Thread by @akmalfaradise

Mengapa Jojo dan Hye-young 'dipertemukan' di perpustakaan?
#LoveAlarm #KimJojo #netflix #series #kdrama

A Thread

Ini merupakan opini pribadi atas scene perpustakaan di episode 5-6 Love Alarm
season 1.
Kalau menggunakan bahasa Kris Budiman, sebenarnya ini praktik 'soft semiotics'.
cuma karena saya masih noob, yasudah ini ala-ala saja ahaha

(Mengandung spoiler) Konteks: setelah sekian drama, Jojo dan Sun-oh tidak
bersama lagi. Separuh cerita dibawa pada plot twist. Hye-houng yang masih suka
Jojo, berusaha menyatakan cintanya. Mereka dipertemukan di perpustakaan.

Ini foto perpustakaannya. Bagus yak arsitekturnya? Btw ini perpustakaan apa
ya? umum? atau akademik? yang tahu boleh komen yak

Dari sekian banyak tempat untuk bertemu atau kebetulan bertemu, kenapa sutradara
mengatur perpustakaan sebagai latar?
Berikut 5 hal yg saya asumsikan sebagai alasannya.

Pertama. Untuk menyesuaikan cerita. Pada episode 5 diceritakan bahwa selepas
SMA Jojo masih kerja keras untuk melunasi 'hutangnya' sekaligus berencana kuliah.

kedua.Perpustakaan adalah public sphere yang free. Ini penting karena kita tahu
baik Jojo maupun Hye-young bukan orang tajir melintir. Jojo perlu tetap belajar
tapi tidak memberatkan ekonominya.

Meski banyak tempat romantis seperti taman atau jembatan, perpustakaan
lebih pas karena masih proses PDKT. Mall tidak representatif -kembali ke poin 1.

Ketiga. Penyeimbangan narasi. Perpustakaan sering dilihat sebagai tempat yang sepi/tidak menyenangkan. Saya lihat sutradara berusaha mengimbangi image tersebut dengan membuat perpustakaan sebagai tempat romantis. Narasi ini sebenarnya ada namun kadang kurang dominan/terlihat.

Keempat, sinematografi yang pas. Saat ini perpustakaan sudah menjadi salah satu tempat Instagramable. Paling tidak di scene terlihat tumpukan rak berjajar. Itu merupakan natural pattern yang memanjakan mata.

Selain itu sutradara menunjukkan kontras: orang lain sibuk belajar, Jojo celingak-celinguk karena Hye-young datang. Oh ya, scene juga menunjukkan ada permainan light and shadow. Ciamik

Kelima. Minat baca atau literasi Korea tinggi. Saya rasa bagian ini politik citra. Pada scene ditunjukkan masyarakat serius belajar, sampai tidak suka ada suara percakapan ringan.
Walaupun memang secara index Korea masuk 10 besar (PISA 2018)

Gimana menurutmu? Ada tambahan? Monggo

Sekian semiotika ala-alanya. Kalau ada yang perlu ditambahi atau dikritik, saya silakan.

End of thread.