Beberapa media dan netizen minta dibuatin analisis percakapan tentang topik di atas. Kemaren habis gowes 75.45km Jakarta-Bogor-Jakarta, saya buatin slide ini.
Yang minat silahkan downlaod PDFnya.
slideshare.net/IsmailFahmi3/i…
Percakapan pun bocor ke Twitter, jadi makin ramai.
Postingan di Instagram yang paling banyak disukai pada 10-11 Agustus untuk #IndonesiaButuhKerja, semua berisi kampanye untuk mendukung RUU Cipta Kerja.
Postingan di Instagram yang paling banyak disukai pada 12 Agustus untuk #IndonesiaButuhKerja, semua juga masih berisi kampanye untuk mendukung RUU Cipta Kerja.
Postingan di Instagram yang paling banyak disukai pada 13 Agustus untuk #IndonesiaButuhKerja, mulai berisi kritikan dan serangan kepada para artis endorser. Yang paling banyak mendapat likes adalah dari akun @kolektifa, @indonesiafeminis, dan @bangsamahasiswa.
Postingan di Instagram yang paling banyak disukai pada 14-16 Agustus untuk #IndonesiaButuhKerja, paling dominan berisi kritikan dan serangan kepada para artis endorser. Yang paling banyak mendapat likes adalah dr akun @indonesiabertauhid, @kolektifa, & @kompascom.
Tanggal 14 Agustus @ardhitoprmn (salah satu artis endorser) dengan gentle terbuka meminta maaf dan mengembalikan pembayaran yg dia terima.
Untuk tagar #IndonesiaButuhKerja, top 5 influencer:@wwwWINNERrrr, @BudiSetyarso, @ardhitoprmn, @NephiLaxmus, dan @kanopimedia.
Di Twitter, percakapan untuk tagar ini diramaikan oleh mereka yang kontra RUU Cipta Kerja.
Untuk percakapan topik yang lebih umum kita gunakan keywords: Omnibuw Law, OmibusLaw, Cipta Kerja.
Volume percakapan naik sejak 13 Agustus di Twitter, dan ini sejalan dengan tren tagar #IndonesiaButuhKerja dan aksi demo di Gejayan.
Ada sebuah cluster besar yang menguasai percakapan di Twitter, yaitu cluster yang Kontra terhadap Omnibus Law, dengan tagar #TolakOmnibusLaw, #GagalkanOmnibusLaw, dll. Dan ada cluster kecil yang mendukung, misal dengan tagar #RUUCiptakerLindungiPekerja.
Percakapan ttg Omnibuw Law, top influencernya: @wwwWINNERrrr, @FraksiRakyat_ID, @bintangwirayasa, @GreenpeaceID, dan @podoradong.
Demikian data singkat, ndak banyak analisisnya. Semoga bisa dimanfaatkan oleh siapapun stakeholder yang terlibat dalam diskursus pro-kontra terhadap RUU Omnibus Law ini.