Selamat pagi, maaf baru pagi ini kami sampaikan tanggapan #PERSI atas unggahan sdr @BalqisRrzq (Sandekala) pada tanggal 20 Juli 2020 jam 8.48 wib.
Semalam sudah lelah hayati.
Berikut pernyataan PERSI ini didasarkan hasil klarifikasi kpd sdr Balqis dan pihak rumah sakit.
Semalam sudah lelah hayati.
Berikut pernyataan PERSI ini didasarkan hasil klarifikasi kpd sdr Balqis dan pihak rumah sakit.
PERSI mengklarifikasi 2 (dua) hal yang diunggah sdr Balqis yaitu:
1. Keluhan pelayanan kesehatan di RS Wiyung Sejahtera Surabaya yang menurut pengakuan sdr Balqis adalah ayahnya.
2. Tuduhan terhadap rumah sakit:
....
1. Keluhan pelayanan kesehatan di RS Wiyung Sejahtera Surabaya yang menurut pengakuan sdr Balqis adalah ayahnya.
2. Tuduhan terhadap rumah sakit:
....
2. Tuduhan terhadap rumah sakit:
a. RS Wiyung merekayasa hasil positif untuk bantuan Rp 200 juta, kalau meninggal Rp 350 juta
b. Pasien masuk ke RS Siloam & RS mayapada pasti mati karena disuntik mati agar dpt Rp 350 juta
c. Pemerintah menargetkan 70 juta jiwa rakyat mati
....
a. RS Wiyung merekayasa hasil positif untuk bantuan Rp 200 juta, kalau meninggal Rp 350 juta
b. Pasien masuk ke RS Siloam & RS mayapada pasti mati karena disuntik mati agar dpt Rp 350 juta
c. Pemerintah menargetkan 70 juta jiwa rakyat mati
....
d. Setiap ambulan dpt jatah Rp 15 juta per jenazah yg diantar. Sopir dapat Rp 9 juta, sisanya bancakan RS.
Untuk melakukan klarifikasi ini, kami telah berkomunikasi dengan sdr Balqis melalui japri (direct message).
Untuk melakukan klarifikasi ini, kami telah berkomunikasi dengan sdr Balqis melalui japri (direct message).
Sampai laporan ini disusun, ybs menyampaikan bahwa tuduhan terhadap RS Wiyung, RS Siloam dan RS Mayapada yg "mengcovidkan pasien dengan tujuan uang bantuan ratusan juta" didasarkan pada "hanya dapat dari hasil teman ayah saya yg katanya org dinkes".
Sdr Balqis tidak dapat menunjukan bukti apa pun. Artinya tuduhan itu tidak didasarkan pada informasi yang dapat dipertanggungjawabkan baik isi maupun sumbernya.
Dengan kata lain, unggahan itu keliru, disinformatif, bersifat fitnah dan menyesatkan.
Dengan kata lain, unggahan itu keliru, disinformatif, bersifat fitnah dan menyesatkan.
Hal ini diperkuat dg hasil rapat antara PERSI Pusat, PERSI Jatim, BPRS Jatim, RS Wiyung dan RS Siloam tgl 20 Juli 2020 jam 19.00 sd 20.00 wib. RS Wiyung & RS Siloam menyatakan unggahan @BalqisRrzq yg menuduh RS "mengcovidkan pasien dg motif bantuan pemerintah" adl TIDAK BENAR
Terhadap keluhan pelayanan, sdr Balqis menuduh RS Wiyung Sejahtera Surbaya bersikukuh menjadi status positif covid-19 terhadap pasien (Ayahnya). Menurut penjelasan RS Wiyung berdasarkan pemeriksaan laboratorium swab pasien H (49 thn) hasilnya positif.
Ini diperkuat dengan salinan dokumen hasil pemeriksaan dan ringkasan pulang pasien yang ditunjukkan kepada PERSI.
Kepada sdr Balqis atau akun @BalqisRrzq, PERSI meminta secepatnya melakukan pelurusan informasi melalui media sosial dan menyampaikan permintaan maaf kepada RS Wiyung Sejahtera, RS Siloam, RS Mayapada dan Publik atas informasi tidak benar dan menyesatkan tsb.
PERSI atau pihak Rumah Sakit mempertimbangkan untuk mengambil langkah lanjutan yang dianggap perlu, termasuk upaya hukum, apalagi jika tidak ada itikad baik dan permintaan maaf dari sdr Balqis atau akun @BalqisRrzq
PERSI menghimbau kepada siapa pun atau pihak mana pun agar tidak membuat, memperbanyak dan menyebarluaskan informasi keliru dan palsu/hoaks). Karena selain bersifat menyesatkan, merugikan pasien pelayanan rumah sakit dan masyarakat luas, juga dapat berdampak hukum kepada ybs.
PERSI mengucapkan terima kasih kepada Rumah Sakit, tenaga kesehatan dan publik yang menaruh perhatian atas kasus ini dan kasus lain sejenis berikut upayanya memerangi disinformasi dan hoaks kesehatan.
Demikian penjelasan atau klarifikasi yang #PERSI sampaikan sebagai hak jawab dan pelurusan informasi publik. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
