Thread by @iimfahima

UNICEF: Selama pandemi, anak-anak rentan kejahatan via online, diantaranya cyberbullying.

Ini terjadi karena meningkatnya waktu online anak -- yang disebabkan kebutuhan sekolah ataupun melepas jenuh saat #dirumahsaja

unicef.org/press-releases…

Rumah kamu ternyata jelek ya! Komen seorang anak ke temannya saat terjadi kelas online bersama menggunakan Zoom.

Muka ancur gitu kok nyanyi, komen netizen mengomentari Kekeyi launching lagu.

Mau jual diri kemana neng? Tulis seorang di sebuah akun perempuan remaja

Komen-komen seperti di atas masuk kategori cyberbullying -- menggunakan teknologi untuk mengejek, menghina, mempermalukan, dan mengancam seseorang.

Komen serupa, mungkin kamu sering liat sliweran juga di twitter

Banyak orangtua tidak menyadari bahaya yang mengintai anak saat online. Semakin lama online, semakin besar ancamannya

Juga, orangtua dalam kondisi tertekan dan stress karena pandemi sehingga anak habis waktunya berjam-jam online, tanpa orangtua mengawasi apa yang diakses.

Saat online, anak bisa menjadi korban ataupun pelaku cyberbullying.

Orangtua bisa jadi ngga memantau, atau orangtua juga melakukan cyberbullying -- jadi tidak menganggap yg dilakukan anaknya bahaya, alias biasa aja.

Banyak yang menganggap enteng cyberbullying karena tidak tampak fisik. Padahal dampaknya menyerang psikis, mulai dari perasaan malu, tertekan hingga depresi.

Jika dibiarkan terus-menerus, hal ini bisa membuat seseorang nekat melakukan tindakan tragis hingga bunuh diri.

Yang mau ikutan kelas online ttg "Mencegah Cyberbullying Pada Anak" bisa daftar di 👉bit.ly/CyberbullyingB…

HTM Semampumu.

https://twitter.com/Queenrides/status/1267630100897357826?s=19