Untuk pertama kalinya, setelah berkali-kali roadshow, seisi kelas hening.
Saya tanya., “Oh? Ya … berarti kalian mau ke mana? Ke ITB ya?” asumsi saya, biasanya ITB memang tujuan favorit anak IPA.
Akhirnya ada yang jawab. Dia bilang mau ke salah satu perguruan tinggi swasta. Oh, ya … enggak apa-apa juga. Saya enggak pernah menganggap sebelah mata PTS kok. Namun, saya masih penasaran. “Terus, kalian mau pilih PTN mana?”
“Loh, kenapa? Kamu mau masuk jurusan apa?”
Barulah ada yang menjawab. Jadi, saat itu saya simpulkan, sebetulnya mereka tahu mau ambil jurusan apa, tetapi enggak tahu mau ke mana.
“Oh, saya dari (SMA) 81,” jawab saya, “kenapa?”
“Yah … terang aja … anak 81 kan pinter-pinter, makanya Kakak bisa masuk UI.”
“Terus, cita-cita kalian apa?”
Sekelas hening. Tiba-tiba, ada seorang yang (lagi-lagi) “nyeletuk”, “Mau kawin aja, Kak!”
Seisi kelas pun (untuk pertama kalinya) tertawa.
Jujur, saat itu saya sedih (serius, ini bukan drama).
Ya, ini masih di Jabodetabek. Bagaimana dengan yang di luar Jabodetabek? Bagaimana dengan yang di luar Pulau Jawa sana?
Percayalah, enggak akan ada yang bisa memperjuangkannya selain dirimu sendiri.
Doa terbaik untuk kalian semua di bulan yang baik. 🙏🏼