My Authors
Read all threads
Ga banyak kliennya DFORM yang menginginkan rumah berkonsep semi-industrial dengan warna abu untuk keseluruhan dinding rumahnya. Yup, ES-House adalah rumah 'non-putih' pertama yang gw desain semenjak kantor DFORM berdiri di tahun 2014. 😁

— A thread;
Rumah ini dimiliki oleh pasangan mas Edo dan mba Elnie. Dengan luas bangunan 135m2 di atas lahan sebesar 126m2, gw mencoba menerjemahkan keinginan mereka akan rumah bertema 'industrial' dengan mengunakan beton ekspos sebagai perwakilan dari karakter konsep tersebut.
Gw sendiri berpendapat bahwa tema industrial ga bisa sepenuhnya diterapkan di dalam rumah tinggal. Banyak banget aspek yang harus dipertimbangkan agar desain yang dihasilkan bisa tetep simpel supaya debu dan kotoran tidak mudah mengendap di sela-sela ornamen dari desain yang ada.
Sebelum gw coba jelasin satu persatu detail dari rumahnya, mungkin animasi ini bisa ngebantu temen-temen ngebayangin di dalam rumahnya seperti apa. Biar ga terlalu bingung gitu lho nantinya.. 😆
Oke sip? Balik ke topik utama. Sesuai dengan keinginan pemilik yang pengen rumah bernuansa semi industrial, untuk bagian facade rumah ini gw coba memadukan semen ekspos yang terletak di keseluruhan dinding rumah dengan bata tempel terakota yang dipasang di sekeliling pagar.
Karena posisinya yang berada di samping kebun, otomatis keamanan dan privasi menjadi salah satu faktor yang lumayan krusial. Sebagai responnya, batas perimeter berikut bangunan gw bikin tertutup untuk meminimalisir jarak pandang orang luar ke dalam rumah.
Bentuk dari bangunan gw coba desain sesederhana mungkin sehingga hanya menghasilkan beberapa 'box' yang diletakan secara proporsi agar ga begitu menarik perhatian banyak orang.
Biar ga ngebosenin juga, ketinggian tiap box tersebut gw set berbeda satu sama lain agar skala bangunannya masih terasa nyaman dilihat dari depan gerbang.
Mungkin ga banyak yang 'ngeh' kalau salah satu tugas penting dari seorang arsitek adalah membantu pemilik untuk bisa mengeluarkan segala unek-uneknya dan mencoba membantu mencarikan solusi dari keinginannya tersebut dalam sebuah desain arsitektur.
Untuk kasus ES-House, pemilik rumah mempunyai hobi mengumpulkan sepeda motor bermerk Vespa. Dalam salah satu sesi diskusi, beliau sempat nyinggung kalau sebenernya ada 2 motor yang lebih spesial dibandingkan dengan koleksi motor lainnya.
Motor ini kepengennya bisa dimasukin ke dalam rumah sehingga setiap saat bisa dirawat tanpa takut kotor (akibat cuaca) apabila ditaruh di luar rumah.
Ide itu akhirnya gw terjemahin dalam bentuk desain ruang keluarga ini. Pintu depan terbagi 2, satu untuk sirkulasi penghuni dan satu lagi untuk sirkulasi motor.

PS: berhubung waktu foto belum ada furniture, ini gw coba share dalam bentuk ilustrasinya aja ya. 😛
Di foto barusan memang ga keliatan pintu untuk motornya, tapi bentuknya kurang lebih sama kaya jendela jalusi yang berada di area belakang..
Satu sisi bangunan juga gw sengajain ga nempel ke tembok pagar dengan pertimbangan masih bisa meletakin tambahan 2 motor di samping luar bangunan. Jadi ketika pemilik lagi nyantei di ruang keluarga, begitu liat ke samping masih bisa ngeliat 4 motor dari belasan koleksi motornya.
Konsep dari ES-House ini sebenernya adalah rumah tumbuh, atau rumah yang akan dibangun menjadi beberapa tahapan. Di tahapan kedua, rencananya akan dibuat kolam renang kecil yang terletak di area belakang rumah.
Sambil menunggu saat itu tiba, gw menutup area belakang dengan batu koral. Harapannya agar pemilik ga perlu mengurus taman belakang sampe mereka menjadikannya sebagai kolam renang.
Untuk bisa menikmati taman belakang (yang nantinya akan jadi kolam renang), area lantai 2-nya juga gw set dengan menggunakan balkon. Harapannya udara dingin dari taman belakang sampe juga ke atas. View-nya kurang lebih seperti ini.
Tentang toiletnya, banyak cara untuk membuat toilet tetap kering dan ga lembab. Salah satunya dengan menciptakan sirkulasi udara & cahaya yang baik. Untuk toilet lantai satu, gw menempatkan roster di salah satu dinding agar udara luar dapat dengan mudah masuk ke ke dalam toilet.
Untuk pencahayaannya, gw membuat void / lubang di ruang atasnya agar skylight yang terletak di atas lantai 2 bisa menembus sampai ke lantai 1.
Sekarang bahasan tentang tangga. Salah satu kebiasaan gw dalam merancang sebuah bangunan 2 lantai dengan luasan yang ga terlalu besar adalah meletakan area tangganya terlebih dahulu sebelum menentukan area lainnya.
Kenapa? Karena menurut gw, tangga merupakan komponen terpenting dalam merencanakan keseluruhan sirkulasi dalam bangunan multi-lantai. Ketika posisi tangga berubah dikit aja, besar kemungkinan area lainnya bakal ikut terpengaruh.
Begitu juga di proyek ini. Ada keinginan dari pemilik rumah untuk memaksimalkan pijakan tangga sebagai laci yang bisa digunakan buat menyimpan berbagai macam barang. Dengan brief seperti itu, agak susah meletakan tangga di area living room karena bentukannya akan sedikit ‘bulky’.
Ide tersebut kemudian berkembang, kenapa ga keseluruhan area bawah tangga aja bisa dibikin untuk menyimpan barang. Hasilnya seperti foto di ini. Gw merancang ‘box tangga' yang selain penyimpanan berada di anak tangga, tapi juga keseluruhan area bawahnya berfungsi sebagai gudang.
Tentang skylight. Sedikit berbeda dengan keadaan Indonesia beberapa puluh tahun yang lalu, saat ini masalah keamanan menjadi hal yang krusial dan mesti diantisipasi jauh-jauh hari.
Penggunaan skylight sebagai sirkulasi cahaya menurut gw membantu mengurangi celah kejahatan yang mungkin bisa terjadi. Jendela yang berada di dinding bisa dikurangi (hanya digunakan untuk area-area tertentu) sekaligus menambah privasi kegiatan pengguna di dalam bangunan tersebut.
Tentang koridor.. Bentuk bangunan rumah ini terbagi menjadi 2 box kanan-kiri dengan koridor yang berada di tengahnya. Kalau kalian liat foto di bawah, di ujung kiri terdapat kamar tidur utama dan di ujung kanannya terdapat ruang untuk bekerja.
Posisi area servicenya sendiri berada di sebelum ruang kerja. Sengaja gw membuat pintunya seakan-akan menyatu dengan dinding beton agar secara visual, ruang tersebut seakan-akan tidak ada. 😜
Untuk penghawaan, gw menggunakan konsep 'cross ventilation' atau memaksimalkan pergerakan udara untuk mendinginkan ruangan. Itulah alasan kenapa di kedua ujung koridor ini terdapat jendela yang bisa dibuka.
Untuk pencahayaannya, gw tuh ga suka kalau ada lampu yang nongol di atas. Jadinya lampu gw pasang di lantai menggunakan LED strip yang ditutup sama akrilik putih. Sayangnya gw moto ini pas siang, jadi ya ga keliatan feelnya gimana. Tapi kalau malem dijamin bagus ko. 😆😆
Masuk ke ruang kerja, ruang yang diharapkan memang ga perlu terlalu besar. Cukup untuk satu orang bekerja (suami), tapi pemilik pengen memastikan kalau ada sirkulasi udara yang baik agar asap rokok bisa segera keluar.
Dari keinginan tersebut, gw kemudian menempatkan ruang kerja di ujung koridor lantai 2 dengan meja berada di sisi tembok. Di sampingnya gw sediain teras berupa taman kering dengan koral yang berfungsi sebagai area untuk merokok bagi pemilik siapa tau lagi suntuk bekerja. 😁
Tentang toilet sekarang..

Apa sih yang lebih menyenangkan dari berendam di air hangat sambil ditemanin sama berbagai tumbuhan tropis setelah cape seharian bekerja? Bayangan itulah yang gw coba ambil ketika merancang area kamar mandi untuk proyek ES House ini.
Kamar mandi yang didesain dengan konsep semi outdoor ini mempunyai lubang di salah satu sudut ruangannya. Selain berfungsi untuk membawa cahaya matahari dan air hujan masuk ke dalam, lubang tersebut berguna juga untuk sirkulasi udara agar kamar mandi ini tidak lembab di dalamnya.
Di area bathtub-nya, gw juga memberikan ruang yang lumayan besar untuk meletakan beberapa tanaman di dalamnya. Tapi berhubung gw foto rumah ini sesaat setelah serah terima, jadi pemiliknya belum sempet beli tanamannya..
Wah ternyata udah jam 12 malem. Oke udahan ah..

Buat temen-temen yang pengen tau detail lainnya atau pengen liat video progres pembangunan rumah ini dari awal sampe terbangun, cek di akun instagram gw aja ya, di instagram.com/mondododo 🙏🏻
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Mande Austriono

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!