My Authors
Read all threads
Hari ini, 109 tahun yang lalu, lahirlah seorang bayi yang kelak menjadi presiden pertama Indonesia. Ia memiliki banyak pemikiran, dan salah satunya yang paling tersohor ialah marhaenisme. Inilah, pengantar filsafat Soekarno dan marhaenisme!

- a thread!
Soekarno lahir di Surabaya, 6 Juni 1901. Ia terlahir dari keluarga cukup berada dan dapat bersekolah di HBS (Hogere Burger School) atas bantuan H.O.S. Tjokroaminoto. Disini, ia bertemu dengan banyak pemimpin Sarekat Islam, seperti Haji Agus Salim dan Abdul Muis.
Beliau kemudian melanjutkan pendidikannya ke ITB (dulu Technische Hoogeschool te Bandoeng) untuk mengambil jurusan teknik sipil. Darisini ia mulai mengembangkan filsafat dan ideologi politiknya yang kemudian dikenal sebagai marhaenisme.
Marhaenisme sendiri diambil dari seorang petani bernama Marhaen yang dijumpai Bung Karno pada tahun 1926-1927. Pertemuan mereka membukakan mata Soekarno. Marhaen berkata bahwa petani mempunyai banyak faktor produksi sendiri, tetapi hasilnya hanya cukup untuk kebutuhan keluarganya
Kondisi ini membuat Bung Karno mengeluarkan banyak dialektika pemikiran. Tahun 1930, istilah marhaenisme digunakan untuk pertama kalinya dalam pidato Indonesia Menggugat.

Mari kita mengerucut ke ideologi dari marhaenisme itu sendiri.
Pada esensinya, marhaenisme merupakan sebuah ideologi perjuangan yang terbentuk dari sosio-nasionalisme, sosio-demokrasi, dan Ketuhanan yang Maha Esa versi Bung Karno.
Agar mandiri secara ekonomi & terbebas dari eksploitasi pihak lain, tiap orang/rumah tangga memerlukan faktor produksi atau modal dengan wujud bisa berupa tanah atau mesin. Meskipun tak besar, kepemilikan modal sendiri perlu untuk menjamin kemandirian seseorang dalam perekonomian
Berbeda dengan kapitalisme, modal dalam marhaenisme bukan untuk ditimbun/dilipatgandakan, tapi diolah untuk mencukupi kebutuhan hidup dan menghasilkan surplus. Petani menanam untuk mencukupi makan keluarganya sendiri, barulah menjual surplus atau kelebihannya ke pasar.
Penjahit, pengrajin, atau buruh memproduksi barang yang kelak sebagian akan dipakainya sendiri dan selebihnya dijual. Idealnya, syarat kecukupan sendiri ini harus dipenuhi dulu sebelum tiap individu melayani pasar.

Artinya gini..
Ketika buruh, pengrajin, atau petani memproduksi barang yang takkan dikonsumsinya sendiri, ia cuma bertindak sebagai faktor produksi bagi pihak lain, yang menjadikannya rawan untuk didikte oleh pasar dan dieksploitasi.
Barang yang tidak/belum diperlukan takkan diproduksi, sebab tiap orang perlu memastikan taraf kebutuhannya sendiri sebelum membuat apapun. Inovasi kelahiran produk baru akan terjadi ketika kebutuhannya sudah secara konkret betul.
Cara ini mendorong agar tercapai efisiensi sekaligus mencegah pemborosan sumber daya serta sikap konsumtif. Karena hanya difungsikan sekadar menghasilkan surplus, modal yang tersedia juga mustahil ditimbun/diselewangkan untuk menindas tumbuh kembangnya perekonomian pihak lain.
Dalam pidato di Sidang PBB tanggal 30 September 1960, Soekarno menyatakan bahwa ideologi ini pada hakekatnya ialah sublimasi Deklarasi Kemerdekaan AS dan Manifesto Komunisme Uni Soviet.

Pancasila menjadi alternatif ketiga dari dua kubu itu yang bertentangan dalam Perang Dingin.
Peter A. Rohi, seorang jurnalis sejarah, berkata bahwa pengangkatan nama Marhaen merupakan upaya Soekarno untuk membuat suatu ideologi yang kuat dan mengakar di kalangan masyarakat Indonesia. Soekarno tak mengambil mentah-mentang ide yang datang dari luar lalu menerapkannya.
Seorang profesor bernama Peter Mahmud Marzuki memberikan sebuah analogi menarik tentang bagaimana apabila marhaenisme diterapkan dalam dunia nyata.

“Anggap saja ada suatu organisasi yang isinya 30 orang. Kelompok itu mengisi kas setiap hari 1000 rupiah, kan tidak terasa. (1/2)
(2/2) Setiap hari 30.000, seminggu bisa 210.000, setahun bisa 10 juta an. Bayangkan modal segitu pasti bisa mereka berikan untuk memberdayakan warga lokal untuk membuka usaha ternak lele yang pasti tidak mungkin dikelola sendiri, alhasil membuka lapangan pekerjaan baru,”
Marhaenisme, kata Prof. Peter, bukan suatu paham utopis yang tak mungkin diimplementasikan dan hanya berkutat pada teori. Sampai saat ini, marhaenisme masih relevan.

Menurut kalian, marhaenisme itu gimana?
Thread pengantar ini ditujukan sekali lagi untuk bapak presiden pertama republik Indonesia yang berulang tahun pada tanggal ini, 109 tahun lalu. Ia adalah seorang jenius yang patut kita banggakan sebagai rakyat Indonesia.

Selamat Ulang Tahun Soekarno!
Bacaan lanjutan tentang marhaenisme bisa dibaca dalam artikel berjudul "Tiga Komponen Marhaenisme" oleh Berdikari Online berdikarionline.com/tiga-komponen-…
[RALAT] Soekarno lahir 119 tahun lalu, bukan 109 tahun lalu. Mohon maaf.
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Power and Knowledge

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!