(UTAS BAGIAN 1)
Sejauh pengamatan saya, anak-anak yang langganan juara melukis di masa kanak-kanak, apalagi juara lomba mewarnai, sangat jarang yang jadi seniman hebat ketika mereka sudah besar (*).
Cilakanya, jika hal ini sudah menjadi ideologi (keyakinan palsu) akan membuat sang anak yang belum kuat daya saringnya untuk menentukan soal benar-salah akan mandeg kemampuannya pada titik tersebut,
Orang dewasa, pasar kerja, dan dunia seni rupa akan minta seorang seniman mempunyai kemampuan banyak hal,
Tapi seberapa banyak yang demikian?