1. Bismillah,75 triliun dianggarkan utk bidang kesehatan dari total 405 triliun utk penanganan Covid-19. Bidang kesehatan dapat porsi lbh kecil dibanding sektor lain khususnya ekonomi. Tdk salah jk prioritas pemerintah dlm menangani Covid-19 dipertanyakan, kesehatan atau ekonomi?
2. Jika dirinci, dana kesehatan tsb diarahkan utk menyediakan APD, ventilator, upgrade RS rujukan, insentif dokter & santunan kematian tenaga medis. Angka 75 triliun amat kecil utk menghadapi kondisi yg sdh masuk skala pandemi. #AwasiDanaCovid19
3. Saya memahami kondisi ekonomi jg perlu mendapat prioritas. Namun di tengah pandemi & darurat kesehatan, keselamatan masyarakat hrs jd yg utama. Analoginya jika ada kebakaran, fokus utk padamkan api yakni laju penyebaran Covid-19, bukan membersihkan puing2. #AwasiDanaCovid19
4. Imbasnya dpt kita lihat APD sempat langka dimana2, padahal ini sangat krusial utk tenaga medis kita. Kemudian tingkat tes Covid-19 jg mengkhawatirkan. Sampai tgl 10 Mei, rasio test hanya 0.41 orang per 1000 penduduk. Jauh tertinggal dr negara Asia lainnya. #AwasiDanaCovid19
5. Sebut saja Malaysia yg rasio tes hampir 8 orang per 1000 org, lalu Thailand 1.39 per 1000 org, dan India 1.17 org per 1000 org. Untuk mendapat gambaran medan yg akurat, kita harus tingkatkan kapasitas tes. Setidaknya 20x lipat untuk sejajar dengan Malaysia. #AwasiDanaCovid19
6. Masalah kapasitas tes jg dibayangi masalah akurasi. Metode rapid test yg dipilih pemerintah sejak awal memiliki tingkat akurasi yg rendah bahkan utk org yg punya gejala. Sementara pemerintah telah membeli 1 jt & mengedarkan hampir 500rb rapid test ke daerah. #AwasiDanaCovid19
7. Mubadzir jika melihat kondisi dana yg terbatas. #AwasiDanaCovid19
8. Belakangan pemerintah pun mengakui rapid test ini tdk efektif. Seharusnya mulai perbanyak tes PCR yg jauh lbh akurat & perkuat fasilitas pendukung lainnya. Perkuat Balitbangkes dan tingkatkan kapasitas tes secepat mungkin. #AwasiDanaCovid19
9. Ideal nya 20x lipat dari kapasitas hari ini agar kita memiliki data yang akurat. #AwasiDanaCovid19
10. Hal lain, jangan ragu untuk investasi mengembangkan industri alat kesehatan & bahan baku obat dalam negeri. BPKM sudah menyebut porsi impor kedua aspek tersebut mencapai 90%. Pemerintah seharusnya malu melihat fenomena ini krn telah terjadi selama bertahun2. #AwasiDanaCovid19
11. Terakhir, anggaran 75 triliun harus benar2 dialokasikan untuk kesehatan. Karena kita dibayangi potensi jebolnya anggaran tersebut jika melihat penerapan PSBB yang tidak efektif & bahkan ingin dilonggarkan. #AwasiDanaCovid19
12. Mengingat Indonesia diperkirakan belum memasuki puncak kasus Covid-19, ada peluang pasien positif yang kian bertambah. #AwasiDanaCovid19
