My Authors
Read all threads
ROMO RICHARDUS SANDJAJA PR: ORANG SUCI DARI MUNTILAN

Kalau ada yang bertanya: adakah martir dari Gereja Indonesia? Maka, kami persilakan untuk menyimak orang suci ini: Romo Sandjaja (dibaca: Sanjoyo).

Ia dikenal sbg salah satu martir pertama dari pulau Jawa.

---utas---
Romo Sandjaja lahir di desa Sedan, Muntilan, 20 Mei 1914. Sehari setelahnya, ia dibaptis di Gereja St. Antonius Muntilan.

Kecerdasannya luar biasa. Di kelas VI 83 HIS, ia hafal isi kamus Koenen kecil dari A sampai Z. Ia dijuluki Lopend zakwoordeboek (kamus kecil yg berjalan).
Kardinal J. Darmojuwono pernah memberi keterangan mengenai Rm. Sandjaja:

"Ia orang yang tenang, ketawa juga tenang, menekuni buku-buku juga tenang. Semua yg dipelajari nampaknya terus tertanam dalam pikirannya. Kelihatannya jalannya lurus, tanpa belokan, tanpa lubang."
Dari kecil, Richardus Kardis Sandjaja adalah orang yg tegas dan sungguh-sungguh. Setiap pagi, ia mengikuti ekaristi harian.

Prinsipnya: "Seperti halnya orang setiap hari harus makan dan minum, begitu pun setiap hari saya harus pergi mengikuti perayaan Ekaristi."
Thn 1933 ia masuk Seminari Menengah Yogyakarta. Setelah lulus, ia melanjutkan ke Seminari Tinggi sbg calon imam projo Keuskupan Agung Semarang. Ia menerima tahbisan suci dari Mgr. Alb. Sugijopranoto, SJ.

Tugas pertamanya ia mjd pastor paroki Muntilan & dosen Seminari Tinggi.
Tahun 1948 ia menjadi prefek di Seminari Menengah Muntilan. Sebelumnya ia pernah bertugas sbg pastor paroki Magelang. Semua dijalankannya dengan taat dan setia.

Sebagai pengajar di Seminari Menengah inilah yang mengantarkannya pada nasib yang ngeri.
20 Desemer 1948 situasi gawat para pejuang kemerdekaan sedang membumihanguskan gedung-gedung pemerintahan.

Di Seminari menengah sedang ujian. Asrama tak luput dari lalapan api. Anak-anak mencoba memadamkan api tapi laskar besar Hizbullah bersenjata lengkap melarangnya.
Bisa dipahami waktu itu, banyak pastor dari Belanda. Gereja dipandang dekat dengan penjajah. Maka, anak-anak pun patuh, tak lagi memadamkan api.

Jelang malam, tentara Hizbullah mengundang para pastor untuk berunding mengenai nasib gedung misi dan personilnya.
Konon, Romo Rektor memilih menemani anak-anak di Seminari. Rm. Sandjaja pun menyanggupi berangkat sendiri. Namun, mereka mendesak semua pastor Belanda harus ikut.

Akhirnya, Rm. Sandjaja ditemani Frater Bouwens (mewakili imam belanda) dan Bruder Kismadi.
Di tengah perjalanan, Romo Sandjaja dan Fr. Bouwens dianiaya dan ditembak mati oleh para pengundang. Jenazahnya dikubur di tengah sawah di daerah arah menuju Patosan.

Sebelumnya Bruder Kismadi diantar pulang, tidak dibunuh karena dikira siswa (hny dia yg tak menggunakan jubah).
Keesokaan harinya jenazah Rm Sandjaja & Fr. Bouwens ditemukan. Jenazah Rm. Sandjaja ditemukan di selokan kecil deket tumpukan sampah dan rumbut basah.

Tubuh Rm Sandjaja ditemukan penuh dg tusukan benda panas. Dahinya berlubang. Tengkuknya berlubang. Sadis!
Fr. Bouwens lebih mengenaskan. Hidungnya tersumbat kayu runcing. Wajahnya penuh dengan darah, dan terlihat bekas pukulan.

Pak Willem, ayah Rm Sandjaja hancur hatinya mendapati anaknya dalam keadaan spt itu. Ia meminta kedua jenasah itu dikuburkan di pemakaman setempat.
Baru tanggal 5 Agustus 1950 jenazah Rm Sandjaja dan Fr. Bouwens dipindah dari kuburan kembaran ke Makam Katolik (kerkof) Muntilan samping bruderan (depan SMU Pangudi Luhur Van Lith).

Makam itu kini selalu dikunjungi umat. Mereka percaya bahwa Rm Sandjaja adalah orang suci.
Banyak umat berdoa kepada Allah di makam Rm Sandjaja, memanjatkan puji syukur serta permohonan. Mereka percaya Rm Sandjaja dibunuh karena kepatuhannya-ketaatannya dan kesetiaannya kepada tugasnya. Ia orang suci!

Ia disebut telah menyelamatkan rekan-rekan imam lainnya.
Hingga sekarang, gelar resmi sebagai orang suci belum turun dari Roma. Namun, itu bukanlah yg utama dalam kehidupan orang beriman.

Keyakinan dan iman umatlah yang akan membuat nama Romo Sandjaja menjadi harum dan semerbak dalam persembahan kepada Allah di surga.
Maka, sekarang, marilah tekun dengan segala tugasmu, setialah akan tugas yang dipercayakan Allah padamu, apapun profesimu, apa pun panggilan hidupmu.

Lebih dari itu, setialah akan imanmu!

Terakhir, mari berbisik dalam hati:
"Romo Sandjaja, doakanlah kami!"
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Jubir Vatikan Partikelir

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!