Sejatinya Facebook Ads masih merupakan salah satu tools yg amat powerful untuk mendapatkan income secara melimpah via internet.
Ada banyak orang yang bisa meraih profit puluhan hingga ratusan juta per bulan karena FB Ads.
FB Ads tak pelak merupakan salah satu high-paid skills yg sangat rekomended untuk dikuasai.
Ilmunya mudah dipelajari, namun hasilnya bisa jauh melampaui kuliah 4 tahun yang kadang isinya tidak jelas mau ngapain.
Salah satu cara efektif dapat uang dari internet. Cari produk yang lagi hot di Shopee. Sekarang banyak supplier kelas kakap yg juga jualan di Shoppe dan melayani para dropshippers.
Lalu jual produk tsb di FB atau IG; iklankan produknya dengan FB Ads.
Lakukan tes iklan FB berulang kali untuk tau produk serta iklan apa yang paling sukses. Yang sukses direplicate dan di-scale.
Dengan cara kayak gini, Anda bisa kaya dengan modal minimal. Sebab iklan di FB bisa jalan dg hanya uang Rp 20 ribu saja.
Untuk bisa iklan di FB Ads, Anda harus memakain akun fanpage, tidak bisa pakai akun personal.
Kalau sudah pakai akun fanpage, maka setiap postingan akan langsung ada tanda “Boost Post” (seperti dalam srinsut di bawah ini).
Kita bs pasang iklan dg hanya klik Boost Post ini.
Jika menu “Boost Post” diklik, kita akan langsung masuk ke menu seperti gbr dibawah ini.
Apakah post iklan akan diarahkan ke website kita (kalau ada), atau get more engagegment (kalau materi iklan langsung dipasang dalam postingan tersebut).
Selanjutnya, kita bisa atur jenis audience. Ini fitur FB Ads yang powerful.
Sebab kita bisa arahkan iklan hanya ke jenis audience yang cocok dengan produk kita.
Cara membuat audience ada menunya. Mudah caranya. Anda tinggal pilih : usia, lokasi, jenis kelami, hingga minat audience.
Misal kalau jualan baju gamis, ya bikin audience yang isinya orang-orang yang punya minat akan baju muslimah.
Kalau jualan skincare, bikin audience yang suka skincare atau hobi nonton drakor dan Korean Pop (biasanya perempuan yang suka drakor juga hobi pakai skincare).
Kalau jualan kuliner, maka bikin audience yg hobi makan dan ngemil. Algoritme FB tau siapa saja usernya yg hobi makan.
Berikut contoh audience yang saya sasar untuk jualan buku bisnis. Jenis audience saya arahkan pada orang-orang yang berminat dengan dunia bisnis dan online shopping.
Di FB, jenis audience juga bisa bertipe retargeting. Maksudnya kita bisa bikin audience yg isinya orang-orang yang sudah pernah like iklan kita sebelumnya.
Atau orang yang sudah pernah lihat iklan video kita. Atau orang2 yang sudah pernah datang ke website kita.
Audience re-targeting ini powerful. Sebab iklan kita hanya diarahkan pada orang-orang yang memang sudah punya minat awal dengan jualan kita (atau orang yang ngelike dan pernah visit ke website kita).
Dengan cara ini maka iklan akan menjadi lebih efektif.
Setelah menentukan audience, maka kita bisa set budget.
Minimal sekarang kita bisa pasang iklan hanya dengan budget Rp 15 ribu per hari. Cukup terjangkau.
Kita bisa set berapa hari iklan kita akan tayang. Lihat skrinsut di bawah.
Studi kasus : Tempo hari bantu my soulmate promosikan jualan batik via FB Ads. Iklannya ada di bawah. Sederhana dan simpel. Ndak usah ribet2.
Tapi hasil iklan ini bagus yakni bisa dapat revenue 5 kali dari biaya iklan. Artinya dg dana iklan 5 juta bisa dapat omzet 25 juta.
Ini iklan lanjutannya. So simpel. Tapi bisa dapat return 5 kali dari biaya iklan.
Setelah dipotong biaya iklan dan biaya kulakan barang, masih bisa dapat laba yg bagus.
Sayang saat iklan ini mau saya scale keburu ada Covid.
Padahal kalau rasio 1 : 5 itu bisa direplicate, maka hasilnya powerful.
Artinya kalau iklan Rp 10 juta, akan dapat omzet Rp 50 juta. Ini yang dinamakan scaling winning campaign. Banyak yang berhasil melakukannya.
Ini contoh iklan FB Ads teman saya. Jualan kaos. Dia spend FB Ads setiap bulan sekitar Rp 30 juta. Namun dari iklan ini, dia bisa dapat omzet Rp 150 juta/bulan.
Setelah dipotong biaya iklan dan biaya produksi, dia masih dapat laba bersih yang maknyuss.
Cara lain untuk ukur keberhasilan iklan FB Ads adalah dg melihat rasio profit bersih dibanding biaya iklan. Minimal rasionya 1 : 1.
Artinya Anda iklan Rp 1 juta, minimal harus dapat profit bersih Rp 1 juta (profit bersih artinya sudah dikurangi biaya iklan + biaya produksi).
Rasio 1 : 1 itu powerful kalau angkanya tinggi.
Misal Anda iklan di FB Ads Rp 100 juta/bulan. Ndak masalah meski kelihatannya mahal.
Sebab dari iklan ini, Anda pasti akan dapat PROFIT BERSIH Rp 100 juta.
Banyak internet marketer lokal yang sukses menerapkan rasio 1 : 1 ini.
FB Ads sekali lagi merupakan skills yang mudah dipelajari, namun dahsyat dampak finansialnya.
Ada orang yang habiskan banyak uang untuk kuliah 4 tahun - namun kadang hasilnya ndak jelas.
Padahal kalau mau belajar otodidak FB Ads, Anda bisa kuasai ilmu ini hanya dalam 6 bulan sambil praktek nyata.
Uang SPP satu semester lbh dari cukup untuk eksperimen biaya masang dan tes iklan di FB.
Maka mulai besok, coba pelajari ilmu FB Ads ini dengan sangat serius. Luangkan waktu 3 – 6 bulan full untuk belajar mati-matian menguasainya.
Googling semua materinya. Tonton semua video Youtube tentang FB Ads. Lalu PRAKTEK dan PRAKTEK.
Dalam bulan ke-6, kalau Anda serius dan tekun, kemungkinan besar Anda sudah bisa raih income jutaan dari skills FB Ads ini.
Oh ya teman saya yg tadi jualan kaos via FB Ads dg omzet ratusan juta itu cuma lulusan SMP dari Pemalang. Bukan lulusan SMA atau S1.
Ayo kamu jg bisa.
Oh ya teman saya cerita dia pasang iklan kaos ini hanya ke orang2 yg lahir di bulan Mei.
Bulan Juni nanti dia bikin lagi kaos dg tema Orang Hebat Lahir di Juni. Lalu via FB Ads diiklankan hanya ke orang2 yg lahir di bln Juni.
Jadi ikkannya super targeted. Jd sangat efektif.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
74 TAHUN lalu mendiang ayahnya sdh menulis : hanya dg kebijakan industrialisasi yg fokus eksport yg akan bisa bawa RI maju.
Pak Prabowo tak perlu hire ahli ekonomi. Dia cukup baca kembali karya2 ayahnya di thn 1950an yg amat visioner. Dan lalu praktekkan dg konsisten.
Pada tahun 1950-an, Soemitro Djojohadikusumo, seorang ekonom terkemuka Indonesia, telah menekankan pentingnya pengembangan industri yang berfokus pada ekspor untuk mendukung perekonomian Indonesia.
74 tahun lalu lho. Beliau sdh bilang spt itu.
Sebagai Menteri Perdagangan dan Menteri Keuangan pada era awal kemerdekaan, ia mendorong industrialisasi sebagai bagian dari strategi utama untuk memperkuat ekonomi Indonesia.
Sayangnya usulan kebijakan tsb kurang diterima Presiden Soekarno saat itu. Dianggap terlalu liberal.
Tampaknya cukup bnyk bapak2 usia 60an yg terjebak dlm halusinasi spt ini :)
Bicaranya ngalor ngidul gak jelas dan agak delusional.
Frustasi dg keuangan yg terbatas kadang bikin orang melamun terlampau jauh. Lamunannya lama lama diberlakukan sbg realita.
Biasanya bapak tua yg delusi kayak gini adalah : gagal dalam kehidupan keuangannya tapi denial. Jadi ngaku2 punya kenalan para jendral.
Atau menyesal dg jalan hidupnya. Tapi denial. Lalu ngarang2 cerita yg aneh dan faramorgana.
Bnyk orang nyesel dg jalan hidupnya saat usia 60an. Frustasi dan lalu hanya bisa melamun. Kenapa dulu nggak kayak gini dan gitu. Kenapa pas muda kok saya gak lakuin ini dan itu.