak Bella yang halus, ini suaranya serak dan berat.

Papa tidak menggubris bentakan itu, beliau tetap melanjutkan mengaji ditemani sama mama saya, sementara saya disuruh lanjut tidur bareng kak Candra tapi dikamar kak Candra.
Namun saya ga mau karena kamar kak Candra bau rokok dan memilih dikamar sendiri.

Sebelum tidur, saya lihat jam sudah pukul 3 dini hari, saya masih dengar suara ngaji papa dan mama saya, diselingi suara ketawa berat dan serak yang saya tidak kenali berasal darimana..
Suara itu terus tertawa sambil sesekali bilang
"ga mempan hahaha engga mempan.."
Saya sendiri mulai membaca ayat2 al-quran yang saya hafal sambil pejamin mata. Hal yang saya harapkan saat ini, adalah saya bisa tertidur. Itu saja.

Tapi suara tawa disela suara ngaji itu benar benar bikin saya ga bisa tidur.
Akhirnya tawa itu reda saat azan subuh berkumandang, dan saya mulai terlelap.

Saat setengah terlelap, mama saya bangunin saya

"Sholat dulu dek, nanti lanjut tidur lagi. Tidur kamar mama aja sana, hari ini kamu izin sekolah aja dulu, blm tidur kan?" Ujar mama dgn muka lelah..
Saya mengangguk dan menuruti perintah mama, setelah solat saya mengintip ke kamar kak Bella, terlihat papa sedang mengusap2 kepala kak Bella yang sedang tertidur sambil mulutnya masih membaca ayat2 suci al-Quran.
Papa menyadari kehadiran saya, lalu beliau menyuruh saya pergi dengan kode tangan, lalu berkata "kak Candra suruh kesini ya"

Saya mengangguk dan menutup pintu lalu segera manggil kak Candra.
"Kak.. kak.. dipanggil papa suruh ke kamar kak Bella" saya ketuk kamar kak Candra yang terkunci, tak lama kak Candra keluar dan sekalian bertanya

"Dek, semalem denger suara meledak ga?"

"Denger kak, kenceng banget diatas rumah kayanya" jawab saya.
"Ada kiriman kayanyanya dek, tapi salah sasaran, kenanya ke kak Bella" ujar kak Candra.

Ya sementara dugaan awal kami adalah kiriman, karena papa kami pengusaha bidang angkutan yang cukup sukses, ntah kenapa banyak org iri dan akal pendek yang suka kasih kiriman aneh2.
tapi kiriman utk papa selama ini bisa ditangkal krn papa adalah orang yg sangat kuat ibadahnya, jadi kami blm pernah merasakan dampak yang besar dari kiriman tersebut.

Setelah itu kak Candra masih dgn sarungnya menuju kamar kak Bella dan saya melanjutkan tidur di kamar mama
Siang harinya, sekitar jam 11an saya bangun dan turun ke bawah, pengen mandi. Dibawah ada mba Tuti (ART kami) lagi kasih laporan harian ke mama saya.. Saya mendekat dan melihat
"nih bu saya udah 3 kali nyapu kamar non Bella, tiap nyapu rambutnya segini2.." ujar mba Tuti sambil nunjukin buntalan buntalan rambut sebesar bola softball ke mama saya..

Raut muka mama saya ngeri, "ya udah, buang mba, itu kata bapak tadi udah banyak lagi, coba kamu sapu lagi"
"Aduh bu saya takut, non Bella melototin saya terus, kalau bapak sama mas Candra ngaji dia ketawa2 sambil bilang ga mempan" kata mba Tuti ketakutan.

"Ya udah mba Tuti, saya sapuin sini" saya nimbrung sambil ambil sapu ditangan mba Tuti.
"Jangan non Eva, ini mah tugas saya, ini saya takut aja sedikit" kata mba Tuti sambil ambil sapu dari tangan saya kembali.

Lalu dia jalan kearah tangga kamar saya, tapi terlihat ragu ragu saat mau naik.

"Ya udah saya temenin mba" kata saya sambil menepuk punggungnya
Akhirnya mba Tuti maju naik dengan langkah ragu.. sampai atas, kecium bau bunga yang semerbak sekali, wangi yang sama, yang saya cium saat kak Bella pulang malam itu.

Seketika saya tutup hidung saya karena sangat menyengat. Begitu juga dengan mba Tuti.
Kami membuka pintu kamar, disitu kak Bella duduk di atas tempat tidur mengangkat kakinya satu dan menaruhnya di lutut kaki satunya (sama sekali bukan attitude kakak saya) sambil melototin papa dan kakak saya yang ngaji didepannya..
"Ayo kamu mau bawa ayat apa?? tidak akan mempan!!" geramnya sambil diselingi tertawa.

Saya hanya memandang ke sosok kak Bella yang sepertinya sudah bukan dirinya lagi. Ia sudah jadi pribadi yang berbeda.. Bukan kak Bella yang selama ini saya kenal.

.
Mba Tuti dengan buru buru langsung menyapu..dan saya melihatnya.. benar..ada gumpalan rambut putih yang terkumpul banyak sekali!

Begitu mba Tuti selesai, kami keluar dari kamar.

"Mba tungguin saya mandi ya" pinta saya. Lama2 saya jiper juga sama suasana yang mencekam ini.
Selesai saya mandi,kami turun ke bawah, ternyata di bawah sudah ada ipar saya, suami dari kak Aina, yaitu mas Gio. Ternyata semalam mas Gio dapat tugas dari papa saya untuk jemput guru ngaji dan pembimbing spiritual papa saya yang tinggal di daerah puncak, kyai Hasan.
Saat itu Kyai Hasan sudah ada di ruang tamu.

Saya dan mama saya nemuin kyai Hasan, kami menceritakan gimana kejadian semalam, mulai dr kak Bella yang ingin mutusin pertunangan, keberadaannya yang tiba2 menghilang, suara ketukan di jendela saya, suara ledakan diatas rumah..
...sampai saya dan kak Candra yang melihat wujud kak Bella dalam bentuk berbeda.

Pak kyai Hasan mendengarkan secara seksama, oh iya beliau datang ga sendiri, beliau datang sama 4 orang muridnya. Setelah mendengarkan cerita kami, beliau minta diantar menemui kak Bella..
Sesampainya di atas, kami bisa mendengar suara ngaji papa dan kak Candra diiringi suara tawa melengking! tapi kali ini ketawanya macam anak kecil..
Jauh berbeda dari tawa sebelumnya.

Pak kyai Hasan masuk ke kamar diikuti oleh para muridnya, menyusul mama saya, lalu saya.
Melihat pak kyai Hasan, papa saya dan kak Candra langsung berdiri dan cium tangan ke kyai Hasan dan bersalaman dengan para muridnya.

"Sudah dengar ceritanya pak kyai?" Tanya ayah saya

"Sudah.. sudah.. astagfirullah" jawab pak kyai sambil melihat ke arah kak Bella.
Saat itu penampilan Kak Bella sudah ga karuan..

Kak Bella melotot kearah kami, "siapa kamu? Mau apa masuk masuk sini hah??!!" Tanya kak Bella menunjuk pak kyai dengan suara anak kecil.

"Justru saya mau tanya ke kamu, siapa kamu?" Pak kyai balas bertanya
"Hihihihihi.. ya kamu ga liat? Saya Bella dong!!" jawab kak Bella ketawa cekikikan sambil memainkan rambut.

"Kalau kamu Bella, kamu pasti tau siapa saya, jangan main main kamu, siapa kamu dan mau apa kamu?" Tanya pak kyai lagi.

"Rahasia.... hihihi" kata kak Bella sambil ketawa.
Ketawanya bener bener ga enak untuk didengar. melengking dan memekakan telinga!

Kyai Hasan segera memerintahkan muridnya untuk mengambil air, setelah itu beliau membaca doa dan menuangkan sedikit air doa ketangan dan mencipratkan ke wajah kak Bella..
"Aaaaaaaahhhh.. panas.. panas!" Teriak kak Bella, dengan suara anak kecil..
lalu dia bangun dari posisi duduknya.

"kurang ajar.. kurang ajar!!" Teriaknya dengan suara yg kini terdengar seperti laki-laki..

lalu tiba2 dia mendorong pak kyai Hasan sampai mental menabrak pintu
Agak diluar logika, secara kak Bella itu ukuran badannya kecil, sama saya yang masih smp aja masih bisa tuker2an baju dan kyai Hasan itu untuk ukuran laki-laki tinggi besar, secara logika ga mungkin kak Bella sanggup mendorong kyai Hasan sampe mental melayang ke pintu..
Spontan kak Candra dan 4 orang murid kyai Hasan memegangi kak Bella yang memasang kuda kuda seperti mau menerjang kyai Hasan.
Saya langsung teriak ke bawah memanggil mas Gio , karena saya sudah feeling tenaganya kak Bella sekarang ada diatas rata rata tenaga manusia normal..
dan benar saja, 5 orang lelaki dewasa masih ga kuat pegangin 1 orang perempuan berperawakan kecil seperti kak Bella. Semua mental didorong2in.

Kyai Hasan terus memanjatkan doa, dan kak Bella kembali dipegang sama kak Candra, murid murid kyai Hasan, ditambah papa saya dan mas Gio
Namun sudah sedemikian banyaknya, ternyata mereka masih kewalahan dengan berontakan kak Bella. Syukurlah dengan usaha keras, kak Bella bisa ditahan dengan posisi badan tidur.

Kyai Hasan langsung menekan jempol kaki kak Bella sambil membaca doa.
"Sakit.. sakit..lepas..lepas!!!!" raung kak Bella masih dengan suara laki2.

"Keluar kamu!" Perintah pak kyai sambil terus baca doa dan memencet kedua jempol kak Bella.

"Ampun.. ampun.. Iya!! Iya!! saya keluar!!!.. saya keluar!!!" Ucap kak Bella
lalu ekspresi kak bella berubah seperti orang mau muntah.. Badannya menegang dan..
"HOOOEEKKKHH" Kak Bella muntah.

Ekspresi pak kyai dan muridnya terlihat lega karena telah berhasil mengeluarkannya..

NAMUN ITU HANYA SEBENTAR!!!

Karena suara tawa yang berbeda muncul lagi..
"Hihihihihi..." tiba tiba kak B cekikikan dengan suara anak kecil..

Semua yang ada di ruangan kaget, ternyata masih ada sosok yang masuk ke dalam tubuh kak Bella!!

"Dipikir cuma satu ya? Hihihihihi" kata kak Bella kembali dengan suara anak kecil.
"Ada berapa kalian sebenarnya?? Apa tujuan kalian??!" Tanya pak kyai membentak

"Rahasiaaa.. hhihi" kata kak Bella dengan suara anak kecil.

"KARENA YANG TIDAK BISA DIMILIKI, TIDAK BOLEH JADI MILIK ORANG LAIN!!" ujar kak Bella dgn suara perempuan muda yang bukan suara kak Bella.
Setelah mengucapkan itu Kak Bella kemudian pingsan..
Pak kyai Hasan meminta kak Bella untuk dibersihkan, digantikan pakaiannya dan dibaringkan ditempat tidur.

Sementara saya dan mama merapihkan dan membersihkan kak Bella, para lelaki keluar dari kamar.
Kak Bella masih belum sadar, tapi nafasnya kini telah teratur seperti tidur.
Usai merapikan kak Bella, saya dan mama keluar kamar dgn pintu kamar sengaja dibuka. Semuanya duduk di lorong depan kamar. Sepertinya pak kyai menunggu mama saya untuk menjelaskan situasi.

Dan pak kiyai pun membuka topik..
"Sepertinya yang merasuki lebih dari satu, Tapi saya blm bisa memastikan ada berapa, apa tujuannya" kata kiyai H.

"Apa mungkin salah sasaran pak kyai? Apa tujuan awal ke saya?" Tanya papa yang selama ini beberapa kali dikirimkan hal hal aneh oleh lawan bisnisnya.
Pak kyai terdiam cukup lama, "sepertinya bukan, karena dia bilang 'yang tidak bisa dimiliki, tidak boleh jadi milik orang lain', dugaan saya mengarah ke isu pertunganannya"

Semua bingung, masa iya ini perbuatan bang Doni tunangan kak Bella???
Kami tau persis tipikal bang Doni seperti apa. Dia dan keluarganya cukup kuat dalam beribadah dan rasanya bukan tipikal orang yang pikiran pendek seperti ini.

"Yang saya takutkan, ini tujuannya bukan sekedar ingin memiliki. tapi dia ingin menghilangkan" kata pak kyai.
Kami berusaha mencerna, apa maksudnya "menghilangkan" ??

Tiba-tiba mba Tuti nongol, "pak, bu, ada mas Doni sama orang tuanya datang"

Ekspresi papa dan mama saya kaget, kenapa mereka datang disituasi seperti ini? Apa jangan2 kak Bella sudah menyampaikan niatnya ke bang Doni?
"Oh iya suruh duduk aja di ruang tamu ya, nanti papa sama saya temui" kata mama saya, terlihat berusaha menenangkan diri.

Mama dan papa saya beserta kyai Hasan turun ke bawah, menemui bang Doni beserta orang tuanya.
Sementara saya, kak Candra dan para murid kyai tetap disini, stand by takut jika kak Bella bangun dan ada serangan aneh lagi.
Dari yang saya dengar, tujuan orang tua bang Doni ke rumah adalah untuk menanyakan kebenaran pernyataan kak Bella lewat telepon ke bang Doni yang ingin membatalkan pernikahan mereka.

Akhirnya orang tua saya dibantu kyai Hasan menjelaskan situasinya..
Papa dan Mama mencoba menjelaskan bahwa tindakan kak Bella sudah diluar kendali kak Bella sendiri, dan setelah meyakinkan kedua org tua Bang Doni, akhirnya mereka memutuskan melihat langsung kondisi kak Bella..
Sementara para orang tua berbicara panjang lebar dgn waktu yang cukup lama dibawah, kami yg diatas berjaga jaga di luar kamar kak Bella. Ya karena kami yakin kak Bella sudah dalam kondisi tidur.

Tapi tiba2 mendengar suara senandung dari dalam kamar
KAK BELA SUDAH BANGUN
TApi apa yang bangun ini benar kak Bella, atau salah satu dari makhluk itu lagi??.. Karena saat itu sayup sayup yang kami dengar adalah senandung yang dilantunkan dengan suara serak seperti nenek nenek..

Part 2 Pribadi yang Berbeda -End-
Next Part 3 "Menghilangkan"
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with mwv.mystic

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!