Postingan paling awal yang diketahui terjadi sehari sebelumnya (20 Juli), pukul 20:31 WIB. Postingan ini sudah dihapus, tapi bisa dilihat dari Internet Archive.
Data yang ditangkap oleh DE dari Twitter menemukan postingan awal pukul 05:40, dari akun @zsumarsono, lalu pukul 06:08 oleh @woelannnn, dan seterusnya hingga naik pesat pukul 10:27 oleh @jumianto_RK.
Hingga pukul 10:00, peta percakapan di Twitter belum terlalu ramai, namun sudah ada beberapa akun yang cukup infuensial, seperti @jumianto_RK, @jr_kw19, @Rahman_nashir, @al_diablos, dkk.
Tak semuanya setuju dengan isi flyer klepon itu.
@jr_kw19, @jumianto_RK, @rahman_nashir, @mrsrachelin, dan @SammiSoh.
Cuitan paling banyak diRT adalah dari @jr_kw19 yg membawa adat istiadat nusantara vs hal yang islami (saya cek postingan sudah dihapus, ternyata API Twitter masih ngasih).
Lalu @jumianto_RK jg sama menyebut soal adat istiadat dan budaya nusantara disini.
Tak semua percaya bahwa flyer itu benar seperti contoh sebelumnya. Sebagian tidak percaya dg flyer itu, misal @al_diablos yang menuduh rezim menggunakan trik pembenturan klepon dg agama.
Untuk data sehari penuh, SNA memperlihatkan percakapan yang sangat ramai.
Isu klepon ini tidak hanya jadi isu mereka yang pro-kontra (residu pilpres), tp juga akun2 non blok spt @TretanMuslim, @jawafess, @uusbiasaaja, @FiersaBesari, @pinotski, @andihiyat dll.
Cuitan dari @Irenecutemom yang paling besar retweetnya, saat data ini dibuat. Isinya hanya gambar dg caption KUE KLEPON TIDAK ISLAMI. Cuitan ini ditanggapi secara negatif oleh netizen.
Berikutnya @TretanMuslim yang mentwist jd humor.
Dan akun @ridwanhr yang mencoba mencari kebenaran toko yang katanya menjual kurma dg menyudutkan klepon ini. Namun tidak menemukan toko penjualnya.
Ada dari @uusbiasaaja, @andihiyat, @pinotski, @wiranegara, @handokotjung, @podoradong, @xdigeeembok, @kafiradikalis, @Hilmi28, @ahlulqohwah, @arieparikesit, dan @asumsico.
Bagi mereka yang senang dg isi flyer ini, keyword yang sering dituliskan adalah "kadrun". Mereka percaya kalau kelompok ini yg membuat flyer.
Sedangkan mereka yg curiga, kebanyakan mencari klarifikasi atau menuding kelompok lawannya yg membuat dan menggoreng sendiri.
Residu pilpres tampaknya masih sangat kuat. Perolehan suara yang tak jauh terpaut bedanya, jelas membuat dua cluster pro-kontra yang relatif seimbang pendukungnya. Ini tentu tidak mudah untuk dileburkan tanpa upaya serius. Setiap saat siap untuk saling 'serang'.
Ismail Fahmi Ungkap Motif Adu Domba di Balik Isu Klepon Tidak Islami
pojoksatu.id/news/berita-na…
terkini.id/news/viral-kue…