My Authors
Read all threads
Terkenal akan kritiknya terhadap moralitas dan agama, filsuf kontroversial ini seringkali disalahartikan filsafatnya oleh khalayak ramai. Ia juga dikenal dengan istilah "Allah sudah mati!", arti sebenarnya apa ya? Mari kita membahas

Friedrich Nietzsche!

- a thread!
Nietzsche dilahirkan pada tahun 1844 sebagai anak seorang pendeta Kristen Protestan yang meninggal saat Nietzsche berumur 5 tahun. Ia kemudian dibesarkan oleh ibunya dengan dalam suasana kesalehan Kristen Protestan.
Pada saat berkuliah di Universitas Leipzig, ia belajar bahasa dan kesusastraan Yunani + Romawi. Umur 24 tahun, beliau diangkat menjadi profesor filologi klasik di Universitas Basel. Kepandaiannya ini bahkan membuat beliau mendapat gelar doktor tanpa harus menempuh ujian loh!
Saat menjadi profesor ini, Nietzsche menulis buku berjudul Kelahiran Tragedi dari Musik, berkisah tentang kebudayaan Yunani sebelum Socrates dan Plato. Menurutnya, kebudayaan Yunani dibentuk oleh dua tendensi yang bertentangan, yakni tendensi Apollinian dan Dionysian.

Apaan tuh?
Tendesi Apollinian merupakan kecenderungan mencari keseimbangan, keselarasan, dan ukuran yang antara lain terwujud dalam arsitektur seni pahat Yunani. Sedangkan Dionysian ialah daya pendorong hidup yang tidak mempedulikan norma atau batas.
Menurut Nietzsche, dalam budaya Yunani, tendensi Apollinian ini bertugas untuk mengendalikan tendensi Dionysian. Karya tragedi Yunani dilihatnya sebagai sintesis antara musik dan tarian Dionysian dengan bentuk Apollonian.

Tapi semua berubah semenjak ada Socrates dan Plato!
Kehadiran kedua filsuf besar ini menghilangkan keseimbangan tendensi itu dan menjadikan pemikiran rasional sebagai faktor dominan. Sejak itulah, kebudayaan barat terlalu dihargai yang rasionalnya, sedangkan yang irasional diabaikan.
Sekarang kita akan membahas istilah "Allah sudah mati!" yang diambil dari buku The Gay Science. Tak dapat dipungkiri, Nietzsche merupakan seorang ateis yang cukup ekstrem. Ia menolak unsur Hinterweltler (wujud yang ada di belakang dunia, yang kita amati dengan pancaindra).
Hal itu sudah mulai dengan Plato yang menerima adanya Ide-ide dan memuncak dalam pandangan hidup Kristiani yang menerima adanya Allah yang transenden (hal-hal yang melampaui apa yang terlihat, yang dapat ditemukan di alam semesta).
Bagi Nietzsche, gagasan "Allah sudah mati" merupakan sebuah kejadian kultural maupun suatu perkembangan filosofis. Kejadian kultural, karena pandangan Kristiani tentang hidup dan dunia sudah semakin memudar dan akhirnya akan hilang sama sekali.
Perkembangan filosofis, karena "hipotesis Allah" semakin ditinggalkan dalam pemikiran modern. Nietzsche menyerang agama Kristen karena kepercayaan akan Allah menampakkan kelemahan, kekecutan, dan penolakan untuk mengiyakan kehidupan duniawi.
Baginya, agama ini hanya membuat manusia menjadi lemah, takluk, rendah hati, bersikap pasrah, dan sebagainya. Agama Kristen mengakibatkan manusia bergumul dengan hati nuraninya dan menghalangi dia untuk memperkembangkan hidupnya secara bebas.
Untuk diingat, ini konteks jamannya adalah waktu Nietzsche ada di dunia ya, tentunya sekarang memiliki konteks jaman yang berbeda. Walaupun begitu, masih banyak kritiknya yang relevan dengan keadaan sekarang.

Now, let's start about Ubermensch!
Ubermensch, yang dalam konteks ateismenya berarti Manusia Atas, didefinisikan sebagai manusia yang akan datang. Ia mengetahui sepenuhnya bahwa "Allah sudah mati", bahwa tidak ada sesuatu pun yang melebihi/mengatasi dunia konkret dimana kita hidup.
Ubermensch ialah tujuan dan manusia konkret hanya merupakan jembatan ke arah tujuan itu. Satu kali, Nietzsche mengatakan bahwa Ubermensch adalah Kaisar Romawi yang mempunyai jiwa Kristus. Di tempat lain, ia mengatakan Ubermensch ialah gabungan Goethe dan Napoleon.
Ketika pada suatu hari ia berjalan-jalan menikmati keindahan alam, tiba-tiba Nietzsche mendapat semacam "ilham" yang kemudian menjadi dasar bagi anggapan yang biasanya disebut die ewige Wiederkehr des Gleichen (kembalinya segala sesuatu tak henti-hentinya).
Bila bumi kita nanti hancur, dari materi yang tinggal akan berkembang lagi suatu bumi baru yang persis sama dengan bumi sekarang ini. Seluruh peristiwa yang pernah berlangsung akan terjadi lagi dengan cara yang persis sama.
Konsep ini dikembangkan dari filsafat Yunani, kemudian Nietzsche berusaha untuk membuktikan bahwa teori ini merupakan hipotesis yang paling ilmiah. Antara lain, ia mempertengahkan bahwa "asas kekekalan energi" mengandaikan teori ini.
Anggapan tersebut memungkinkan juga untuk mengakui sifat duniawi dunia dengan cara paling radikal. Jika segala sesuatu senantiasa kembali, tak perlu lagi kita menerima Allah Pencipta atau prinsip transenden lain untuk mengartikan dunia.
Nietzsche kemudian dikenal dengan istilah filsuf yang memakai palu karena sangat kritis. Ia menghancurkan banyak kebenaran dan nilai tradisional yang dianut pada masanya. Filsafat Nietzsche dapat dilihat sebagai puncak kritik yang tampak pada seluruh filsafat modern.
Walaupun begitu, sikap kritis ini tentunya tidak membuat Nietzsche jatuh kepada nihilisme seperti yang sering dikatakan orang. Ia justru melihat hal ini sebagai tatangan baginya untuk mengatasi nihilisme yang ada di depan mata.
Karena itu, ia mau mengusahakan "transvaluasi semua nilai". Misalnya, dalam konteks etika ia mau mengganti "moral budak" dengan "moral tuan". Moral budak ialah etika yang dianut dalam agama Kristen, dengan tekanan pada sifat-sifat lemah seperti kasih sayang, ketaatan, rendah hati
Berdasarkan will to power (kehendak untuk berkuasa), moral budak ini harus ditolak dan orang-orang harus menggembangkan moral tuan. Mereka yang berpegang pada moral tuan akan memberanikan diri untuk mewujudkan daya pendorong hidup & menciptakan nilai-nilainya sendiri.
Kritiknya terhadap agama mungkin cukup relevan bagi kita saat ini, dimana banyak agama yang selalu menjanjikan kebahagiaan, kekayaan, kemakmuran. Kita seakan diperbudak dengan segala kenyamanan itu dan membuang segala rasionalitas yang diberikan Tuhan kepada kita.
Kita menutup mata dalam beragama, menjauhkan segala diskusi teologis dan apologetika. Agama seakan hanya menjadi formalitas dan sebuah tiket agar kita mendapat tempat di Surga, juga sebuah mesin yang membuat hidup kita selalu bahagia di dunia.
Kita harus kritis dalam segala hal, tak terkecuali agama. Saat ini bahkan mulai bermunculan teori-teori konspirasi dari para pemuka agama. Alih-alih membahas systematic theology dan filsafat agama, kita disuguhkan dengan berbagai hal yang keadaannya pun dipertanyakan.
Lantas, apakah kita hanya akan selalu tunduk pada pengajaran2 seperti ini? Bahkan sangat mungkin jaman ini lebih mundur dari umat beragama yang ada di jaman Nietzsche. Manusia diciptakan dengan rasio, kehendak, dan emosi. Rasio ini yang membedakan manusia dengan mahluk hidup lain
Tapi kita selalu dihadapkan pada masalah yang sama sepanjang jaman. Memisahkan iman dan pengetahuan.

Sumber: Pengantar Filsafat (K. Bertens)
Konten oleh @NathPribady
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Power and Knowledge

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!