My Authors
Read all threads
All Roads Lead to Rome.

Jangan terpaku terhadap satu cara untuk sukses.

Dari TK sampai SMA, saya adalah tukang bolos. Sering dimarahi guru dan terkenal trouble maker walaupun saya ikut kelas percepatan yang SMP dan SMA hanya ditempuh 2 tahun.

(Makanya masuk ITB umur 15)
Di SMA saya dulu, senior yang masuk ITB hanya 3 orang. Nilai TO saya ga pernah lewat passing grade, nyoba USM ITB nggak ketrima.

Tapi ternyata akhirnya bs masuk STEI ITB lewat jalur SPMB tanpa bayar uang sumbangan alias 0 rupiah (bisa bantu orang tua yang sedang krisis).
Di ITB saya punya KHAYALAN tinggi, pengen IP 4, tapi gak pernah belajar. Kerjaan di taun pertama cmn maen game dan jalan-jalan. Ujian sistem kebut semalam.

Kebawa ke tahun kedua setelah masuk Teknik Elektro, nilai jeblok. Pernah IP di bawah 2. Banyak ngulang mata kuliah.
Akhirnya di tahun ketiga saya mulai menata diri. Ambil banyak kuliah, lebih terorganisasi. Bawa buku agenda ke mana-mana.

Ikut organisasi dan lomba2 keprofesian. Begitu menyibukkan diri, nilai malah naik. Akhir tahun ketiga jadi trainer pelatihan dan kecerdasan emosi untuk maba.
Kirain dari situ hidup bakal lancar, ternyata nggak juga. Karena teledor, saya harus telat lulus.

Tapi, telat lulus ini malah bikin saya dateng presentasi dari NTU, ikut tes.. eh bisa dapet beasiswa langsung S3 tanpa pernah ambil tes TOEFL dan GRE.

Orang2 heran saya dpt itu.
Udah gitu orang ekspektasi sangat tinggi kepada saya yang mulai S3 di usia 20.

Eh, semester satu hampir DO karena mencetak rekor nilai terburuk. Tapi terus bisa bangkit dan mengejar lagi. Tiba2 profesor saya sempat yakin bahwa saya bisa selesai hanya dalam waktu 3.5 taun.
Nah masih ada plot twist lagi, alih2 lulus S3 di usia 23 tahun.. di usia 25 tahun saya belum lulus dan akhirnya mengundurkan diri.

Awalnya untuk bikin channel youtube. Orang bilang akan susah bikin channel edukasi seperti @hujantandatanya

Dan memang perjuangan.
Akhirnya bikin startup supaya survive. Dari dulu sampe sekarang ngembangin @pahamify pun banyak jatuh bangunnya. Termasuk soal ditolak2in investor dan dipandang sebelah mata karena gak punya label universitas top semacam Harvard, Stanford, MIT, Purdue, Cornell, dsb
Cmn akhirnya kmrn dapet kesempatan juga untuk menimba ilmu di "harvard"-nya para founder startup @ycombinator

Kata orang sih kalo dah masuk situ bakal gampang dpt investor dll, eh gataunya gara2 corona, iklim investasi jadi agak menurun.

Hidup ini banyak plot twist-nya.
Kita gak bisa mengubah masa lalu. Waktu yang sudah kita sia2kan cmn bs jadi pelajaran.

Tapi, kita bisa memilih apa yang mau kita lakukan sekarang untuk masa depan kita.

Mulai semuanya dengan hati yang bersih. Tidak perlu iri, dengki, tak perlu kesal dengan diri sendiri.
Syukuri segala hal yang ada. Usaha yang sudah kita lakukan. Semua hal kecil yang kita upayakan.

Maafkan diri sendiri. Maafkan diri sendiri yang sudah buang2 waktu. Maafkan diri sendiri yang deadliner dan males2an.

Sekarang saatnya membuat hari ini lebih baik dr kemarin.
Dalam semua upaya kita, bersiaplah untuk 2 hal: siap untuk menang dan siap untuk kalah.

Siap untuk berhasil dan siap untuk mencoba lagi.

Karena perjuangan itu gak kenal selesai sampai kita mati.

Kadang kita gak akan dapetin apa yang kita impikan atau yang ideal menurut orang.
Tapi di kehidupan ini, kita harus cari sisi positif dari segala sesuatu.

Kehidupan kita ini unik. Cara belajar kita unik. Ada yg tertantang dgn soal susah. Ada yg soal susah jd frustrasi. Ada yg pengen soal yg pas.

Ada yang maen sosmed tetep produktig. Ada yg hrs menyepi.
Jalan menuju kesuksesan itu beda2, ga perlu disama2in.

Yang penting apapun yg ada di depan mata, jalani sebaik2nya. Kita hidup hari ini, bukan masa depan. Urusan hasil, serahkan pada hukum alam, serahkan pada Yang Di Atas.

Nah, balik lagi soal kegalauan temen2 dalam memilih nih
Ketika dulu saya mau quit S3 dan pengen fokus ngembangin youtube channel/startup, saya dihadapkan pada pilihan superbesar.

Gak semua orang dpt kesempatan kayak saya. Tapi saya juga ga 100% bahagia menjalaninya.

Lalu, roommate saya yang suka baca buku Musashi ngasih tau saya
"Kalo lo punya pilihan sulit itu bagus, artinya lo masih punya mimpi.

Dan kalo lo takut milih, lo bawa aja risikonya di depan. Misalnya lo milih quit PhD, terus bikin startup. Lo bayangin aja, kalo 5 sampai 10 taun ke depan startup lo ga sesuai yang lo bayangin, lo bs hidup ga?
Lo bisa nerima nggak, kalo jalan yg lo pilih ujung2nya ga sesuai ekspektasi.

Sebaliknya kalo lo lanjut S3 terus kehilangan kesempatan bikin startup nyesel nggak?

Ato kalo lo lanjut ternyata ga kelar terus DO, nyesel nggak?

Intinya bawa risikonya di depan, lo bisa terima nggak"
Di situlah saya jadi inget. Dulu waktu mau masuk ITB pun saya ambil risiko, padahal udah keterima di Teknik Elektro UGM lewat utul.

Tapi, ya waktu itu saya mau nyoba aja. Kalo gagal pun udah siap.

Dari situ malah lepas. Stress berkurang. Pokoknya belajar aja tanpa beban.
Nah intinya.. begitulah yg ingin saya sampaikan mengingat banyak yg DM soal kegalauan memilih.

Pilihan itu harus kamu buat sendiri, kadang saran dari orang kayak saya belum tentu baik.

Karena yang nanggung risikonya kamu sendiri

Coba simulasikan 5-10 taun lagi, is it bearable?
Pilihan itu sederhana, bawa risiko di awal. Tentukan. Setelah menentukan, jangan pernah melihat ke belakang.

Ada banyak jalan menuju sukses. Kamu akan selalu bisa mencarinya kalau punya sudut pandang yang positif dalam menyikapi hidup.
Percayalah bahwa apa yang terjadi dalam hidup ini, pastilah yang terbaik buat kamu.

Maksimalkan waktu yang ada untuk berjuang sepenuh hati agar tidak ada penyesalan.

Apa yang kamu lakukan hari ini adalah wujud pilihan kamu tentang masa depan apa yang sedang kamu bangun.
Kamu mau masuk PTN atau PTS, semuanya pasti ada plus minusnya. Ada tantangan masing-masing.

Pilih jurusan apapun ada gak enaknya.

Kalau punya pilihan, pilih mana yang penderitaannya akan bisa kamu jalani.

Kalau tidak punya pilihan, ya harus dijalani dan ditemukan maknanya.
Kutipan dari Nietzsche yang saya baca di buku Viktor Frankl "Man's Search for Meaning,

"He who has a why, can bear almost any how."

Kalau kamu udah tau kenapa kamu melakukan sesuatu, kamu akan siap berjuang mati2an.

Ini yg selalu jadi motivasi saya di saat rasanya mau mampus
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with CEO Pahamify

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!