My Authors
Read all threads
Hallo teman-teman para katekumen dan umat "paroki Twitter" 🤣 Yuk kita kenali siapakah yg MESTINYA menjadi WALI BAPTIS bagi para katekumen (calon baptis dewasa). Apa saja tugas dan tanggung jawab mereka?

UTAS

Sumber foto: bbc.com/news/world-436…
1. Dalam Gereja Katolik ada baptisan bayi dan baptisan dewasa. Nah, siapa yang mestinya menjadi Wali Baptis bagi katekumen (baptisan dewasa)? Peran Wali Baptis itu sangat besar: orangtua Rohani bagi yang dibaptis.
2. Wali Baptis (godfather/godmother) dalam bahasa latin disebut patrinus (Bapa Baptis) dan matrina (Ibu Baptis). Dalam Kanon 874, usia mereka yang dapat diterima sebagai Wali Baptis adalah genap 16 tahun. Tapi Uskup Diosesan dapat menentukan usia yg lebih tinggi.
3. Katekumen (calon baptis dewasa) dapat menunjuk sendiri siapa Wali Baptisnya (874 §1, no.1)). Bisa hanya satu laki-laki atau satu perempuan, atau bisa dua-duanya: seorang laki-laki dan seorang perempuan (Kan. 873).
4. Yang menunjuk Wali Baptis juga, bisa orangtua atau orang yg mewakili calon baptis atau bila mereka itu tidak ada, maka Pastor Paroki atau pelayan baptis dapat menunjukknya.
5. Syarat yg tidak boleh dilupakan: Wali Baptis itu seorang Katolik yg telah menerima Sakramen penguatan (Krisma) dan Sakramen Ekaristi dan ia HIDUP sesuai dgn iman dan tugasnya yang diterimanya (Kan. 874 §1, no. 3). Jadi Wali Baptis mesti teladan dalam iman Katolik!
6. Maka, Wali Baptis yg harusnya dipilih adalah mereka yg tidak terkena suatu hukuman Kanonik yg dijatuhkan secara legitim (Kan. 874 §1, no. 4). Misalnya, seorang Katolik yg menikah tidak sah secara Katolik tentu terkena "hukuman" kanonik itu, yakni tak bisa menerima komuni.
7. Wali Baptis yg ditunjuk juga BUKANLAH Ayah atau Ibu dari calon Baptis (Kan. 874 §1, no.5). Mengapa? Sebab sudah tugas utama orangtua menumbuhkan iman anak-anaknya (New Commentary on the Code of Canon Law, p. 1063). Lalu Wali Baptis......?
8. Wali Baptis mendampingi (calon) baptis. Tetapi, Wali Baptis diharapkan pro-aktif mengingatkan orgtua jika mereka melalaikan tanggung jawabnya utk mendidik anak-anak mereka dalam iman. Nah, khusus baptis deawasa, Wali Baptis membantu pertumbuhan iman yg dibaptis.
9. Jadi, tugas dan tanggung jawab Wali Baptis tidak berhenti pada saat katekumen dibaptis atau bayi dibaptis. Sebenarnya, ini salah satu kesempatan bagi umat untuk ikut serta dalam "tugas mengajar".
10. Maka perlu dipastikan bhw orang yang dipilih sungguh bersedia menjadi wali baptis, mau memenuhi kewajiban-kewajibannya terhadap anak baptisnya serta memenuhi persyaratan.
11. Pastor yg membaptis/pelayan baptisan harus memastikan kesungguhan para Wali Baptis itu untuk memenuhi tugas dan kewajiban mereka. Bahkan di bbrp paroki meminta Wali Baptis secara tertulis dgn tanda tangan bhw mereka setia memenuhi tanggung jawab mereka atas org yg dibaptis.
12. Para Uskup Regio Jawa dlm Statuta Keuskupan Regio Jawa (1995)) pasal 86, menegaskan agar tugas Wali Baptis hendaknya tidak melulu formalitas pada upacara baptisan belaka, tapi sungguh bertindak sbg pendamping dalam perkembangan menuju kedewasaan iman bagi yg menerima baptis.
13. Ada yg menarik dlm buku KPRP (Ketentuan Pelaksanaan Reksa Pastoral) yg dikeluarkan Keuskupan Agung Medan. Dlm buku itu dijabarkan sangat detail tanggung jawab Bapak/Ibu Baptis atau Wali Baptis. Secara singkat, sbb:
13.a. Mengajar, mendidik, memperlihatkan kpd yg dibaptis bagaimana mempraktikkan ajaran Allah, Injil suci dalam hidup pribadi maupun sosial. Bapak/Ibu Baptis bertugas sbg pembawa dan pemberi kesaksian Kristiani serta pelindung bagi pertumbuhan iman yg dibaptis.
13.b. Membantu calon baptis dewasa atau orangtua calon baptis bayi yg sekurang-kurangnya dilakukan pada tahap akhir persiapan pembaptisan.
13.c. Menyertai caon baptis dewasa dlm mengajukan diri mjd calon baptis dan serentak bediri sbg saksi atas hidup dan perilaku iman, moral dan maksud baik calon baptis.
13.d. Wali Baptis mewakili Gereja dalam menerima calon baptis menjadi anggota baru keluarga Kerajaan Allah secara spiritual dan memainkan peran nyata Gereja kpd calon Baptis sbg seorang Bapak/Ibu Baptis menjadi anggota baru dari keluarga spiritual baptisan baru.
14. Apakah Wali Baptis boleh dari antara Pastor, Suster, Bruder atau Frater? Hukum Gereja tidak merinci demikian. Tapi dlm bbrap statuta/ketentuan reksa pastoral bbrpa Keuskupan memperbolehkan mjd wali baptis seorang Pastor, suster, Bruder, diakon atau pasustri (KPRP, pasal 117
15. Semoga para katekumen (cc: @megantariputrig , dkk) mempertimbangkan dan memikirkan siapa yg cocok dipilih menjadi Wali Baptis saat tiba waktunya hari pembaptisan. Bisa minta pertimbangan Pastor Gereja Mahasiswa (GEMA) Pst. Ote atau Pastor/orang lain.
16. Peran Bapak/Ibu Baptis (Wali Baptis) itu sangat terasa dan PENTING bagi calon baptis dewasa yg orangtuanya serta saudara-saudarinya tidak Katolik. Ya, Bapak/Ibu Baptis sungguh menjadi ORANGTUA ROHANI bagi yg dibaptis.
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Pastor Postinus Gulö, OSC

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!