My Authors
Read all threads
Wahyuni, Sosok Wanita dengan Leher yang Terus Mengalirkan Darah

Based on True Story

a thread
Kenalin, aku Fitri, saat ini aku berumur 28 tahun. Aku mau cerita kejadian beberapa bulan yang lalu.

Aku seorang lawyer asli bandung yang bekerja pada kantor hukum di Kabupaten Purwakarta. Aku tidak mengkreditkan diriku sebagaiseorang indigo, tapi setidaknya aku bisa merasakan-
-kehadiran "mereka" dengan energi, bau, suara.. dan jika energi mereka kuat, mereka memberitahu wujudnya padaku. Dunia ghaib bukanlah hal yang asing di keluargaku.
Tuntutan pekerjaan mengharuskanku menangani perkara orang orang yang membutuhkan advice hukum. Saat itu, aku diajak oleh salah satu rekan sejawat yang lebih senior dariku yang kusebut kak Novi ke rumah calon klien, sebut saja ibu Tina yang tempatnya tak jauh dari kantor kami.
Sore itu hari, aku ingat hari kamis sekitar pukul 5 sore. Sampailah kami di rumahnya. Ibu Tina & suaminya sangat ramah. Terlihat dari cara bicaranya yg sopan saat kami bertamu. Mereka memerlukan bantuan untuk mengajukan upaya reschedule ke salah satu bank terkenal.
Baru beberapa menit aku duduk di sofa rumahnya, aku merasa ada yang aneh. "Ada apa ini ?" Aku sempat bertanya begitu dalam hati, tapi kucoba menganggapnya angin lalu.

Kamipun pulang dan beberapa hari kemudian kami kembali mendatangi ibu Tina utk menyiapkan berkas yg diperlukan.
Di sela sela perbincangan kami mengenai perkara tersebut, suami ibu Tina menceritakan bahwa usahanya yang sedang berjalan lancar tiba tiba jatuh sejatuh jatuhnya. Ketiga anaknya diberhentikan dr pekerjaannya dengan alasan yang tidak masuk akal.
Belum lagi ibu Tina dan suaminya diganggu oleh jin. Gangguannya bermacam macam, mulai tasbih melayang, suara org mandi namun ketika dilihat tidak ada orang, juga pintu yang dibanting dgn sangat keras tanpa ada angin atau org yang melakukannya.
Dari cerita mereka, dapat ku simpulkan bahwa rumah mereka penuh dgn 'makhluk suruhan' orang yang tidak suka dengan kejayaan ibu Tina dan suaminya.
Aku kasihan dan prihatin atas kejadian yang menimpa mereka, akupun memberikan saran agar ibu Tina membaca ayat ayat Al-Quran pelindung diri yang pernah diajarkan ustadz saat aku diruqyah dulu.

Namun rupanya itu menjadi awal mula kemarahan "mereka" padaku..
Adzan magrib berkumandang, aku dan kak Novi permisi ikut menunaikan shalat magrib. Ibu Tina mempersilahkan aku dan kak Novi untuk berwudhu dan shalat di kamar yang sudah disediakan. Aku dan kak Novi pun menuju kamar mandi dan bergantian wudhu di sana.
Namun aura kamar mandi seolah memberikan pertanda bahwa "mereka" ada di sana. Aku tidak terlalu meghiraukan itu, dan bergegas menuju ke sebuah kamar tidur berukuran 2x3 meter. Akupun menggunakan mukena yang telah disediakan dan memulai gerakan shalat.
Suasana terasa makin aneh saat aku memulai beribadah. Terasa sekali ada yang mencekik leher ku dari belakang, sangat kuat hingga aku sempat sesak dan tidak khusyuk.

Akupun mempercepat gerakan shalatku dan segera melepas mukena. Cekikan itu masih terasa.
Seakan ada sebuah tangan melingkari leherku saat itu. Aku bahkan bisa merasakan ada jari jari di leherku tapi tidak terlihat oleh mata.

Aku mengatur nafas dengan sedikit panik. Aku segera keluar kamar itu dengan berkata kepada kak Novi "aku duluan ya kak"
Aku menuju ruang tamu, di sana ada ibu Tina. Tanpa basa basi, aku tanyakan kepada beliau "di kamar tempat saya shalat ada siapa ya bu ? Saya merasa sangat tidak nyaman. Ada perempuan ya?"
Kemudian ibu Tina bilang "beberapa hari yang lalu anak kakak saya main di situ dan tiba tiba berteriak. Anak itu nangis, katanya ada perempuan berambut panjang yang lehernya ngeluarin darah"
Aku merasakan aura perempuan itu jahat, dan ternyata kak Novi pun merasakan kehadirannya. Aku dan kak Novi berpamitan pulang sekitar pukul 20.00. Kami membawa motor masing masing. Apakah aura tidak enak itu selesai ? Tentu tidak. Itu adalah permulaannya.
Aku meminta kak Novi menemaniku ke kostanku yang jaraknya 5 km dari rumah ibu Tina. Aku rasa perempuan itu mengikutiku bahkan sampai kostan ku ini. Kak Novi tak mungkin menemaniku di kostan, mengingat bahwa ia ibu rumah tangga dengan 1 anak yang tak mungkin diinggalkan.
Keterbatasan kondisi rumah kak Novi pun tak memungkinkan aku menginap. Jalan satu satunya adalah menginap di rumah ibu Sri, rekan sejawat yang telah aku anggap sebagai ibu angkat ku.

Setelah ku telfon, alhamdulillah beliau bersedia meminjamkan kamar tamu nya malam itu.
Aku dan kak Novi bergegas menuju rumah bu Sri. Kak Novi dengan senang hati bersedia mengantarkanku.

Ketika kami sedang mengendarai motor masing masing, kak Novi teriak " perempuan itu ada belakang kamu! dia marah dan mau celakai kamu!"
"In Syaa Allah aku dalam perlindungan Allah, kak" kataku berusaha tenang.

Tiba tiba ban motor kak Novi meledak dan harus ditambal. Kak Novi minta maaf padaku dan menyuruhku pergi duluan karna khawatir terlalu malam sampai di rumah bu Sri.
saat itu menuju rumah ibu Sri, kami harus menempuh 7 km. Aku langsung tancap gas dan berdoa dalam hati, namun masih ku rasakan perempuan itu tetap mengikutiku dari belakang..
Akhirnya aku sampai di rumah ibu Sri. Beliau mempersilahkanku masuk, namun bu sri menatap mataku dengan penuh tanya tanpa bicara panjang lebar. Ibu Sri bilang "kak nef, ibu tinggal tidur ya. Soalnya udah gakuat mata. Duh"
"oh baik bu, saya juga kayanya langsung tidur" Kataku.

Aku masuk ke kamar tamu. Di kamar tamu itu ada kamar mandi khusus tamu. Aku menuju kamar mandi untuk ganti baju dan berwudhu.
Saat ku buka kamar mandi, aku melihat banyak bunga, daun bertaburan, juga segulung rambut.

"sejak kapan ibu Sri mandi kembang??" Pikirku.

Oh iya ibu Sri adalah orang indigo sejak kecil bahkan hingga kini kemampuannya dalam melihat "mereka" terbilang sangat baik.
Setelah gantu baju dan shalat, aku siap siap tidur namun suamiku menelfon (video call). Sama seperti ibu Sri, suamiku keheranan melihat wajahku. .
Dia bertanya "bawah mata sayang ko item ya?"

"hah masa?" Jawabku ga percaya.
Lalu aku membalikkan tampilam layar video call agar wajahku menjadi bagian yang besar di layar handphone daaannn saat itu pertama kalinya dalam hidupku aku takut melihat wajahku sendiri..

Aku tidak melihat itu sebagai diriku sendiri..
Keesokan harinya aku pulang ke bandung, dan perempuan itu masih mengikutiku.

Sampai di rumah, aku merasa pundakku sangat berat dan sakit hingga meminta tolong kepada ayahku untuk memijat pundakku sambil membacakan doa.
Syukurlah itu efektif. Setelah mendingan, Ayahku bertanya "teteh bawa siapa dari sana ?"

Kuceritakan bahwa ada perempuan yang lehernya berdarah mengikutiku.

Kupikir aku telah terlepas dari gangguan si jalang itu. Ternyata belum!
Malamnya, di luar rumah aku mendengar jeritan yang cukup keras. Rupanya perempuan itu tidak terima dibacakan doa oleh ayahku.

Aku takut dan tak mau menghiraukan dia. Namun dia nekat masuk ke dalam mimpiku, dia memperlihatkan wujudnya yang cantik namun matanya menyeramkan.
Bawah matanya hitam. Selain itu juga dia memiliki energi yang kuat. Buktinya saat aku tidur, tanganku kananku diangkat dan dibantingkan kasur, sontak aku bangun.
Pada hari senin aku kembali ke kota P, sekaligus ada jadwal sidang di pengadilan negeri.

Di kantin pengadilan aku ditemani rekan pria ku sebut saja Endri. Aku memesan makan siang bersama dia.
Setelah makan, aku taruh sendok dan garpu dengan menutup sebagaimana layaknya adab sehabis makan. Namun perempuan itu kembali jail. Dia menggeser sendok dan garpu yang ku taruh di atas piring. Kesal, takut, heran, dan penasaran bergabung jadi satu. "Apa sih mau mu ?" pikirku.
Tak lama kemudian datanglah Ibu Sri ke kantin itu bersama saudaranya yang bernama kak Dewi.

bu Sri bercerita padaku, semenjak aku menginap malam jumat di rumahnya, suasana rumah bu Sri jadi mencekam.
Ibu Sri menceritakan padaku bahwa pintu kamar mandi tempat ku meginap, ada yang membanting dari dalam di hadapan ibu Sri dan kak Dewi. Padahal jelas jelas tak ada siapapun.

Selain itu, bu Sri juga menceritakan pembantunya menemukan taburan bunga dan daun di depan pintu gerbang.
Lalu akupun menanyakan taburan bunga dan daun di kamar mandi ibu Sri sebelumnya saat awal aku menginap. Rupanya bentuk taburan itu sama persis dengan yang ditemukan oleh pembantu ibu Sri. Aku sempat memfotonya, kalian bisa lihat disini
Atas kejadian aneh itu, ibu Sri memanggil seorang kyai bernama kyai F. Menurut kyai F, "ada yang datang" ke kediaman bu Sri dan Pak Kyai F pun mengusirnya.
Ternyata bukan cuma aku yang diganggu, orang yang menolongku juga.
Karna merasa Khawatir dan takut terjadi hal yang makin aneh, Aku, bu Sri, Endra kami bertiga sepakat untuk mendatangi pak kyai A. Salah satu kyai yg dikenal utk konsultasi masalah seperti ini.
Malam itu juga kami berangkat ke rumah kyai A bersama seorang sopir, sebut saja mas Gama.

Letak rumah kyai A memang sangat jauh dari jalan raya. Sepanjang perjalanan, bu Sri ketakutan karna banyak sekali yg mengikuti mobil kami dan memang yang kurasakan energinya tidak nyaman.
Hingga akhirnya sampailah kami di rumah Pak Kyai A, aku dan kedua rekan ku menceritakan semua hal aneh yang diakibatkan si perempuan itu.

Tak lama kemudian, perempuan jail itu memasuki badan mas Gama.

Dari sini kami tahu bahwa dia bernama Wahyuni.
dia mengaku mati dibunuh di rumah yang ditempati ibu Tina dan suaminya, dan makamnya tidak jauh dari rumah ibu Tina itu sendiri. Lalu alasan dia mengganggu ku, katanya dia terusik oleh ayat2 rukiah yang kusarankan pada ibu Tina untuk mengusirnya, dan dia suka dengan aura ku.
Singkat cerita, Pak Kyai A memberikan sebotol air doa untuk disiramkan atas nama Wahyuni. Kami pikir setelah menyiramkan air itu, si wahyuni tak akan mengganggu lagi... Tapi ternyata anggapan kami salah, berminggu minggu setelahnya aku masih tetap diikuti oleh makhluk itu
Suatu hari ketika aku menginap lagi di rumah ibu Sri, aku terbangun pukul 3 dini hari. pintu wc di kamar tempatku menginap tertutup dan terbuka sendiri berulang kali dengan cukup keras. Padahal aku tidak menyalakan ac ataupun membuka jendela.
Setelah adzan subuh, kudengar ada yang membuka pagar. "ah akhirnya suami ibu Sri keluar untuk shalat" tadinya pikirku begitu. Tapi tunggu.. aku mendengar suara seperti orang menggusur(berjalan dengan kaki seperti terseret2) kakinya perlahan dan menjauh dari rumah ibu Sri..
Aku ambil wudhu dan siap2 shalat subuh. Yang aku heran, ternyata suami ibu Sri baru mau berangkat ke mesjid dan sedang membuka gerbang. Lalu yang tadi kudengar membuka pintu gerbang itu siapa??.. Entah akupun tidak tau..
Setelah shalat subuh Aku menelfon suamiku(ya saat itu kami belum menikah, begitu pula saat vcall sebelumnya) agar keadaan tidak terlalu menyeramkan sampai tak sengaja aku tertidur.
Esok harinya, ibu Sri bercerita padaku. Pukul 3 dini hari dia mendengar seorang perempuan mengucap salam di depan pintu. Tapi dengan suara yang susah payah sekali... Suaranya lirih seperti menahan sakit dan terdengar rintihan diantara salamnya..
Ibu Sri bilang, kalau suara itu mengucapkan 3x salam, akan beliau jawab salamnya.. ternyata hanya 2x dan kemudian hening...

Lalu hari itu juga kami mendengar kabar istri dari pak kyai A meninggal dunia.
Endri sempat mengatakan padaku "jangan jangan kematian iistri kyai A ada hubungannya dengan si wahyuni ini ya" aku hanya berucap "wallahu'alam". Yang pasti semua sudah takdir dari Yang Maha Esa..
***
Wahyuni masih terus mengikutiku. Namun Aku perlahan mulai terbiasa dengan jeritan2 si wahyuni itu. Sampai pernah punggungku dicakar, cakaran itu memanjang dari bahu hingga pinggang.
Aku memang memelihara kucing, tapi pada hari cakaran itu muncul, aku sedang menemani mamah untuk berobat di rumah sakit dan tidak berinteraksi dengan kucing seharian..

aku juga sempat membandingkan, cakaran kucing di tanganku dengan cakaran yang berada di punggungku,
keduanya berbeda jauh. Baik dari segi bentuk ataupun lebarnya. bahkan mamah pun tahu cakaran di punggungku lebih lebar.. Aku yakin ini perbuatan si wahyuni..

Kami kembali melakukan upaya lain, ibu Sri dan Endri membawa ustadz Z ke rumahku.
Doa-doa telah dipanjatkan namun hasilnya tetap nihil.

Aku baru teringat ibu Tina, ku telfon ibu Tina dan ku ceritakan semuanya. Akhirnya ibu T meminta bantuan ustadz B. Setelah melalui mediasi, Kepada ustadz B pun si wahyuni menceritakan bahwa dia mati dibunuh...
ia kembali berbohong padahal ibu Tina. Karena bu Tina sudah menanyakan kepada tetangga2 terdekat tentang sejarah rumah yang ia tempati dan tidak pernah terdengar kabar pembunuhan serta tidak ada makam di sekitar wilayah rumah ibu Tina .
Usut punya usut, Rupanya si wahyuni ini memang bukan arwah yang meninggal karena dibunuh, tapi jin perempuan yang diperintahkan oleh pesaing usaha ibu Tina dan suaminya untuk mengganggu. Energinya memang kuat, dia diurus oleh orang untuk berbuat jahat..
Alhamdulillah,setelah didoakan oleh ustadz B di rumah bu Tina, dia berhenti menggangguku. Walaupun ssebelumnya wahyuni merasuki badan bu Tina dan meminta sebuah apel merah. Ustadz B telah berhasil mengusir wahyuni untuk pergi sejauh jauhnya dari kehidupanku dan ibu T hingga kini.
Demikian salah satu pengalamanku diikuti sosok kiriman bernama Wahyuni. Mungkin aku bukan target utamanya. Namun keterlibatanku pada kasus bu Tina dan auraku membuat sosok ini justru mengangguku..
Semoga kita senantiasa dalam lindungan-Nya dan terhindar dari segala mara bahaya yg dilakukan makhluk makhluk ciptaan-Nya.

Sekian, tamat
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with mwv.mystic

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!