The SMERU Research Institute Profile picture
Jun 5, 2020 6 tweets 2 min read Read on X
Hi Jerome, hal ini menarik untuk dibahas. Kisah sukses pada segelintir orang tidak bisa disamaratakan untuk semua kelompok. Dalam studi kami yang diterbitkan di @ADBInstitute, sangat jarang anak yang lahir dari keluarga miskin bisa sukses pada saat dewasa.
Sampel kami adalah anak-anak berusia 8–17 tahun pada tahun 2000. Sebanyak 17% dari sampel tsb merupakan anak dari keluarga miskin. Kami melihat pendapatan mereka pada 2014 (saat mereka berusia 22–31 tahun).
Kami menggunakan berbagai metode untuk memastikan hubungan sebab-akibat antara hidup miskin saat anak-anak dan pendapatan mereka saat dewasa. Image
Hasilnya? Anak-anak dari keluarga miskin memiliki pendapatan sekitar 87% lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak dari keluarga sejahtera saat mereka dewasa.
Penjelasan selanjutnya bisa dilihat dari utas @dsuryadarma, salah satu peneliti studi tsb.:
Atau jika ingin membaca paper kami selengkapnya, dapat dilihat melalui tautan: bit.ly/smeru-childpov….

Salam kenal, Jerome!🙂

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with The SMERU Research Institute

The SMERU Research Institute Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @SMERUInstitute

Jul 10, 2020
Kualitas sistem pendidikan suatu negara ditentukan, antara lain, oleh kualitas guru karena perannya dalam proses pembelajaran. Namun, kinerja guru Indonesia masih dianggap blm maksimal.

Mengapa begitu sulit bagi Indonesia untuk merekrut guru yang berkualitas baik?

(1/12)
Beberapa masalah yang diidentifikasi memengaruhi kualitas guru Indonesia adalah ketidakhadiran guru di kelas, distribusi guru belum merata, dan polemik guru honorer.

#ProgramRISE mengkaji proses perekrutan guru di Indonesia untuk mencari akar masalahnya.

(2/12)
Kajian dilakukan dgn meninjau regulasi terkait perekrutan guru dan wawancara mendalam dgn pemangku kepentingan terkait. Temuan kajian tsb dilaporkan dlm #workingpaperRISE terbaru: The Struggle to Recruit Good Teachers in Indonesia: Institutional and Social Dysfunctions.

(3/12)
Read 12 tweets
Apr 17, 2020
Apa dampak pandemi #COVID-19 pada kemiskinan di Indonesia?

SMERU mengestimasi jumlah orang miskin baru pada 2020 sebesar 1,3 juta (dampak terkecil) hingga 8,5 juta orang (dampak terbesar).

Sebuah utas (1/10)
Dalam melakukan estimasi, kami menjadikan guncangan dalam periode 2005–2006 akibat kenaikan harga bahan bakar yang tinggi dan diperburuk oleh kenaikan harga beras sebagai tolok ukur. (2/10)
Guncangan pada periode 2005–2006 digunakan sebagai tolok ukur karena periode tersebut adalah peristiwa terakhir yang menyebabkan turunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. (3/10)
Read 10 tweets
Nov 23, 2019
Pembangunan tidak bisa secara otomatis mengentaskan masyarakat miskin dan rentan dari kemiskinan.

Studi terbaru SMERU menemukan bahwa sebagian besar indikator pembangunan ekonomi dan sosial justru berkorelasi dengan tingkat ketimpangan yang lebih tinggi.

THREAD (1/8)
Pertumbuhan ekonomi desa, beragamnya sektor pekerjaan, keberadaan kompleks pertokoan, perbaikan akses terhadap air minum layak, pembangunan saluran irigasi, serta aksi kolektif masyarakat merupakan indikator yang signifikan berkorelasi dgn ketimpangan yang lebih tinggi. (2/8)
Hanya 4 dari 23 indikator berkorelasi dgn ketimpangan yang lebih rendah: (i) akses rumah tangga terhadap listrik yg lebih baik, (ii) rasio fasilitas kesehatan terhadap jumlah penduduk yg lebih kecil, (iii) rata2 lama sekolah yang lebih tinggi, dan (iv) keberadaan koperasi. (3/8)
Read 8 tweets
Mar 28, 2019
Bapak Asep akan fokus untuk memberi tanggapan pada:

1. Program ketahanan pangan
2. Program ketenagakerjaan
3. Program peningkatan daya beli
4. Ketimpangan
Program Ketahanan Pangan Jokowi-Ma’ruf: Revitalisasi industri pengolahan pascapanen sub-sektor pangan, hortikultura, hingga perkebunan.
Tanggapan: Bagaimana memastikan ketersediaan input dalam jumlah yg mencukupi secara berkelanjutan mengingat produk pertanian bersifat musiman?
Read 31 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(