PEMBAJAKAN MOBIL TES PCR PEMKOT SURABAYA
(Lanjutan Thread Rivalitas Khofifah - Risma)
(Lanjutan Thread Rivalitas Khofifah - Risma)
Sebelum kami lanjutkan thread ini, silakan simak thread tentang rivalitas Khofifah - Risma di thread yg pertama
Bermula dari permintaan bu Risma lewat WA pada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, agar warga Surabaya bisa cepat dilayani tes PCR, sebab lab yg ada sudah kewalahan. Doni Monardo pun menyetujui dan cepat mengirimkan mobil tes PCR
Dan seperti juga kejadian reagen PCR yg kami sampaikan pada thread pertama, yg minta bu Risma tapi setelah dikirim yg mengambil alih Pemprov (Khofifah). Kali ini pun kejadian yg sama persis terulang lagi. Padahal kondisi Surabaya sekarang sedang gawat.
Setelah mobil tes PCR atas permintaab bu Risma itu datang langsung dipinjam oleh Ketua Gugus Tugas Pemprov Jatim dengan alasan pinjam sebentar buat bantu Sidoarjo dan UNAIR. Oleh Pemkot Surabaya diizinkan karena dijanjikan akan dikembalikan hari ini
Eh ternyata mobil tes PCR itu tak kunjung dikembalikan oleh Pemprov Jatim. Hari ini mobil tersebut malah dikirim ke Tulungagung dan Lamongan!
Hal ini menimbulkan kekecewaan berat dari bu Risma karena sudah terlanjur menyiapkan jadwal test utk warga Surabaya.
Hal ini menimbulkan kekecewaan berat dari bu Risma karena sudah terlanjur menyiapkan jadwal test utk warga Surabaya.
Akibatnya warga yg sudah terlanjur datang dan antre terpaksa pulang tanpa hasil, begitu juga dengan petugas yg yg sudah siap2 dgn APD lengkap. Sia-sia..
Dan seperti kasus reagen kemarin, dimana yg meminta adalah bu Risma tapi yg mengklaim dapat bantuan adalah bu Khofifah. Kejadian bantuan mobil tes PCR kali ini pun terulang sama persis!
Maka meledaklah amarah bu Risma yg selama ini sudah ditahan2.
Karena kecewa mobil tes yg dimintanya tak bisa dipakai oleh warga Surabaya sendiri akhirnya Risma melaporkan pada Doni Monardo.
Ini bukti tak terbantahkan bahwa dua unit mobil tes PCR itu memang atas permintaan bu Risma dan untuk Kota Surabaya.
Ini bukti tak terbantahkan bahwa dua unit mobil tes PCR itu memang atas permintaan bu Risma dan untuk Kota Surabaya.
Istilah SABOTASE dari bu Risma itu wajar mengingat selama ini Pemprov Jatim seperti 'menikmati' status merah pekat Surabaya. Sehingga ketika dua mobil tes PCR datang atas permintaan bu Risma, masih pula dikerjain agar tidak bisa digunakan warga Surabaya sendiri
Ketidaksukaan bu Khofifah pada bu Risma sudah sampai pada level yg luar biasa norak, sehingga mengorbankan keselamatan nyawa warga Surabaya. Maaf bukan norak, jahat!
Pesan kami, sebenci2nya pada bu Risma, kasihanilah warga Surabaya. Jangan hukum warga Surabaya karena dukungan mereka pada bu Risma. Silakan saja bu Khofifah dan bu Risma berseteru, tapi janganlah korbankan rakyat Surabaya untuk memenangkan perseteruan tsb!
Sekian dan semoga diberi hidayah
