Saya melirik ke arah putu, tapi sepertinya putu ga dengar percakapan mereka, dia lagi asyik dengerin lagu dari hp pakai headset, syukurlah.. kalau dia denger saya khawatir dia jadi kebawa takut sama omongan raka.
Saya tertawa, ini orang tau aja kalau saya penasaran, "woh, aris sekarang bisa baca pikiran.. kereeenn!"
Raka mencoba menghubungi hp eko si ketua kelompok tapi katanya tidak aktif atau nada sibuk. Aris juga berusaha menghubungi hp ardi, hasilnya pun sama.
Karena hari kian larut, Haris mengusulkan ke Raka untuk tunggu di masjid yang lokasinya tidak jauh dari sana mengingat sebentar lagi azan magrib.
Tidak lama azan magrib berkumandang, kami menunaikan ibadah sholat magrib, selesai sholat rombongan kelompok 3 belum juga sampai.
Saya melihat raka terlihat berbicara dengan imam sholat magrib yang rupanya adalah kepala dukuh 5, namanya pak bambang, sepertinya dia menanyakan perihal lokasi dukuh 3, karena kelompok 3 belum juga sampai.
"Monggo silahkan, sambil nunggu." Ujar salah satu ibu berbadan gemuk dan berwajah ramah yang rupanya adalah istri pak bambang.
"harusnya tidak ya mba, dusun kami kecil, jarak normal dengan jalan kaki paling hanya 15-20 menit dari dukuh 3 menuju sini, apalagi dengan motor, harusnya lebih cepat."
"Yah kita doakan aja ga ada apa-apa ya, tapi memang dukuh 3 itu sepi, penduduk asli saja kalau buat ulah sering dibuat nyasar, apalagi tamu atau pendatang." Jawab bu bambang.
Mereka mengangguk, melepas alas kaki dan masuk ke masjid. Diantara anggota kelompok 3 ada satu orang anggota perempuan, Anna namanya, dia berasal dari malaysia, anak FKG,
Raka menghampiri Anna, "kamu tidak sholat anna?"
"Va, ada yang aneh sama mereka, terutama anna deh." Putu berbisik ke telinga saya.
Ya, saya juga merasa aneh, tatapan penuh arti ardi, sikap diam semua anggota kelompok dan gerak gerik Anna.
Anna membalikkan badan, "anna, mau kemana???"
"coba aku bicara sama pak bambang dulu ya." Anna memang tipe orang yg cheerfull dan bawel, kadang mulutnya ga ada remnya, semuanya dikomentarin.
anggota kelompok 3 selesai sholat, saya lihat aris menghampiri ardi, mereka terlihat berbicara, ekspresi muka ardi sudah tidak setegang tadi, begitu juga dengan anggota yang lain.
Kami pamit dan mengucapkan terima kasih kepada pak bambang dan pemuda desa yang membantu kami tadi.
"ga usah nengok lo.. nengok gue jitak."
Sorry put, penasaran.. lalu saya menengok lagi kebelakang dan saya hanya mendapati Anna berdiri sendiri disana..
"Ayo buruan, udah malem banget." Kata aris.
Dari masjid ternyata tidak jauh untuk menuju pintu keluar dusun, kami sudah sampai dijalan yang diapit pesawahan.
Aris menyusul motor raka dan mensejajari jalannya motor raka, "kenapa motormu?" Tanya aris.
Saya tanpa sengaja melihat ke arah Anna yang dibonceng Raka, ekspresi Anna sungguh diluar dugaan, dia malah senyum-senyum sendiri..
"Astagfirullah.." gumam raka sendiri, lalu dia terlihat komat kamit, sepertinya membaca doa, mungkin raka menyadari juga ada yang tidak beres.
"Duluan aja, ini aku ga bisa cepet2 kayanya." Kata Raka.
"Aku kasih tau yang lain suruh duluan dan nunggu dimulut gang dulu." Kata Haris mendahului kami dan memberitahu satu-persatu anggota lain di depan.
Ardi terlihat menatap tajam ke arah Anna yang mukanya sangat sumringah dan lebih nyebelin lagi dia bersenandung riang.
Tak jauh darisana kami menemukan deretan motor yang kami kenali terparkir rapih didepan tenda warung lesehan, kami langsung memparkir motor dan masuk.
"Kamu kenapa toh tadi nyanyi-nyanyi sambil ketawa ga jelas? Udah tau org lagi susah." Tanya ardi tanpa basa basi dan keliatan banget dia keselnya sama Anna.
"Anna.." saya langsung menggenggam tangan anna dan tangan anna kini hangat, tidak dingin seperti waktu di masjid.
"Kalian tadi kenapa bisa sampe nyasar?" Tanya Raka sama ardi.
Ekspresi muka ardi langsung berubah, "tadi kami kaya diputar-putar ditempat yang sama." Jawab ardi.
"Tempat tinggal kami di rumah penduduk, kami disediakan 2 kamar, 1 kamar untuk cewe dan 1 untuk cowo,..
"awalnya biasa aja, anna juga masih biasa aja, walaupun dalam penglihatan aku di rumah itu ada 1 atau 2 penghuni tapi mereka ga ganggu..
Minuman pesanan kami datang dan ardi memberi jeda cerita untuk menyeruput teh hangatnya,
"Nah ini si anna kenapa?" Tanya putu. "Anna, kamu lagi haid?" Tanya ardi to the point.
"Sorry tanyanya to the point ya, soalnya tingkah kamu tadi ga wajar dan ga biasanya, plus kamu tadi ngeselin banget." Ujar ardi.
"Aku ga paham ya ini jin tertarik sama kamu karena kamu lagi haid atau apa, tapi dari kamar mandi dia nempel kamu terus, sampai dia berusaha cegah kamu keluar...
"Iya tadi waktu aku liat dispion itu ada laki-laki tinggi besar muka banyak semacam bulu atau rambut ikutan ngebonceng dibelakang anna, mangkanya aku istigfar dan baca doa terus." Jawab raka.
35 hari yang cukup berbekas disebuah daerah yang menyimpan pertanyaan..
Part 2 END