Tenang, ilmu komunikasi itu bukan ilmu pasti yang 1+1=2.
Bukan kata2nya yang perlu dilarang, tapi konteksnya, kapan perlu atau sebaiknya hindari ngomong gitu.
Saya sering kok bilang “sabar ya” dan “semangat”. Kalau konteks bener, ya kenapa nggak?
Pulang dari sesi dengan saya, ketemu temennya dan dibilang “lah elu bego masih aja perjuangin dia! Mikir lah!” Tau2 dia move on.
It’s all about context. Sesuaikan dengan karakter, situasi, dan waktunya.
“Masih mending elu, lah gue...”
“Masih banyak yang lebih menderita...”
Ini bikin orang jadi derita double. Derita sedih dan derita bersalah karena merasa sedih!
Mau postingan rambu2 bicara sebanyak apapun, kalau ga ada empati ya bhai.
Lebih baik saya mendengar “ah lemah lu, biasanya si anjing ga begini” yang diucapkan penuh empati oleh teman saya...
Dibandingkan
“Makasih ya udah cerita” yang disampaikan cuma sebagai template hambar saja
Jangan kaku-kaku amat lah, hidup dibikin mengalir aja.