Tapi, kejadian ini bertempat di Denmark pada 1840.
Sedikit banyak, ia sangat terinspirasi dari ayahnya.
Fear and Trembling, The Concept of Anxiety, The Sickness Unto Death. Ketiga buku itu ia hasilkan dari pergumulan dirinya akan eksistensi diri.
"Diri manusia berkewajiban untuk menaati Tuhan." - The Sickness Unto Death (1849)
Hal yang membuat karya Kierkegaard meledak bukan itu, tetapi desakannya bahwa gereja telah menghambat kepercayaan yang sejati!
Padahal, kata Kierkegaard, menjadi Kristen itu bukan dilahirkan, tetapi sesuatu yang dapat dicapai melalui pergumulan batin yang luar biasa.
Hubungan antara tulisan dan kehidupan pribadi Kierkegaard membuat filsafatnya spesial, kita takkan bisa mendapatkannya di karya lain, seperti Critique of Pure Reason misal.
Setiap saat, kita membuat keputusan sendiri tentang bagaimana kita hidup. Ini tentunya tidak dapat dibuat oleh sejarah, masyarakat, atau agama. Masa depan saya bukan tanggung jawab siapapun kecuali saya sendiri
Dalam buku berjudul Fear and Trembling, ia memakai contoh Abraham dan Ishak.
"Tidak ada objek cinta yang lebih besar daripada Tuhan"
Kalau inspirasi itu benar datang dari Tuhan & kita yang berada di posisi tersebut, apa tindakan kita?
Ketika kita yang berada di posisi Abraham, saya meyakini kita tidak berani berbuatnya.
"Hidup harus dipahami 'ke belakang', tetapi harus dijalani 'ke depan'." - Søren Kierkegaard (1813-1855).
1. The Abyss of Freedom by Adam Kirsch
2. plato.stanford.edu/entries/kierke…
Konten oleh @NathPribady