Wafatnya Buya Hamka, 24 Juli 1981
Beliau memang sudah tiada, namun karya-karyanya yang ramai dibincangkan dan dibaca membuat kita merasakan kehadirannya di tengah pentas kehidupan bangsa kita hari-hari ini.
Namun tak sampai usai, kemudian di usianya yang 10 tahun, ayahnya mendirikan Sekolah Thawalib di Padang Panjang. Di situlah Hamka untuk pertama kali mendalami bahasa Arab.
Sejak kecil sudah dilahapnya ilmu Filsafat, sastra, sejarah, sosiologi hingga politik. Banyak literatur penting Timur dan Barat.
Namun beliau mengundurkan diri pada tahun 1981 karena saat itu penguasa meminta MUI untuk mencabut fatwa haram natal bersama.
Hal itu tercermin dalam salah satu episode ketika beliau shalat subuh berjamaah bersama KH Idham Chalid (Ketua Umum PBNU 1956-1984) dan Hamka yang mengimami.
Namun diantara banyak keistimewaan Buya Hamka, yang paling digemari oleh Admin adalah imbangnya kekuatan kata dan tulisan beliau.
Atas berbagai prestasi, karya tulis dan kontribusinya, Buya Hamka diberi gelar Doktor Honoris Causa oleh Universitas Al Azhar Mesir tahun 1958 dan Universitas Kebangsaan Malaysia tahun 1974.
telah pergi, sejuta
Hamka akan
menggantikannya