, 23 tweets, 5 min read
My Authors
Read all threads
KASUS TERSANDERANYA HAK PENDIDIKAN ANAK DI SD ISLAM AL AZHAR 41 KARAWANG

*sebuah utas*
Disclamer: Kami paham sekolah swasta hidup dan untung dari biaya pendidikan anak. Tapi di atas semua itu ada hak azasi anak untuk mendapatkan pendidikan dan ada hak anak untuk dijaga psikologisnya.
Untuk melindungi psikologis anak maka nama orang tua dan nama anak akan kami tutup dalam setiap dokumen/surat yg akan kami lampirkan dalam utas ini. Tapi kami pastikan semuanya valid dan bisa diverifikasi. Harap maklum
Kondisi ekonomi bisa naik dan turun. Kasus ini dimulai ketika orang tua si anak masih dalam kondisi mampu. Usahanya lancar, punya aset rumah, mobil, dll. Seperti umumnya kalangan menengah lainnya
Seperti orang tua kebanyakan, tentu ingin memberikan pendidikan terbaik bagi anaknya. Maka dimasukkanlah anaknya ke sekolah yg dianggap punya brand baik, yaitu Al Azhar 41 Karawang.
Mulai dari KB, TK hingga masuk SD disana. Kewajiban orang tua pun lancar karena masih mampu
Saat masuk SD biaya uang pangkalnya sebesar 20 juta. Sudah dibayarkan 50% dan sisanya akan dicicil 3 kali.
Nah, seminggu setelah anaknya masuk SD itulah badai menghantam usaha si orang tua anak.
Meskipun masih menunggak kekuarangan uang pangkal (UP), tapi dengan mengorbankan beberapa aset SPP anak masih tetap aman. Itupun tiap kali ada ujian ortu harus menghadap yayasan atau kepsek untuk meminta kartu ujian anaknya.
Sampai anak naik kelas 2 SD keadaan usaha ortu anak tidak kunjung membaik, malah cenderung memburuk, aset pun sudah habis terjual. Akhirnya usaha ditutup dan si Ayah menjadi ojol untuk kebutuhan sehari2.
Karena sudah tidak sanggup lagi membayar SPP yg jumlahnya sejutaan sebulan maka Suami dan Isteri memutuskan untuk memindahkan anaknya ke SD negeri yg gratis saja. Disinilah drama 'penyanderaan' itu mulai terjadi.
Alasan permintaan pindah orang tua adalah tak sanggup lagi membayar biaya pendidikan sebesar itu dalam kondisi ekonominya saat ini. Tapi pihak sekolah menjawab tidak bisa karena belum melunasi UP. Padahal UP sudah dibayar 50% dan si anak baru menjalani setengah pendidikannya
Atas permohonan ortu itu, pihak sekolah melalui kepsek melakukan mediasi. Akhirnya diambil keputusan anak lebih baik lanjut saja dengan janji UP dapat dibayarkan secara cicilan sampai anak kelas 6 SD.
Orang tua pun setuju karena jika utk keluar harus melunasi ngapain keluar
Dengan kerja keras sebagai ojol dan hidup berhemat si orang tua berusaha terus memenuhi SPP anak sejuta perbulan agar si anak tidak minder ketika ujian tidak dapat kartu ujian.
Namun badai besar menghantam bumi ini, wabah virus corona memukul penghasilan ortu sebagai ojol.
Sayangnya pihak SD Islam Al Azhar 41 Karawang sepertinya tidak mau tahu, bahkan cenderung bengis.
Sejak Maret 2020 si anak tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar lagi karena orang tuanya belum melunasi UP yg sisa 6 juta dan tunggakan SPP satu bulan
Pada bulan Mei pihak sekolah mengeluarkan ultimatum, si anak tidak bisa mengikuti ujian PAS, tidak bisa menerima raport.
Sungguh seram ancaman dari sebuah sekolah yg katanya berbasis agama, padahal franchise.
Oya, akhirnya kekurangan SPP si anak bisa dibayarkan berkat bantuan seorang youtuber. Akun twitter malaikat ini adalah @nessiejudge. Namun toh setelah itu tetap saja kesulitan karena kondisi wabah ini menghalangi orang tua mendapatkan rezeki.
Namun yg merisaukan orang tua adalah, saat ini anaknya naik kelas 5 tapi tidak mendapatkan pembagian kelas karena belum lunas UP. Padahal dalam mediasi dijanjikan sisa UP dapat dicicil sampai kelas 6.
Akibatnya status anak saat ini tidak jelas apakah masih sekolah atau tidak
Menghadapi kondisi ini orang tua mana yg tidak bingung? Maka sekali lagi mengajukan permohonan pindah karena memang sudah tidak sanggup lagi membayar SPP apalagi kekurangan UP. Tapi lagi2 ditolak karena belum melunasi kewajiban.
Jadi si anak sekarang statusnya tidak jelas.
Yang jadi korban situasi ini adalah si anak. Mau dipindahkan tidak bisa karena sekolah negeri tak bisa menerima tanpa surat pindah dari sekolah asal, tapi statusnya di sekolah asal pun tidak jelas karena namanya sudah tidak tercantum di pembagian kelas.
Hak azasi anak untuk mendapatkan pendidikan dikorbankan, hak pendidikan anak disandera justru oleh sekolah.
Jikapun memang tak boleh pindah, setidaknya SD Al Azhar 41 Karawang tidak juga menghukum anak seperti ini. Ingat, ini bukan kesalahan si anak!
Untung saja saat ini kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah sehingga setiap anak menanyakan mengapa tidak ada kelas online orang tuanya bisa memberi alasan sekolah diliburkan untuk sementara. Tapi untuk berapa lama?
Al Azhar adalah yayasan pendidikan yang katanya berbasis agama, namun sesungguhnya ini adalah bisnis pendidikan sistem franchise. Dan jika dilihat dari apa yg dilakukan terhadap anak didiknya sendiri dalam kasus ini, tampaknya semangat bisnis diatas semangat agama.
Utas ini kami buat dengan harapan si anak memperoleh kembali hak azasinya untuk mendapatkan pendidikan. Apalagi ini anaknya pintar.
Apapun masalah antara orang tua dan pihak sekolah hendaknya anak jangan sampai dikorbankan. Perhatikan dampak psikologisnya bagi si anak.
Sekian utas kami. Kami ingatkan bahwa SD Islam Al Azhar 41 Karawang tidak boleh menyandera hak pendidikan anak atas alasan apapun. Malulah dengan label agama yg kalian pakai. Terima kasih.
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with #99

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!