, 37 tweets, 8 min read Read on Twitter
Hal yang paling menyenangkan bagi seorang arsitek adalah bertemu dengan klien yang bisa berpikiran terbuka dengan berbagai macam konsep yang diajukan untuk proyek rumah idamannya. Dan itulah yang terjadi di proyek EN House ini.

— A thread;
Kita mulai dari konsepnya dulu.

Walaupun mungkin terlihat seperti bangunan sederhana, proses perancangan proyek EN House ini merupakan sebuah perjalanan panjang sampai ke titik bentuk akhir bangunan ini tercipta.

Kira-kira urutannya seperti ini..
Pada dasarnya, gw mencoba untuk membuat tiga massa bangunan yang terdiri dari ruang penerima (teras, r. tamu), ruang inti rumah (r. keluarga, dapur, kamar tidur, dll), dan ruang antara (tangga, r. baca, dll), yang saling berhubungan antara satu sama lain.
Ketika proses perencanaan ruang inti rumah sedang berjalan, gw mendapatkan ide untuk membuat garasi mobil bisa menerus ke belakang rumah (rumah ini mempunyai 2 muka bangunan).
Akibatnya, gw menyesuaikan peletakan ruang penerima yang semula berada di lantai dasar ke lantai mezanine dengan mempergunakan dinding pagar sebagai struktur utama untuk menopang lantai tersebut.
Penentuan kamar anak yang sudah diset di lantai 2 tetap gw pertahanin. Cuma karena kamar utama berada di irisan antara ruang inti dengan ruang antara, akhirnya kamar tersebut mempunyai dua level ketinggian.
Oia, di akhir desain ternyata pemilik menambah brief dengan menginginkan rooftop untuk rumahnya yang akhirnya gw akomodasi dengan cara menggunakan sebagian area atas ruang antara untuk rooftop (dan studio kerja).
Nah sebagai penganut 'function follow form', tampak depan dari rumah ini sebenernya hanyalah hasil dari gubahan massa / bentuk bangunan yang sudah disusun mengikuti konsep tadi.
Untuk jendela dan beberapa bukaan lainnya, gw mencoba membuat bentuknya persegi dengan pertimbangan bahwa bentuk bangunannya sudah sangat kuat sehingga kayanya ga diperlukan lagi modifikasi bentuk di area bukaan.
Frame jendela juga sengaja dipilih berwarna hitam supaya ‘kontras’-nya dapat terlihat jelas dari jauh. Dan gw sengaja juga menggunakan warna putih untuk keseluruhan dinding dengan maksud menetralisir kerasnya sudut-sudut antar massa bangunan.
Oia, ada sedikit perubahan untuk taman di area depan. Di desain awal mestinya rerumputan, namun setelah beberapa bulan berjalan, pemilik rumah memutuskan untuk menggantinya dengan perkerasan beton..
Tentang teras, dengan kondisi masyarakat sekitar yang masih guyub atau rukun satu sama lainnya, gw ngerasa kebutuhan akan teras yang dapat dijadikan sebagai area nongkrong menjadi sesuatu yang diperlukan untuk rumah ini.
Teras dengan kursi beton berbentuk L didesain biar ngobrol antar warganya ga berjalan satu arah. Sengaja juga elevasi lantai disamain dengan jalan di depannya supaya terlihat menyatu dengan sekitarnya. Seakan-akan mengundang tetangga untuk selalu berkunjung di sore hari. :D
Berhubung lahan EN-House ini bisa untuk mempunyai dua muka bangunan, ide yang pertama keluar dari gw adalah menciptakan sebuah garasi yang bisa menembus dari depan ke belakang.
Dan karena area ruang keluarga mempunyai bukaan yang sangat besar, pagar belakang juga sengaja dibuat tinggi dengan alasan privacy.
Mudroom. Mungkin banyak teman-teman di sini yang belum akrab dengan istilah 'mudroom'. Mudroom gampangnya adalah ruang peralihan antara area dalam dengan luar rumah yang seringkali difungsikan sebagai tempat untuk menyimpan dan mengenakan sepatu / sandal.
Untuk di EN-House, gw merancang mudroom di dalam ruangan yang sama dengan ruang tamu namun dengan elevasi lantai yang berbeda. Fungsi perbedaan ketinggian ini sebenernya pengen mengeset 'hirarki' bahwa ruang tamu derajatnya lebih tinggi dibandingkan si mudroom ini.
Selain itu juga, dengan adanya perbedaan level, sisi dinding ruang tamu ini bisa digunakan sebagai tempat untuk menyimpan sepatu (ga keliatan sih di foto, di balik railing kaca).
Ide awal untuk ruang keluarga di EN House itu cukup simpel, sebagai pusat ngumpulnya seluruh anggota keluarga yang bisa gampang diliat dari semua kamar.
Di luar posisinya yang berada bener-bener di tengah rumah, ruang keluarga yang berukuran 4x5 meter ini mempunyai pandangan ke arah lantai split yang berada di depannya.
Kalau temen-temen memperhatikan, di sebelah kiri foto terdapat sekat berupa potongan kayu untuk membatasi pandangan dari ruang tamu ke ruang ini. Menempel juga tangga di sampingnya dengan pintu ayun di ujung untuk mencegah anak dari pemilik bisa menuruni tangga tanpa diawasi.
Untuk bagian kanannya, gw siapkan pintu kecil ke arah taman belakang dengan jendela besar untuk menangkap cahaya matahari di sore hari.
Eh iya, untuk foto tangganya ini ya. 😁
Kalau tentang dapur, lumayan banyak juga yang nanya ke gw kalau lingkup kerjanya DFORM itu sampe ngedesain dapur juga ga sih? Jawabannya adalah semua tergantung dari proyek dan permintaannya seperti apa.
Kalau memang menginginkan budget pembangunan sudah sampe ke detail dapur, berarti gw akan mencoba merancang dapur tersebut sedetail mungkin. Tapi kalau dari awal sudah punya pertimbangan bahwa kitchen set akan dibangun terpisah, berarti gw hanya sebatas merancang konsepnya aja.
Untuk EN-House, pemilik memilih poin kedua. Kalau ga salah waktu itu pertimbangannya karena budget interior baru akan ditentukan ketika proses pembangunan selesai. Jadi dana kitchen set dan sebagian fixed-furniture masih bergerak mengikuti biaya akhir dari pembangunan rumah.
Tentang konsepnya sendiri, gw memang merancang sebuah dapur dengan pencahayaan yang besar dan sirkulasi udara yang baik. Sengaja dibentuk 'L' dengan salah satu sudut nempel ke pintu kaca di sebelahnya.
Idenya agar ketika pintu kaca tersebut dibuka, penghuni bisa mengeluarkan kursi yang ditaro di dalam meja untuk menjadikan meja dapur seakan-akan meja bar outdoor dengan kursi berada di teras luar.
Eh berhubung udah malem banget, thread-nya gw sambung besok ya.
Buat yang tertarik, silakan lho kalau mau ritwit-ritwit. Buat yang kepo sama lanjutannya, cek gw aja di instagram di akun (at) mondododo.

Mariii..
Okee, gw lanjut yes. 😁#

Ruang ini sebenernya adalah bordes yang diperbesar. Ide awalnya berasal dari pengamatan gw terhadap orang lanjut usia yang cenderung kelelahan apabila mesti naik ke lantai 2. Daripada gw bikin bordes, kenapa ga dibuat menjadi satu lantai aja?
Kalau temen-temen ngeh, ada juga beberapa ruang yang berbentuk split level karena ada perbedaan ketinggian antara bangunan segitiga di kanan dengan yang di kiri. Nah salah satu yang terkena dampaknya adalah di kamar tidur utama.
Kamar tidur ini terbagi menjadi 2 ruang, yaitu ruang tidur dengan kasur dan credenza di area bawah dengan ruang dandan + lemari di ruang atas. Berhubung pemilik menginginkan pemandangan yang seluas-luasnya, gw meletakan 2 jendela besar berbentuk persegi di kedua ruangannya. :D
Untuk kamar anak, ketika gw merancang rumah ini, hal yang gw bayangkan adalah sebuah kamar anak yang bisa dipakai beraktifitas sebebasnya dalam jangka waktu yang relatif lama (sampai dengan anak tersebut beranjak dewasa).
Jadi, dengan gw set dimensi sebesar 6m x 3.5m, harapannya ruangan ini bisa cukup luas untuk sirkulasi dan aktivitas anak kedepannya. Oia, untuk menambah kesan luasnya juga, gw memaksimalkan ceiling dengan ketinggian yang mengikuti kemiringan atap di atasnya.
Terlepas dari luasan bangunannya yang relatif jauh lebih besar dibanding luas lahannya, di proyek EN House ini gw tetap merancang ada halaman belakang yang cukup lega. Ga perlu terlalu besar (biar ga repot buat ngurusnya), tapi cukup untuk ditanami pohon berukuran sedang.
Untuk lantainya sendiri gw menggunakan koral abu dengan harapan pemilik ga perlu terlalu repot dikit-dikit memotong rumput yang akan selalu tumbuh dengan cepat (menyebalkan ya?).
Sip udahan ah. Terima kasih buat temen-temen yang udah bersedia baca sampe sini. Maaf panjang ya haha..

Siapa tau masih penasaran sama ilustrasi, dan detail dari rumah ini dan beberapa proyek DFORM lainnya, cek di instagram gw aja ya:
instagram.com/mondododo 🙇🏻‍♂️
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Mande Austriono
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!