, 25 tweets, 5 min read
My Authors
Read all threads
Masih dalam nuansa post "filsafat haram" yang kemarin banyak diperbincangkan, Logos kini akan membahas sebuah topik yang lebih keras menyangkal anggapan bahwa filsafat bikin bodoh.

Filsafat Sains: Validitas Penalaran Ilmiah dan Pseudoscience

- a thread!
Apa itu sains?

Dalam membahas filsafat sains, para filsuf umumnya berfokus pada bidang biologi, kimia, astronomi, dan fisika dengan penelitian secara implikatif, asumtif, dan fondasional yang dihasilkan dari ilmu tersebut.
Secara umum, kriteria-kriteria pada sains dapat dibagi menjadi 3:

- Pembuatan hipotesis (setiap hipotesa harus memenuhi kriteria logis dari contigency/kemungkinan, falsifiability/kepalsuan, testability/pengujian).
- Landasan dalam pembuktian empiris.
- Penggunaan metode ilmiah.
Menurut filsuf Karl Popper, pertanyaan sentral dalam filsafat sains itu dikenal sebagai masalah demarkasi. Sederhananya, masalah demarkasi ialah bagaimana seseorang dapat membedakan antara sains dan non-sains (pertanyaan ini juga berkaitan dengan pseudoscience).
Sampai hari ini, masih belum ada account yang diterima secara umum tentang masalah demarkasi. Beberapa bahkan menganggapnya tidak penting atau tidak dapat dipecahkan.
Sementara positivis logis (yang menggabungkan empirisme dengan logika) mencoba untuk membumikan sains dalam pengobservasian dan mengklaim bahwa segala sesuatu yang non-obersvasional adalah non-sains, Popper mengklaim sebaliknya.

Sifat utama dari sains ialah falsifiability!
Agar hipotesis diterima sebagai kebenaran, dan sebelum hipotesis dapat diterima sebagai teori ilmiah, hipotesis tersebut harus disangkal (disprovable).

Klaim ilmiah dapat dibuktikan kesalahannya. Jika tidak ada bukti kesalahan (setelah upaya ekstensif), baru bisa dianggap benar.
Lalu, pertanyaan selanjutnya ialah bagaimana kita dapat mengetahui validitas sebuah teori atau penalaran ilmiah? Setidaknya, terdapat 3 buah poin yang dapat kita bahas secara umum:

- Induktif
- Verifikasi Empiris
- Tesis Duhem-Quine dan Occam's Razor
1. Induksi

Mungkin sulit bagi seorang ilmuwan untuk menyatakan bahwa suatu hukum itu benar secara universal, karena walau tiap pengujian membawa hasil yang sama, itu tidak selalu berarti bahwa pengujian di masa depan juga akan memiliki hasil yang sama. (1/2)
(2/2) Karena alasan inilah para ilmuwan menggunakan induksi. Menurut penalaran induksi, jika situasi berlaku pada setiap kasus yang diamati, maka itu berlaku pula dalam semua kasus lainnya.
2. Verifikasi Empiris

Klaim saintifik membutuhkan bukti untuk mendukung teori/model. Oleh karenanya, prediksi yang dapat dibuat oleh teori & model saintifik harus sesuai dengan bukti yang telah diamati (dan pengamatan pada akhirnya merupakan hasil yang datang dari indera). (1/2)
(2/2) Pengamatan tersebut harus disetujui oleh orang lain dan repeatable (dapat diulang). Prediksi harus spesifik sehingga seorang ilmuwan dapat memfalsifikasi sebuah teori atau model (yang menyiratkan prediksi) dengan pengamatan.
3. Tesis Duhem-Quine dan Occam's Razor

Tesis ini menyatakan bahwa tidak mungkin untuk menguji teori/hipotesis dalam isolasi karena agar seseorang dapat menguji hipotesis secara empiris, seseorang harus melibatkan asumsi latar belakang lainnya. (1/3)
(2/3) Hasil dari tesis ini adalah gagasan bahwa teori apapun dapat memiliki kemampuan yang kompatibel dengan informasi empiris jika hipotesis ad hoc cukup untuk dimasukkan. Untuk alasan inilah Occam's razor (penjelasan paling sederhana harus dipilih) digunakan dalam sains.
Dalam menyetujui tesis Duhem-Quine, Popper bergeser dari mendukung naive falsification menjadi mendukung teori yang menyatakan bahwa teori-teori saintifik harus falsifiable (dapat difalsifikasi). Jika suatu hipotesis tak dapat membuat prediksi yang dapat diuji, itu bukan sains!
Untuk yang ingin mempelajari lebih lanjut (sebelum kita move on ke pembahasan selanjutnya), bisa langsung mengakses Britannica pada link berikut britannica.com/topic/philosop…
Nah, pembahasan terakhir dari pengantar filsafat sains ini akan kita bagi lagi menjadi 3 buah poin penting:

- Ketergantungan teori
- Koherenisme
- Pseudoscience
1. Ketergantungan teori

Pengamatan dasar dapat diinterpretasikan dengan cara-cara berbeda yang didasari pada teori individu. Contoh, saat ini sudah kita mengetahui bahwa bumi berotasi, padahal para ilmuwan sebelumnya mempercayai bahwa mataharilah yang bergerak, bumi itu diam.
Karena itu, ketika sebuah pengamatan (yang melibatkan kognisi dan persepsi) ditafsirkan oleh suatu teori, itu disebut sebagai theory-laden (teori-sarat). Menurut Thomas Kuhn, tidak mungkin untuk mengisolasi hipotesis dari pengaruh teori yang didasarkan pada pengamatan.
Kuhn menyatakan bahwa paradigma baru (berdasarkan pengamatan) dipilih ketika mereka melakukan pekerjaan yang lebih baik daripada paradigma lama dalam menjelaskan masalah-masalah ilmiah.
2. Koherenisme

Teori dan pernyataan, menurut koherenisme, dapat dibenarkan sebagai hasil dari being a part of a coherent system (menjadi bagian dari sistem yang koheren). Sistem ini dapat dikaitkan dengan kepercayaan ilmuwan atau komunitas saintifik tertentu.
3. Pseudoscience

Pseudoscience mengacu pada teori dan doktrin yang gagal mengikuti metode ilmiah. Pada dasarnya, pseudoscience adalah nonscience yang berperan sebagai science.
Sementara teori seperti intelligent design & astrologi dapat melayani purpose lain, mereka tak dapat dianggap sebagai jenis ilmu sains yang benar karena mereka tak dapat difalsifikasi dan metode mereka bertentangan dengan hasil yang diterima secara umum.
Disiplin yang digunakan untuk menginvestigasi sains tidak bisa diterapkan pada teori-teori sejenis ini. Ini bukan untuk mengatakan bahwa semua nonscience dianggap sebagai pseudoscience. Agama dan metafisika adalah dua contoh fenomena nonscientific.
Referensi dan bacaan lanjutan:

1. britannica.com/topic/philosop…
2. undsci.berkeley.edu/article/philos…
3. web.stanford.edu/class/symsys13…
4. Philosophy 101 by Paul Kleinman

Konten oleh @NathPribady
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Logos ID

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!