My Authors
Read all threads
Filsafat stoikisme telah hadir di dunia selama lebih dari 2.000 tahun. Sampai saat ini pula masih banyak orang yang tertarik untuk menjalani gaya hidup orang Stoa. Sebenarnya, apa itu Stoikisme dan mengapa aliran Filsafat ini masih menjadi emas di tengah dunia?

- a thread!
Stoikisme, yang dalam bahasa Yunani yakni Στοά (hayo gimana bacannya), merupakan sebuah aliran Filsafat yang dimulai pada abad ke-3 sebelum masehi oleh Zeno. Ajaran Stoa sebenarnya sangat beragam, ada yang mengkorelasikannya dengan teologi sampai astronomi.
Nah, kalian pasti ada yang pernah mendengar/membaca buku Filosofi Teras dari @newsplatter kan? Itu buku juga membahas tentang Stoa, tapi kok namanya Filosofi Teras?

Secara etimologi, stoik itu berasal dari bahasa Yunani yaitu stoikos/stoa poikile, yang artinya beranda/teras.
Para penganut ajaran Stoik percaya bahwa emosi seperti ketakutan, kecemburuan, sampai keterikatan seksual yang berapi-api itu muncul dari penilaian yag salah. Orang bijak, bagi penganut Stoa itu takkan pernah mengalami hal tersebut.

Bijak itu maksudnya gimana bagi mereka?
Seseorang dapat dikatakan bijak hanya apabila ia telah mencapai kesempurnaan moral dan intelektual.

Pada masa Kekaisaran Romawi beberapa ratus tahun setelah Zeno meninggal, ada dua tokoh Stoa yang terkenal, mereka ialah Seneca dan Epictetus.
Kedua filsuf ini menekankan doktrin bahwa orang bijak itu benar-benar kebal terhadap segala kemalangan yang ada dan bahwa kebajikan itu cukup untuk kebahagiaan manusia.

Maari kita masuk lebih dalam pada filsafat Stoa dan kehidupan manusia.
Ketika mempertimbangkan doktrin Stoa, kita perlu mengingat bahwa mereka menganggap Filsafat itu bukan sebagai hobi yang menarik, tapi adalah sebuah cara hidup. Mereka mendefinisikan filsafat sebagai latihan (askêsis) dalam menjelaskan apakah itu bermanfaat atau tidak.
Ketika kita mengetahui seperti apa kita dan dunia sekitar kita yang sebenarnya, kita akann benar-benar berubah. Karya Meditations dari Marcus Aurelius memberikan gambaran yang menarik tentang bijaksana Stoa.
Dalam karya diarinya tersebut, Aurelius tidak hanya mengingatkan dirinya sendiri tentang isi pengajaran Stoa, tetapi juga pencelaan terhadap dirinya sendiri ketika ia gagal memasukkan ajaran Stoa ke dalam beberapa keputusan dalam hidupnya.
Hal ini tentunya agak bersebrangan dengan orang-orang penganut Stoa masa kini yang menganggap aliran Filsafat Stoikisme hanya sebagai bentuk disiplin psikologis saja.

Lebih dalam, dalam gaya hidup kaum Stoa, mereka tidak banyak membicarakan ide-ide loh!
Hal ini seperti sebuah kritik kepada filsafat, dimana orang-orang didalamnya mencintai kebijaksanaan, tetapi gagal melakukan ide-ide kebijaksanaannya itu sendiri. Di mata kaum Stoa, ada yang dinamakan sebagai Logos Universal, atau yang kita sebut sebagai Tuhan.
Tuhan itu didefinisikan sebagai yang menata alam semesta ini dengan rasional. Jadi, apapun kejadian yang ada di dunia ini, senegatif apapun, mereka menganggapnya sebagai bagian dari tenunan Tuhan yang indah.

Stoa mempunyai 3 landasan ajaran: logika/rasio, fisika, dan etika.
Tema-tema yang dibicarakan juga sekitar kehendak bebas, takdir, pemeliharaan ilahi, dan kejahatan. Paling pentingnya yakni bagaimana manusia bertindak menurut keteraturan hukum alam yang ditopang oleh Tuhan.

Kita bahas dulu dari segi etika.
Menurut para Stoik, manusia itu merupakan binatang bernalar. Penalaran yang didapati dari Tuhan membuat menusia menjadi elemen terpenting bagi Tuhan untuk menyelenggarakan segala keteraturan dunia. Tapi, manusia tentunya hanya satu elemen kecil dan jutaan-triliunan entitas lain.
Semua elemen dan entitas ini berhubungan erat. Karena manusia jadi elemen terpenting, jadi kalau manusia melakukan hal-hal jahat yang merusak eksistensi manusia itu sendiri, akan sangat berpengaruh juga bagi alam semesta.

Lalu, bagaimana kita memposisikan diri kita?
Sebagai seorang manusia, kita harus mengerti bahwa dalam usaha kita mencari pemenuhan kebutuhan, kita tidak boleh melupakan relasi kita terhadap elemen lain, termasuk juga Tuhan. Kita harus sadar bahwa posisi kita itu setara dengan ciptaan lain.
Ketika kita bertindak selaras (katekontik) dengan tindakan yang sejati), kita tentunya akan merasa bahagia, merdeka, dan bertindak secara tepat dalam kebaikan.

Katekontik: gagasan etika yang mendorong manusia untuk bertindak setepat-tepatnya dalam berbagai kondisi dan peristiwa.
Sekarang kita, akan membahas influence dari Stoikisme untuk bidang kebudayaan dan politik Yunani. Di lain hari kita juga akan membahas influence kaum Stoa pada filsafat dan kehidupan Roma, Kekristenan, Renaissance, dan kehidupan modern pada abad 20 akhir serta abad 21 awal ya!
Orang Yunani yang biasa-biasa saja (bukan intelektual), jarang mengetahui gagasan-gagasan dari Plato dan Aristoteles. Tapi berbeda dengan mereka, pendiri sekolah Stoik malah sampai dibuatkan patung di pusat kota Athena dengan biaya publik!
Dalam patung itu kira-kira tertulis seperti ini, "Zeno dari Citium selama bertahun-tahun telah mengabdikan dirinya pada Filsafat dan terus menjadi manusia yang berharga, menasihati kebajikan, dan membujuk para pemuda untuk datang kepadanya untuk diajar."
Hal ini membuat kita menyadari bahwa kehormatan Zeno dalam hidupnya itu sesuai dengan prinsip-prinsip filosofis beliau yang juga diketahui oleh masyarakat umum. Kenapa masyarakat bisa tau sampe segitunya (dibandingkan Plato dan Aristoteles) ya?
Tentunya karena orang-orang Stoa itu selalu berkumpul, berdiskusi, dan mengajar Filsafat di tempat umum, makanya ajaran serta gaya hidup Stoa dikenal secara luas. Stoikisme, seperti Epicurean, menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan cara yang sangat praktis.

Kayak gimana?
Misalnya bagaimana kita harus memandang kematian, penderitaan, kemiskinan, kekuasaan atas orang lain, dan perbudakan. Jawaban yang diberikan oleh kaum Stoa pun seperti benteng psikologis yang dapat melawan segala nasib buruk ini. Makanya, Stoikisme jadi super booming!
Dalam level politik, dinasti Antigonid (yang memerintah Yunani dan Makedonia) memiliki hubungan erat dengan para filsuf Stoa. Antigonus Gonatas, pemimpin dinasti Antigonid, meminta Zeno untuk menjadi guru bagi putranya. Walau akhirnya ditolak Zeno, tetapi Zeno mengirim pengganti.
Nah, pengganti Zeno yang bernama Persaeus (juga seorang filsuf Stoa) kemudian menjadi sangat berkontribusi bagi keputusan-keputusan politik di Yunani dan Makedonia. Selain itu, juga ada bangsa Sparta yang menjadikan orang Stoa sebagai penasihat utamanya! Pengaruh mereka besaaaar!
Seperti dibilang sebelumnya, influence Stoikisme juga sangat besar di bidang-bidang lain. Tapi kita bahas berapa hari kedepan secara terpisah ya! Makanya, stay tune terus dan tunggu Stoikisme Part 2!

Konten oleh @NathPribady
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Power and Knowledge

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!