Thread by @JubirPartikelir

SANTO YOHANES PEMBAPTIS: TOKOH ISTIMEWA!

Hari ini kita merayakan Hari Raya Kelahiran St. Yohanes Pembaptis.

Setiap kali kita menyanyi dengan notasi, Do-Re-Mi-Fa-Sol-La-Si... sebenarnya kita mengingat St. Yohanes Pembaptis. Mengapa?

(UTAS)

Dalam liturgi Gereja, Cuma 3 (tiga) orang yang kelahirannya diperingati sebagai pesta atau hari raya: Tuhan Yesus sendiri, ibunya dan Yohanes Pembaptis.

Kelahiran Maria, Ibu Yesus ‘hanya’ dipestakan, dan bukan ‘di-hari rayakan’ pada tanggal 8 September.

Tentu saja sebenarnya kita tidak tahu persis kapan Yohanes Pembaptis lahir.

Tetapi berdasarkan informasi Injil kita tahu bahwa ketika Maria mengunjungi Elizabet setelah menerima berita dari Malaekat Gabriel, Elizabet sedang hamil enam bulan (Luk 1,36).

Maka untuk sederhananya, Gereja menarik ke belakang 6 bulan sebelum Natal, atau Kelahiran Yesus, Yohanes Pembaptis dilahirkan.

Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa Yohanes Pembaptis, sehebat apa pun dia, tidak bisa dilepaskan dari Yesus. itu poinnya.

Yohanes Pembaptis memang istimewa. Dia adalah tokoh yg kelahirannya ke bumi dan kelahirannya di alam kalanggengan atau kematiannya dirayakan dlm liturgi Gereja (29 Agustus).

Sampai saat ini ada 23 Paus yg mengambil namanya; dibandingkan Benediktus yg 16 org, atau Pius yg 12 org.

Mungkin kita juga tidak sadar bahwa setiap kali kita menyanyi dengan notasi, Do-Re-Mi-Fa-Sol-La-Si... sebenarnya kita mengingat St. Yohanes Pembaptis. Mengapa?

Karena pd abad 10, seorang rahib, Guido d’Arezzo ketika mau memberi nama pd notasi musik, ia mengambil kata (?) Do – Re – Mi – Fa – Sol – La – Si tidak scr sembarangan. Kata itu diambil dari suku kata pertama dari sebuah himne yang dipersembahkan u/ menghormati Yohanes Pembaptis.

Judul himne Ut queant laxis (dengan catatan sedikit mengenai kata pertama).

Itulah mengapa tadi disebutkan setiap kali menyanyi dengan notasi kita dingatkan akan Santo Yohanes Pembaptis.

Tidak heran kalau Yohanes Pembaptis begitu istimewa. Tuhan sendiri mengatakan:

“Di antara mereka yg dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yg lebih besar daripada Yohanes Pembaptis, namun yg terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar daripada dia” (Mat 11,11).

Merenungkan Yohanes Pembaptis sebenarnya merenungkan kreativitas dan kejeniusan Allah dalam merancang dan mewujudkan rencana keselamatan-Nya bagi umat manusia. Allah berkarya dalam hidup Yohanes Pembaptis yang unik, sejak awal lahir sampai kematiannya.

Mulai dari namanya: orang2 sekampung mau memberi nama Zakaria, (artinya “Yah mengingat”), tapi sang bapa menghendaki supaya anaknya diberi nama Yohanes = Yochanan yang berarti Tuhan (YHWH) berbelas kasih.

Inilah yang kiranya mau ditampilkan oleh pribadi Yohanes Pembaptis!

Allah sendiri membuat Yohanes Pembaptis yang mestinya menjadi imam karena berasal dari keturunan imam, ternyata switch menjadi “nabi Allah yang mahatinggi”.

Yohanes Pembaptis mempunyai tugas membersiapkan jalan bagi Tuhan, bukan jalan bagi dirinya, sambil mengutip Yes 40,3.

Ia mewartakan pertobatan dan mendapatkan bnyk baptisan baru. Meskipun begitu, ia toh tetap mengakui bahwa “Ia harus makin besar, tetapi aku hrs makin kecil” (Yoh 3,30).

Ini keistimewaan lain dari Yohanes, mengejar keutamaan menjadi nomor 2, di saat orang berlomba mjd nomor 1.

Allah yang kreatif dan jenius, tetap bekerja sampai sekarang, juga dalam diri kita. Entah bagaimana Ia akan menggunakan kita untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan Yesus.

Semoga kita mampu mengenali tangan-Nya yang sedang merenda, dengan tetap menyadari bahwa keberhasilan saya hanyalah nomor 2 saja.

Semoga kita akhirnya juga bisa berkidung seperti mazmur tanggapan, “Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamtan.”