Sebab ia tahu mana yang benar. Namun yang membedakannya dengan yang lain adalah; ia meyakini kebenaran itu dan hidupnya ia curahkan demi merealisasikannya. Ketauhidan.
Penjahat itu disebut berkali-kali supaya kita tahu; banyak orang jatuh karena fitnah kuasa.
Asiyah binti Muzahim, istri Firaun sendiri memutuskan untuk beriman pada Allah dengan segala konsekuensinya.
Namun lagi-lagi, begitulah perubahan datang; dengan determinasi, keyakinan utuh dan keberanian.
"Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, istri Fir‘aun, ketika dia berkata, “Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga..." (At Tahrim [66] 11)
Ada 2 unsur yang mempengaruhi manusia untuk membuat keputusan; internal yakni dirinya sendiri, dan eksternal: lingkungan.
Jika kamu dan aku beranggapan untuk menunda terlebih dahulu perubahan dengan sebab keadaan, sebenarnya itu hanya alasan karena tekadmu belum penuh.
Aksi untuk berubah muncul dari diri yang tekadnya bulat. Dan tekad yang teguh akan membuat kamu alergi dengan alasan-alasan.
Tapi, orang yang "no excuse", tujuannya baku, dan ia bisa menemukan cara baru untuk survive.