.
.
Sebuah cerita pendek fiksi bergenre horor yang terinspirasi dari kisah nyata.
.
.
#bacahoror
#threadhorror
#cerpenhoror
(Cerpen ini dimuat di Buku Kumpulan Cerpen "Elang yang Terbang di Hari Senin" karya Devy Gita)
Doooor… doooor… doooor…
Peluru–peluru berdesing memecah malam hening. Teriakan–teriakan panik terdengar bergema memenuhi seisi ruangan. Terdengar pula suara–suara berat laki- laki meneriakkan, ”SCHIETEN !!!- tembak !!!”
Meringkuk di bawah selimut, aku melihat sangat lamban, lamat–lamat bayangan tersebut bergerak mendekatiku.
Harusnya kutolak saja ajakan ayah untuk pindah ke rumah ini 3 hari yang lalu. Rumah peninggalan Belanda yang dibeli ayah dari seorang temannya.
Kini terlihat jelas dalam jarak 30 cm, wajah perempuan berambut panjang pirang dengan mata menyala, melayang dihadapanku. Kulit pucat, dan wajah yang dulu pasti sungguh rupawan namun kini menakutkan menatapku lekat.
“Ayo bermain, hihihihihihihihihihihihihihi…” dia terkekeh, terbang dan melayang tepat diatasku. Tangannya terbentang, rambut bergelebar ke segala penjuru.
Lemari pakaianku terbuka, baju–baju beterbangan ke arahku. Buku–buku di meja berjatuhan. Lampu hias diatasku berayun tak tentu.
Masih dalam geramannya, dia bergerak turun dan menindihku. Tulang–tulangku seperti dipaksa melebar. Sesak, tersengal, aku menendang, tanganku menggapai udara yang kosong.
Tubuhku seperti kapas, mengawang. Aku menuruni tangga lingkar menuju ruang tamu kemudian meluncur halus ke bawah tangga. Kain hitam yang menutupi sebuah lukisan tersingkap.
Angin malam menyapaku saat melewati jalan setapak menuju pintu gerbang.