My Authors
Read all threads
#SobatRupiah, penyebaran #COVID19 yang kembali meningkat di beberapa negara memengaruhi berlanjutnya kontraksi perekonomian global dan pemulihan ekonomi dunia yang lebih lama dari prakiraan sebelumnya. #RDGBI
Begitupun dg mobilitas pelaku ekonomi yg blm kembali normal, sejalan penerapan protokol kesehatan jg turut menahan aktivitas ekonomi. Perkembangan ini menyebabkan efektivitas berbagai stimulus kebijakan yg ditempuh byk negara guna mendorong pemulihan ekonomi menjadi terbatas.
Sejumlah indikator ekonomi global menunjukkan melemahnya permintaan, rendahnya ekspektasi pelaku ekonomi, serta permintaan ekspor yg tertahan. #RDGBI
Sejalan dengan itu, volume perdagangan dan harga komoditas juga lebih rendah dari perkiraan sehingga menurunkan tekanan inflasi global, menurunkan tekanan inflasi global. #RDGBI
Lambatnya pemulihan ekonomi dunia serta kembali meningkatnya tensi geopolitik AS-Tiongkok meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan global. Perkembangan ini menahan berlanjutnya aliran modal ke negara berkembang dan kembali menekan nilai tukar, termasuk Indonesia. #RDGBI
Sementara itu, Pertumbuhan ekonomi nasional pada Tw-II 2020 diperkirakan mengalami kontraksi, dengan level terendah pada Mei 2020. Perkembangan ini sejalan dg dampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengurangi aktivitas ekonomi. #RDGBI
Seiring relaksasi PSBB, perkembangan terkini Juni 2020 menunjukkan perekonomian mulai membaik meskipun belum kembali kepada level sblm pandemi #COVID19. Terlihat melalui indokator penjualan ritel, Purchasing Manager Index, ekspektasi konsumen&berbagai indikator domestik lain.
Ke depan, akselerasi pemulihan ekonomi domestik diharapkan segera membaik dg penyerapan stimulus fiskal, keberhasilan restrukturisasi kredit&korporasi, digitalisasi kegiatan ekonomi termasuk UMKM, serta implementasi protokol kesehatan di tengah adaptasi kebiasaan baru. #RDGBI
Ketahanan sektor eksternal ekonomi Indonesia terjaga, terlihat defisit transaksi berjalan Tw-II 2020 yg diprakirakan rendah. Hal ini disebabkan neraca perdagangan Tw-II 2020 yg surplus USD 2,9 M & 'net inflows' aliran modal asing bentuk investasi portofolio Tw-II 2020 USD 10,2 M.
Nilai tukar Rupiah Tw-II 2020 tetap terkendali dgn apresiasi 14,42% (ptp), meski secara rerata terdepresiasi 4,53% akibat level yg masih lemah pada April 2020. BI memandang nilai tukar Rupiah berpotensi terus menguat seiring level yang secara fundamental masih undervalued. #RDGBI
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Juni 2020 tercatat rendah yakni 0,18% (mtm) atau 1,96% (yoy), menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 2,19% (yoy). Dengan perkembangan ini, inflasi IHK sampai Juni 2020 tercatat masih rendah yakni 1,09% (ytd).
Kondisi likuiditas dan suku bunga pasar uang tetap memadai. Hingga 14 Juli 2020, BI telah menambah likuiditas (quantitative easing) di perbankan sekitar Rp633,24 T, termasuk penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar Rp155 T, serta ekspansi moneter sekitar Rp462,4 triliun. #RDGBI
Longgarnya kondisi likuiditas tercermin pada rendahnya suku bunga PUAB, yaitu di sekitar 4% pada Juni 2020, serta rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tetap besar yakni 24,33% pada Mei 2020.
Sinergi ekspansi moneter BI diperkuat dengan akselerasi stimulus fiskal pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional. Salah satunya melalui pembelian SBN dari pasar perdana, sebesar Rp36.69 Triliun melalui skema lelang utama, Greenshoe Option Private Placement. #RDGBI
Stabilitas sistem keuangan (SSK) tetap terjaga. Tercermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Mei 2020 yang tinggi yakni 22,14% & rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang tetap rendah yakni 3,00% (bruto) atau 1,17% (net). #RDGBI
Kelancaran sistem pembayaran tetap terpelihara baik dari sisi tunai dan nontunai. Pertumbuhan Uang Kartal Yg Diedarkan (UYD) tercatat 2,34%(yoy) pada bulan Juni 2020 & transaksi nontunai dgn instrumen ATM-Debit, Kredit & UE pada bulan Mei 2020 mengalami penurunan 24,46% (yoy).
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia Juli 2020, memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (#BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 3,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 4,75%. #RDGBI
Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah, stabilitas eksternal yang terjaga, dan menjadi langkah lanjutan untuk mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi #COVID19. #RDGBI
Di tengah berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global, BI juga akan yerus melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai nilai fundamental dan mekanisme pasar. Didukung penguatan sinergi ekspansi moneter dengan akselerasi stimulus fiskal Pemerintah.
#RDGBI
Dalam hal ini, BI berkomitmen melakukan pendanaan atas APBN 2020 melalui pembelian SBN dari pasar perdana secara terukur, guna mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional. Di samping itu, BI juga berbagi beban dengan Pemerintah untuk mempercepat pemulihan UMKM dan korporasi.
BI juga terus memperkuat koordinasi bersama Pemerintah & KSSK utk menjaga stabilitas makroekonomi serta sistem keuangan, termasuk penyediaan pendanaan bagi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui mekanisme repo dan/atau pembelian SBN yg dimiliki LPS, sesuai PP No 33 Tahun 2020.
Upaya ini dioptimalkan dengan mempercepat digitalisasi sistem pembayaran untuk implementasi ekonomi dan keuangan digital, sebagai bagian upaya pemulihan ekonomi melalui kolaborasi antara bank & fintech, untuk memperluas akses UMKM & masyarakat kepada layanan ekonomi & keuangan.
Selengkapnya 👉 bit.ly/308HVEU
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Bank Indonesia

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!