Apa itu ATSAR?
Segala sesuatu yang disandarkan pada Sahabat Nabi atau Tabi'in baik berupa perkataan atau perbuatan.
Itulah mengapa pada riwayat di atas TIDAK TERTULIS "Rasulullah bersabda" melainkan tertulis "Ibnu Abbas berkata"
Ali bin Al-Hakam bin Azh-Zhabyan Al-Anshariy Al-Marwaziy Abu Al-Hasan,
(Tabi'ut Tabi'in wafat 226H), dinilai shaduq oleh Ibnu Hajar walau terkadang meriwayatkan hadits gharib.
Wadldloh bin 'Abdullah (maula Yazid bin Atha'), Al-Yasykuriy Al-Wasithiy Abu 'Awanah, (Tabi'ut Tabi'in wafat 176H),
dinilai Tsabat oleh Affan bin Muslim dan Shaduq oleh Abu Zur'ah.
Raqabah bin Mashqalah, Abu 'Abdullah (Tabi'in - tdk jumpa Shahabat | wafat 129H), dinilai Tsiqah oleh An-Nasa'i & Daruquthni.
4.
Thalhah bin Musharrif bin 'Amru bin Ka'ab, Al-Yamiy Al-Hamdaniy Abu Muhammad Sayyidul Qura', (Tabi'in wafat 112H), dinilai Tsiqah oleh Abu Hatim.
Sa'id bin Jubair bin Hisyam Al-Asadiy Abu Muhammad (Tabi'in wafat 94H), dinilai Ahadul 'alam oleh Adz-Dzahabi dan Tsiqah Tsabat Faqih oleh Ibnu Hajar.
6.
Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthallib bin Hasyim Al-Qurasyiy Al-Hasyimiy, Abu Al-Abbas, (Sahabat Nabi, wafat 68H).
Sekali lagi, ini adalah sebuah ATSAR.
Mari kita cermati Atsar senada dalam Musnad Ahmad.
Imam Ahmad meriwayatkan dari dua jalan,
PERTAMA.
Telah menceritakan kepada kami Asbath bin Muhammad, telah menceritakan kepada kami 'Atho` bin As-Sa'ib, ....
👇🏻
Ibnu Abbas berkata: "Menikahlah, sesungguhnya sebaik-baik umat ini adalah yang paling banyak istrinya."
KEDUA.
Telah menceritakan kepada kami Ali bin 'Ashim dari Atho` dari Sa'id berkata, Ibnu Abbas berkata kepadaku, …
👇🏻
Beliau (Abbas) berkata: "Pulanglah lalu menikahlah!"
ia berkata, Setelah itu aku kembali kepadanya dan dia bertanya lagi, "Hai Sa'id, apakah engkau sudah menikah?".
Maka dia berkata, "Menikahlah, sesungguhnya sebaik-baik umat ini adalah yang paling banyak istrinya."
Saya rasa sampai sini sudah jelas, bahwa perkataan Ibnu Abbas adalah sebuah anjuran untuk menikah buat Sa'id bin Jubair.
👇🏻
فَتَزَوَّجْ فَإِنَّ خَيْرَ هَذِهِ الْأُمَّةِ أَكْثَرُهَا نِسَاءً
وَالَّذِي يَظْهَر أَنَّ مُرَاد اِبْن عَبَّاس بِالْخَيْرِ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَبِالْأُمَّةِ أَخِصّاء أَصْحَابه
Sedangkan kata “umat” yang dimaksud adalah para sahabatnya secara khusus.
Sampai di sini jadi jelas yah man-teman semuaaa...
Apalagi SAMPAI DIPELINTIR dengan makna "yang paling banyak istrinya adalah yang paling baik imannya".
Atsar tersebut hanyalah ANJURAN dari Ibnu Abbas.
Anjuran agar menikah dan tidak menjadi bujang lapuk. Itupun tertuju KHUSUS pada para sahabatnya.
Terakhir, SEKEDAR MENGINGATKAN.
Ada sebuah hadits, seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah,
"Muslim yang bagaimana yang PALING BAIK?"
"Yaitu seorang Muslim yg orang lain merasa aman dari gangguan lisan dan tangannya"
CATET.
SEKEDAR MENGINGATKAN LAGI.
Rasulullah pernah bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah yg paling baik dlm melunasi UTANG"
BUKAN melepas KUTANG
#SalamRambutIjo