Lakon Story Profile picture
Sep 4, 2020 165 tweets 23 min read Read on X
Kali ini lakon story akan membagikan sebuah pengalaman mistis sekumpulan mahasiswa yang melakukan KKN di salah satu desa terpencil di jawa timur, dan cerita ini bisa saya katakan menjadi salah satu cerita terr horror yang pernah saya tulis.

#bacahoror #ceritahoror #horor #kkn Image
Bahkan ketika selesai melakukan perbincangan dengan narasumber saat itu, saya mengalami mimpi buruk, dan ketika saya terbangun, keringat saya bercucuran serta jantung berdetak cepat, kalau kata orang saat itu saya ketindihan. Dan setelah cerita ini selesai ditulis.
penulis juga mengalami Demam seperti yang ada di dalam cerita ini.

Yuk langsung saja di gas.
Bismillah

Full story

KKN KELOMPOK 13
( POSKO RUMAH TUSUK SATE )

Perkenalkan namaku Wulan ( Nama Samaran ).
Aku adalah Alumni di salah satu universitas di kota besar di pulau jawa, meskipun rumahku sangat jauh dari kampus, itu tidak menjadi masalah, karena menjadi seorang Guru seperti sekarang ini, adalah cita citaku dari kecil.
Jadi meskipun dulu aku jauh dari keluarga karena harus menempuh pendidikan, akupun siap menjalaninya, demi menggapai cita cita dan membuat bangga kedua orang tua.

Karena aku ingin menjadi seorang Guru, akupun kuliah mengambil jurusan PGSD ( Pendidikan Guru Sekolah Dasar ).
Yang tidak kusangka sangka, akhirnya membawaku ke dalam sebuah pengalaman yang sangat menyeramkan yang tidak akan pernah kulupakan selama hidupku.
Benar...
Cerita itu aku alami saat aku KKN di salah satu desa di jawa timur. Karena jurusanku PGSD, akhirnya aku di arahkan ke sebuah desa yang sangat terpencil. Sangat Jauh dari kota, yang memang saat itu kondisi pendidikan di desa tersebut bisa dikatakan masih kurang.
Karena dalam satu desa tersebut hanya ada 1 Sekolah Dasar dengan fasilitas dan tenaga pengajar yang sangat terbatas. Rupanya hal itulah yang membuatku saat itu ditempatkan di desa tersebut.
Entah saat itu aku lupa siapa yang sudah survey desa dan membagi kelompok, yang jelas pagi itu saat aku terbangun dari tidur, aku sudah mendapatkan kabar dari teman satu kostku, bahwa aku akan KKN di desa tersebut, dan aku masuk dalam Kelompok 13.
Dan saat itu dalam satu kelompokku, aku hanya mengenal Yuli ( Nama samaran ) saja, selain Yuli, aku tidak ada yang mengenalnya, ya mungkin karena kampusku tergolong besar, jadi meskipun kami satu Jurusan, tetapi tetap saja tidak kenal semua mahasiswa, karena kita beda kelas.
Singkat cerita,
Akhirnya aku mengabari orang tuaku perihal Pemberangkatan KKN tersebut, setelah aku menelfon orang tuaku, akhirnya orang tuaku datang ke kampusku tepat di tanggal pemberangkatan.
Perlu diketahui, hubunganku dengan Ayah memang bisa dikatakan agak jauh, kami ngobrol pun jarang, karena sejak kecil aku kurang merasakan kasih sayang beliau, ayahku kerja diluar kota,
hal itulah yang membuat aku memang jarang berjumpa dengannya meski kami sama sama sedang berada dirumah.
Karena tiap ayah pulang kerja aku selalu dalam keadaan sudah tertidur dan ketika aku sudah bangun ayah sudah berangkat kerja lagi.
Mungkin kebiasaan seperti itulah yang membuat aku sudah terbiasa jauh dengan Ayahku.
Beda dengan Ibuku, waktu dirumah, tak sejam pun ku kulaui tanpa ibu, jadi saat itu tidak heran jika ibu meneteskan air mata ketika aku berpamitan.
Tetapi saat itu Ayahku menatap aku dengan wajah yang Aneh dan beliaupun melontarkan pertanyaan kepadaku, yang akupun kaget saat itu kenapa ayah tiba tiba perhatian kepadaku, fikirku.
" Kamu sehat kan Lan " tanya ayah,

" Biasa aja yah " jawabku datar,

" Kamu nanti berada di Desa orang, jaga sopan santun, hati hati ya nak jangan lupa sholatnya, kalau ada apa apa langsung telfon ibu " sahut ibuku.
" Perasaan ayah kok gak enak ya, kamu nanti kalau sampai langsung kabari ibumu, wajahmu juga kelihatan aneh tidak seperti Wulan yang ayah kenal " tambah ayahku.
Aku pun mengangguk dengan perasaan penuh tanda tanya, karena jarang sekali ayah perhatian denganku, biasanya cenderung cuek dan jarang menghiraukanku.
Singkat cerita,
Aku dan rombonganku berangkat sekitar pukul 07 00 pagi. Perjalanan kami lumayan jauh karena untuk menuju desa tujuan kami tersebut, membutuhkan waktu sekitar 5 jam dari pusat kota.
Aku masuk dalam kelompok 13 yang beranggotakan 10 cowok dan 5 cewek.
Yang kutau mereka semuanya berasal dari berbagai daerah di jawa timur dan jawa tengah.
Jadi saat itu kami hanya ngobrol sedikit demi sedikit mencoba mengenal satu sama lain,
namanya aja baru pertama kali berkumpul, nanti lama lama pasti akrab, fikirku.

Setelah beberapa jam, obrolan kami tiba tiba terhenti karena guncangan dalam mobil yang saat itu sangat menyiksa kami. Yang setelah kami ketahui, Ternyata kami mulai memasuki jalan yang kurang nyaman
Jarak antara jalan besar ke desa ini sekitar 2 jam lebih,
dan hanya bisa diakses maksimal menggunkan mobil kecil karena jalanan yang sangat terjal dan berdebu.
Jika hujan,menurutku menjadi sangat berbahaya jika jalan ini dilalui menggunakan motor, Karena pasti licin berlumpur dan rawan tergelincir.

Sepanjang perjalanan, kami disuguhkan dengan pemandangan yang sangat asri, sebelah kiri kami ada sebuah sungai kecil
dan sebelah kanan adalah kebun Kopi yang sangat luas.

Kami semua pun terdiam mencoba menikmati jalanan masuk desa tersebut. Yang tidak jarang juga kami melewati kebun Salak yang sangat luas, hal itu sangat membuatku bahagia
karena pemandangan seperti ini tidak mungkin dapat aku temui jika aku berada di rumah.

Saat itu aku juga berfikir, jika malam hari jalanan ini pasti sangat sepi sekali, mengingat tidak adanya penerangan.
Itu terlihat ketika aku menatap keatas tidak ada satupun kabel listrik yang terlihat bergelantungan.

Setelah beberapa lama melakukan perjalanan yang melelahkan, akhirnya kamipun sampai di pintu utama desa yang kami tuju.
Desa ini sangat asri dan sepi sekali,
itu terlihat dari rumah rumah di desa ini yang sangat jarang. Jarak antar rumah ke rumah pun masih terhalang oleh kebun kopi, jadi tidak heran selama perjalanan, kami sangat jarang menjumpai orang yang berlalu lalang.
Singkat cerita kami sampai di balai desa dan disambut oleh beberapa warga dan bapak kepala desa setempat. Setelah berbasa basi akhirnya kami diarahkan ke tempat posko kami.
Masalah pun berawal dari Bapak kepala desa yang hanya menyediakan satu posko untuk kami. Tentu saja hal itu tidak diperbolehkan oleh kampus kami , karena anggota KKN kami laki laki dan perempuan, jadi tidak mungkin jika dijadikan satu posko,
hal itu untuk menghindari fitnah dan hal hal yang tidak diinginkan.

Karena keterbatasan tempat, bapak kepala desa mengaku hanya bisa menyediakan satu posko untuk kami. Setelah melakukan negosiasi, akhirnya kami menemukan solusinya,
yaitu kami menempati rumah kosong yang biasanya di gunakan sebagai menyimpan barang aset desa dll.

Meskipun rumahnya kecil, tidak menjadi masalah bagi kita,
toh kita cuma ber 5,rumahnya cuma buat istirahat saja,nanti kalau siang kita kan fokus kegiatan nya di posko utama, Ucap ketua kelompok kami
Akhirnya kami ber 5 diantar oleh salah satu prangkat desa setempat menuju posko ke 2 trsbt, untuk skedar meletakkan brang dan beristirahat
" Rumahnya agak jauh dan kotor, nanti kalian bersihkan dulu ya dek, dan mungkin masih belum ada lampunya, biar nanti bapak belikan dahulu setelah ini " ucap bapak tersebut.
Kami pun memahaminya sambil terus berjalan melewati beberapa kebun kopi warga sekitar. Dan sesampainya di rumah tersebut tiba tiba aku di kagetkan oleh Yuli.

Yuli adalah teman sekelompok ku yang memang sudah terkenal alay dan lebay,.
jadi tidak jarang omongannya tidak ada yang menghiraukan, tetapi dia tetap bersemangat untuk menyampaikan.

" Eh Lan, apa bener ini rumahnya, apa gak salah ? " Tanya yuli tiba tiba sambil memegang tanganku.
" Nah lu tanya gue,. Kan kita berangkat dari tadi sama sama , ya mana gue tau, orang gue juga baru sampai sini " jawabku.

" Ini rumah tusuk sate lan tau gak lu, katanya kalau rumah tusuk sate, itu banyak setannya, haduuu " tambah Yuli sambil memelukku dari belakang,
" Tusuk sate gimana maksud lu " tanyaku heran

" Nah lu liat coba, rumah ini tepat di ujung pertigaan jalan, mana pintunya pas banget lagi hadapnya, haduuu lan aku takut,bentuknya persis jailangkung, dan rumah ini jadi kepalanya hadduu aku merinding lan gimana ini " Rintih Yuli
Aku coba menenangkan Yuli sambil berjalan dan melihat lihat posisi rumah. Dan memang benar, rumah ini tepat di ujung pertigaan jalan dengan pintu yang menghadap ke jalan.
Kalau kata orang dan menurut mitos memang rumah seperti inilah yang dikatakan rumah tusuk sate yang konon selain membawa sial juga menjadi tempat kesukaan makhluk halus.
Rumah ini meski kosong, tetapi masih terlihat kokoh, itu terlihat dari tidak ada satupun kayu yang terlihat lapuk ataupun keropos. Hanya warna cat nya yang sudah pudar dan terkelupas , ketika kami memasuki rumah ini, badan memang seketika terasa merinding ,
saat itu kami berlima saling bertatap tatapan, karena mungkin kami semua merasakan perasaan yang sama.

Didalam rumah, bau lumut sudah tercium sangat menyengat ditambah dengan bau debu yang bertaburan membuat kami saat itu harus menggunakan masker.
Jika jalan kebelakang, terdapat sebuah dapur kuno yang masih beratapkan bambu yang sudah terlihat rusak, Ternyata rumah ini hanya bagian depan toh yang dinding, kalau kebelakang sudah bambu, fikirku dalam hati.
Aku pun melihat lihat sekeliling rumah ini,
Belakang rumah ini adalah kebun kopi yg kurang terawat,lalu di sebelah kanan agak jauh dg rumah ini, terdapat sbuah rumah kecil kuno yang aku yakini berpenghuni, karena saat itu,aku mendengar sebuah suara seperti suara acara televisi
Kemudian aku dikagetkan dengan adanya bekas ceker ayam yang kelihatannya sudah lama sekali, berserakan di samping kanan pojok rumah ini.
Di sela sela aku melihat ceker ayam yang berserakan, saat itu pandanganku teralihkan dengan keluarnya penghuni rumah tersebut yang ternyata seorang ibu ibu yang sudah tua.
Akupun memberikan senyuman sapa dan beliau membalasnya.
Setelah puas melihat lihat, akupun kembali ke dalam rumah melalui pintu belakang. Kalau di bagian kiri rumah aku tidak terlalu menghiraukan karena kutau di situ hanya ada beberapa tanaman tebu dan rumput rumput liar.
Akhirnya bapak pengantar kami pergi berpamitan untuk mengambil bohlam lampu, karena memang sebelumnya rumah ini tidak ada lampunya sama sekali. Ketika bapak itu pergi, Yuli lagi lagi mulai mengeluh.
" Rumahnya kotor dan serem gini, haduu gimana aman gak ya, pintu depannya gak bisa dikunci lagi " protes Yuli.
" Sudah Yul jangan berisik, habis ini kita bersihkan rame rame, toh cuma buat kita istirahat saja, nanti kalau masak, mandi dll. Kita numpang di posko utama saja, untuk tidurnya, kalau takut, kita tidur di ruang tengah ini saja bareng bareng gimana " usulku.
Teman teman cewek semua pun menyetujuinya, beda dengan Yuli yang masih merengek kebingungan.

" Kalau aku malam malam kebelet buang air kecil gimana lan, masak mau ke posko utama " tanya Yuli,
" Kalau sekedar Buang air kecil aja dibelakang bisa Yul....dibelakang ada bekas kamar mandi, tadi udah ku lihat, meski gak ada pintunya gak masalah wes,,,
airnya juga nyala kok meski kecil, kan cuma buat pipis, gak buat mandi kan " terangku.
Aku memang sempat melihat bekas kamar mandi yang sudah tdk terawat, tetapi masih berfungsi, ya memang sih, atap dan pintunya sudah tidak ada, namun kalau buat pipis mah bisa
Disela sela Yuli masih protes, pandanganku lagi lagi teralihkan dengan salah satu sudut ruangan rumah ini
Aku melihat sesajen yang berisikan dupa lengkap dengan bunga bunga yang sudah layu. Karena aku merasa tidak nyaman dengan benda tersebut, akupun seketika membuangnya.
Setelah membuang sesajen tersebut, tiba tiba aku dikagetkan dengan kedatangan teman teman cowok kita beserta bapak bapak perangkat desa, yang datang hendak membantu membersihkan rumah ini.
Ketika membersihkan rumah, tiba tiba Aku menemukan potongan batok kelapa yang diikatkan di kayu kecil lengkap dengan gambar mata dan mulut yang sangat menyeramkan..
Saat itu aku langsung saja berteriak memanggil teman temanku,
karena saat itu, aku tau kalau itu adalah boneka jailangkung.
Suatu alat yang biasanya digunakan untuk ritual pemanggilan setan.
Teman teman dan bapak bapak semua langsung menghampiriku dan anehnya, dengan santai bapak perangkat desa menjawab bahwa itu hanya mainan anak anak dahulu yang lupa dibuang.
Aku pun hanya bisa gemetar dan syok, jadi saat itu aku hanya duduk diam dan tidak membantu teman teman untuk membersihkan rumah,.
Saat itu, Aku duduk diruang tengah sambil melamun. Karna pintu belakang tidak tertutup, jadi aku bisa melihat kebun kopi dengan sangat jelas meski dari dalam rumah.
Saat aku melamun tiba tiba aku melihat
Sosok wanita berambut panjang dengan wajah putih pucat mengawasi kami dari sela sela kebun kopi.
Karena penasaran akhirnya aku coba mengajak Yuli untuk memastikannya.
Karena saat itu aku takut Yuli akan heboh, jadi aku mencoba mengajak dia dengan alasan membuang sampah.

" Sampah ini dibuang di belakang yuk Yul " kataku,

" Oke sist " jawabnya,
Setelah selesai membuang sampah, aku mengajak Yuli ke tengah kebun kopi dengan alasan aku belum pernah melihat biji kopi yang masih mentah.

Akhirnya dia pun menurutinya,
Setelah sampai di kebun, aku tidak menemukan sosok wanita tersebut, tetapi aku menemukan sisa darah dan sedikit potongan ceker ayam, yang masih segar.

Karena perasaanku saat itu sangat tidak nyaman, akhirnya aku mengajak Yuli langsung kembali ke dalam.
Karena dibantu banyak orang, akhirnya sekitar pukul 5 sore rumah ini sudah bersih, ditambah lampu penerangan yang sudah menyala.
Malam pun tiba, kami hanya istirahat beralaskan tikar, karena memang tidak ada fasilitas yang di sediakan oleh desa ini, kami pun tidak mempermasalahkan hal itu, yang penting kita ada tempat buat istirahat.
Keesokan harinya, seperti rencana awal, kami memang langsung ke posko utama untuk menyusun Proker dan yang lainnya.

Salah satu program kerja kami adalah, selain membantu dewan guru dan memaksimalkan fasilitas di sekolah,
kami juga akan berencana memberi papan penunjuk arah jalan, serta memberi papan nama fasilitas fasilitas umum di desa ini.

Hal itu membuat Aku, Yuli dan 2 cowok temanku ditunjuk oleh ketua kelompok ku untuk menyisir desa ini sambil melakukan survey.
Kami pun berangkat mengitari desa ini dengan menggunakan motor yang di pinjami oleh bapak perangkat desa.

Sesuai dengan dugaan awal,
desa ini sangat luas sekali, namun tidak memiliki banyak penduduk, karena memang jarak antara rumah ke rumah sangat jauh.
Akhirnya,
Setelah lama mengitari dan perut mulai lapar, kami menemukan sebuah warung kelontong kecil yang hanya menyediakan sedikit snack.

" Poskone ten pundi mbak ( poskonya dimana mbak ) " tanya ibu penjual,
" Di rumah ujung jalan buk " jawab ku,

" Lo itu bukannya rumah kosong mba, Rumah tepat diujung jalan deket rumahnya mbok mi kan ?" Tambah ibu penjual,

( Langsung ane translate ).
" Iya bu,, o nenek nenek sebelah itu mbok mi ya namanya,,, iya benar bu. Rumahnya Sudah dibersihkan kok bu, poskonya harus 2 soalnya hehe " terangku,
" Iya mbok mi,, beliau memang kurang waras , tetapi kalau diajak ngomong, nyambung kok mba,, asal jangan aneh aneh dirumah itu, insyalaah aman kok mbak " tambah ibu penjual tersebut.

Aku dengan wajah kebingungan coba menanyakan maksud dari perkataan ibu penjual tersebut.
" iya bu mohon maaf, Maksudnya gimana ya, memang ada apa dengan rumahnya kalau boleh tau " tanyaku.

Ibu tersebut tidak menjawab hanya membalas pertanyaan kami dengan senyuman sambil memberikan uang kembalian kami.
Tanpa memikirkannya, Akupun langsung kembali ke posko utama karena kurasa surveyku sudah kuanggap cukup.

Setelah melakukan berbagai aktifitas, malam harinya kami para cewek pun kembali ke posko kami untuk istirahat.
Dan sesampainya di posko cewek, aku langsung terkejut, karena tiba tiba sesajen tersebut kembali ada dengan isi yang lebih lengkap dengan dupa yang masih menyala.

Karena Yuli ketakutan, akhirnya aku berencana pergi ke posko utama untuk membicarakan ini,
disini sinyal ponsel susah sekali, jadi untuk menghubungi posko utama harus kutempuh dengan berjalan kaki.
Aku dan Yuli pun langsung kembali ke posko utama saat itu.
Sesampainya di posko,
Kami menyampaikan masalah kami soal sajen, dan keputusan ketua kelompokku adalah membiarkan sesajen tersebut dan kami tidak boleh memindahkannya bahkan membuangnya.
Jangan di apa apakan, biarkan saja, kita disini orang baru, jadi coba beradaptasi dengan tradisi sekitar ya, tutur ketua kelompok kami.

Karena tidak ada pilihan lain, dengan berat hati kami pun menurutinya.
Dalam perjalanan kembali ke posko kami,sesekali kami berlari, karena memang benar benar sepi sekali suasana desa ini kalau sudah diatas jam 08.00 malam

karena posko cewek ini tepat berada di ujung jalan, jadi jika ada aktifitas di dalam rumah, pasti akan sangat jelas kelihatan
Saat itu aku dan Yuli sangat terkejut ketika kami mengetahui dengan sangat jelas, ada banyak aktifitas di dalam posko,.

Posko terlihat penuh dengan orang seperti halnya ada acara yang sedang dilakukan.
Terlihat banyak anak kecil berlarian,anak anak dan dewasa sampai ibu ibu paruh baya, mereka terlihat jelas sedang sibuk bercengkrama di dalam posko kami.

Saat itu kami sangat terkejut, dan bingung keheranan, ada acara apa, kok tiba tiba ramai di dalam posko.
Padahal saat kami keluar tadi di posko itu sepi, cuma ada 3 teman cewek kami.

Saat kami hendak berlari ke arah posko, tiba tiba langkah kami terhenti karena suara panggilan dari bapak bapak paruh baya dari arah belakang kami.
Bapak itu menurut kami adalah warga sekitar, yang tiba tiba lewat atau bisa jadi makhluk halus kami tidak faham.

( Auto translate )

" Jangan masuk dulu dek " ucap bapak tersebut,

Kami pun langsung menoleh ke arah bapak tersebut dan kebingungan.
bapak tersebut hanya tersenyum. Tidak lama kemudian,

Pandanganku pun teralihkan dengan expresi Yuli yang melongo sambil menunjuk ke arah posko kami.

Dan betapa terkejutnya kami.
Tiba tiba, aktifitas yang ramai tadi mendadak menghilang, rumah kembali sepi seperti sedia kala.

Aku kembali menoleh bapak tersebut dan bapak tersebut juga tidak lagi ada di posisinya tadi.

Saat itu kami berdua langsung lari tunggang langgang sambil berteriak.
" SETAAANNNNNN ".....

Sesampai di posko, aku kembali memastikan bahwa rumah ini benar benar sepi, dan ternyata memang sepi.
Ketika sampai, Yuli langsung menceritakan kejadian yang kami alami, dan itu hanya di tertawakan oleh teman teman cewek kami, yang menurutku Yuli ini memang sudah di Cap lebay di kampus, jadi agak susah kalau membuat orang percaya dengan perkataannya,
karena saat di kampus dia juga tidak jarang tertangkap bohong ketika sedang membicarakan, tentang pacar, harta dan lain lain.

Tapi saat itu hanya aku yang tau kebenarannya,dan aku mencoba menyimpannya dan sudah mulai merasakan keanehan di dalam rumah ini,
meski kita bisa dikatakan baru saja menempatinya, seolah kita tidak diijinkan lagi untuk menumpang tinggal disini.

Singkat cerita, akhirnya aku hanya mengatakan kepada teman teman cewek yang lain tentang sajen yang tidak boleh di otak atik.
Akhirnya kami pun mencoba tidak menghiraukan sesajen tersebut meskipun aroma dupa yang sangat menyengat hidung hingga membuat kami sesekali merasa pusing.
Malam itu kami langsung istirahat.

Sekitar lewat tengah malam,Tiba tiba aku terbangun dari tidurku karena Yuli saat itu membangunkanku karena dia mengaku sesak nafas.
akupun juga baru mengetahui jika suhu terlalu dingin, Yuli selalu mengalami sesak nafas.
Malam itu aku dibangunkannya karena dia sesak nafas, yang awalnya kukira sesak nafasnya kambuh karena kedinginan, ternyata tidak, dia menunjuk ke arah sudut rumah samping sesajen tersebut.
Dan setelah kuarahkan pandanganku,
betapa kagetnya aku, saat itu aku melihat sosok wanita tinggi besar,memakai baju putih kusam dengan rambut yang sangat panjang hingga separuh rambutnya menutupi wajahnya,
Dia menunduk dengan mengeluarkan suara rintihan. Dan ketika aku coba memperhatikan lebih detail lagi, ternyata separuh wajahnya tersebut sudah membusuk.

Akupun langsung teriak histeris.
Karena suaraku yang sangat kencang, membuat teman temanku yang lain langsung terbangun dan segera menyalakan lampu

Ketika lampu menyala, sosok tersebut tiba2 saja menghilang, itu membuat teman temanku tidak ada yang mempercayaiku, bhkan menuduhku ikut lebay dn alay seperti Yuli
Padahal saat itu aku sudah gemetar dan bercucuran keringat. Merekapun melanjutkan tidur tanpa menghiraukan omonganku, usulanku untuk tetap menyalakan lampu ditolak mentah mentah oleh mereka, dengan alasan mereka tidak terbiasa tidur dengan lampu menyala.
Akhirnya akupun kembali tidur setelah selesai mengambilkan air putih hangat untuk Yuli agar asmanya berkurang.
Aku dan Yuli pun tidak bisa tidur karena keadaan masih syok dengan penampakan tadi yang masih membayangi fikiran kami,.
Selang beberapa lama,,
lagi lagi aku kembali terkejut,
kali ini aku melihat sesosok pocong dari arah luar rumah, dia mengintip kami dari arah luar jendela.
Saat itu aku hanya bisa menangis, karena aku tidak mungkin membangunkan teman temanku lagi, jadi hanya aku dan Yuli lah yang faham semua interaksi yang ada di rumah ini.

Sosok tersebut sesekali kuintip dari dalam selimut..
Dia terlihat meloncat loncat mengelilingi rumah ini dg sesekali berhenti di jendela dan menatap ke arah kami.

Hal yg aku ingat sampai skrng adalah suara loncatan pocong trsbut sngat jelas dan terkadang seolah menyeret sesuatu dengan diiringi aroma bunga melati yang sngt kuat.
Aku melihat Yuli saat itu sudah seperti akan meninggal dunia karena gemetar ketakutan, dia hanya melongo sambil melotot karena asmanya yang semakin parah.
Saat itu sambil di dlm selimut kubasuh dadanya dg balsem sambil mngjaknya untuk berdoa agar gangguan ini segera berakhir.
Akupun berfikir saat itu, apa aku harus kembali pulang ya, ini masih hari ke 2 aku KKN,
tapi kondisi sudah membahayakan nyawa kayak gini, disamping itu, teman temanku disini juga kurang bersahabat. Saat itu aku sudah bimbang dan sudah ingin segera kembali pulang kerumah.
Akhirnya malam itu pun berlalu..

Pagi harinya,,
di posko utama aku memang sengaja tidak menceritakan kejadian yang kualami kepada siapapun karena saat itu aku kurang memiliki bukti, dan hanya Yuli saja yang mengerti semua gangguan ini.
Sedangkan teman teman semua menganggap Yuli sebagai anak yang lebay jadi saat itu aku ceritapun percuma, yang ada nanti aku malah dibully, fikirku.
Karena Hari itu jadwal kita adalah sosialisasi dengan masyarakat, tiba tiba Yuli menarikku dan mengajakku untuk mengunjungi nenek nenek disamping posko kami,.
Dia bermaksud ingin mengetahui lebih jauh tentang bagaimana sejarah rumah yang kita tempati sebagai posko tersebut.
Setelah pamitan dengan ketua kelompok, akhirnya sekitar jam 10 pagi kami berdua menuju rumah nenek tersebut.
Sesampainya dirumah nenek tersebut,
kami sangat terkejut,,
ternyata nenek tersebut tidak gila sama sekali, sangat berbanding terbalik dengan tuduhan ibu penjual kemarin yang katanya nenek ini kurang waras, dasar,,, ibu ibu penjual gak jelas, fikirku.

Kenapa aku berkata seperti itu,
Karena ketika kami memasuki rumah nenek tersebut,
kita disambut dengan sangat baik dan ramah, nenek tersebut memang tinggal seorang diri, karena suaminya telah meninggal dan anak anaknya sudah ikut suaminya masing masing.

Beliau mengaku dikunjungi anak anaknya hanya seminggu sekali itupun tidak tentu.
Aku saat itu merasa sangat iba, melihat seorang wanita tua renta yang harus hidup seorang diri.
Setelah basa basi , Yuli mulai menanyakan tentang asal usul rumah yang kita tempati tersebut.
( Auto translate ).

" Nenek asli sini nek " tanya yuli,

" Iya dek, nenek asli kelahiran sini, dari dulu sudah tinggal disini tidak kemana mana, ini rumah peninggalan kakek " jawab nenek santun,

" Rumah sebelah yang kami tempati itu, bukan rumah keluarga nenek ? " Tambah Yuli
Nenek hanya tersenyum dan tidak menjawab pertanyan kami, beliau malah pergi ke dapur sambil mengambil suguhan singkong rebus dan teh hangat.

" Sudah dimakan dulu, kalian dari kota ya ", ucap nenek tersebut mencoba mengalihkan pembicaraan.
Nenek pun juga menjelaskan sudah beberapa kali ada anak anak pake Jas seperti kalian yang ke desa ini, tapi baru kali ini ada yang menempati rumah sebelah itu. Soalnya biasanya tempat kalian di balai desa, dan kita di periksa periksa kesehatan gitu, tutur nenek dengan polos.
Kamipun kembali ngobrol, dan setiap aku atau Yuli melontarkan pertanyaan tentang rumah posko kami, nenek selalu mengalihkan pembicaraan dengan topik yang lain.
Singkat cerita aku dan Yuli berpamitan untuk melanjutkan silaturahmi ke rumah warga yang lain, dan betapa terkejutnya ketika aku keluar dari rumah nenek tersebut.

Saat itu ternyata waktu sudah menunjukan pukul 8 malam,
padahal saat aku memasuki rumah ini masih belum dhuhur, Dan aku juga merasa belum lama di dalam rumah nenek ini.

Kami pun kebingungan dengan seluruh tubuh yang gemetar.
Kemudian Aku langsung menuju ke posko lewat samping rmh nenek, karena mmang posisi rmah nenek ini hanya di sebelah kanan tidak jauh dari posko kami.

Sesampainya di sampng posko, aku kmbali terkejut melihat ceker ceker ayam yg masih segar dn berserakan dengan jmlh yg lebih bnyak
aku pun tidak menghiraukannya dan terus berlari ke dalam posko.

Sesampai diposko kami langsung dimarahi oleh ketua kelompok yang ternyata mereka semua berkumpul di posko cewek karena aku dan Yuli dikira telah menghilang.
Setelah mengetahui kami kembali, Kami malah dituduh tidak bersosialisasi dan dituduh hanya jalan jalan, karena tidak kembali di jam yang ditentukan dengan membawa laporan.
Kami pun menceritakan semuanya dengan detail, dan sesuai dugaanku mereka satupun tidak ada yang percaya kepadaku.
Selain dituduh lebay, alasan kami dituduh mengada ada karena sangat diluar nalar.

Akupun terus meyakinkan ketuaku saat itu,
dan akhirnya, kami semua sepakat ke rumah nenek tersebut dengan beramai ramai.

Dan apa yang terjadi....

Sesampainya dirumah nenek tersebut, aku diperlihatkan pemandangan yang sangat berbeda dengan pagi tadi.
Disitu nenek terlihat menjadi setengah gila dengan keadaan rumah yang berantakan.
Saat itu, aku dan Yuli sudah sangat terkejut, kaget dan lemas. Dan saat itu juga, Asma yuli langsung kambuh dan kami hanya bisa pasrah ketika semua alasan kami tidak ada yang mempercayainya.
Setelah mereka puas memarahi kami, akhirnya mereka pun kembali ke posko utama dan kami bersiap untuk tidur.

Malam itu gangguan semakin nyata, sesajen yang biasanya di sudut sudah kembali tertata rapi dan baru. Seolah sudah ada yang menata kembali,
aku sempat mencurigai bahwa teman temanku lah yang yang memang memberikan sesajen tersebut.

Bau dupa kembali menyengat,

Dan kami pun tidur,,,
Sekitar pukul 12 malam, lagi lagi aku terbangun
karena tiba tiba didalam rumah ada seorang anak kecil yang berlari loncat loncat diantara tubuh kami yang sedang tertidur.

Aku pun saat itu langsung masuk kedalam selimut dan berdoa dengan menahan tangisan karena ketakutan.
Saat itu aku tidak membangunkan Yuli karena aku gak tega jika dia bangun, terus ketakutan nanti asmanya bisa kambuh, fikirku.

Anak kecil tersebut terus meloncat loncat sambil tertawa, seolah bermain di tempat bermain.
Setelah beberapa saat,
tiba m2 aku kmbali mndengar suara barang diseret di lantai, tepat di bawah kakiku.
Dan saat itu aku tetap didlm selimut dan tidak berani mengintipnya.

Ka?rn kami mmng tidur diruang tengah, hal itu mnjadikan ketika ada interaksi dri makhluk halus, akn sngat trasa dekat sekali.
Setelah suara barang diseret dan suara anak kecil menghilang aku mulai berani mengintip dari dalam selimut,

Dan betapa terkejutnya aku..

Saat itu melihat sosok hitam tinggi besar tepat dipojok ruangan,,
dia hanya diam dan menatap ke tembok,.
dengan bercucuran keringat, aku kembali masuk kedalam selimut sambil membaca doa yang sudah mulai berantakan karena terlalu ketakutan.

Dan sekitar hampir shubuh.

tiba tiba tubuhku sudah tidak bisa bergerak
seolah ada yang menaikiku dari atas,
awalnya saat itu aku mengira aku sedang bermimpi.

Ternyata tidak.

Itu terlihat dari dalam selimutku yang tipis,

ada seorang wanita yang memang sedang menaikiku.
Dia berbaju putih dan baunya sangat amis ditambah rambutnya yang panjang terasa sampai ke telapak kakiku.
Saat itu aku sudah tidak bisa menahan tangis lagi dan akhirnya aku berteriak.

" Aaaaaaaaaaaaaaaaa'.....

Suara teriakanku kali ini didengar oleh semua teman temanku, dan ternyata mereka juga melihat sosok yang duduk diatasku tersebut.
Akhirnya merekapun ikut berteriak histeris dan berlari berhamburan keluar rumah.

Sosok wanita tersebut tertawa dengan suara yang sangat keras,,,,

Karena sosok ini tepat diatas badanku, membuat aku syok berat
dan akhirnya akupun pingsan.
Malam itu seolah aku dihajar habis oleh makhluk halus penunggu rumah ini.

Dan aku tersadar di pagi hari dalam keadaan demam tinggi.

Karena teman teman harus melanjutkan program kerja, akhirnya hanya Yuli yang ditugaskan untuk menjagaku disini.
Aku saat itu sudah disuruh pindah ke posko utama untuk memulihkan kondisiku, tetapi saat itu aku menolaknya karena aku sudah tidak kuat lagi untuk bergerak. Dan aku memilih tinggal disini saja sambil menunggu orang tuaku datang dan membawaku kerumah sakit.
Di desa ini, sinyal tersedia hanya di sekitar balidesa saja.
Jadi saat itu aku meminta tolong Yuli agar pergi untuk menghubungi orang tuaku Agar menjemputku hari itu juga.
Ketika di dalam posko sendirian tiba tiba aku melihat sosok nenek sebelah rumah sudah dengan keadaan yang sangat berbeda, kali ini dia benar benar dalam keadaan gila 100%.

Dia memasuki posko sambil membawa sesajen, sambil bernyanyi nyanyi tidak karuan.
Setelah menaruh sesajen nenek tersebut menghampiriku..

Aku sontak sangat ketakutan dan menangis serta sesekali berteriak sekuat tenaga.
Tetapi apa daya badan sudah lemas dan tidak kuat bergerak, jadi waktu itu aku hanya bisa pasrah
Nenek trsbt membelai rambutku sambil berkata
" Piye rasane nduk ,,? Iki peringatan kanggo awakkmu, Kabeh ono wayahe, sesuk gantian koncomu,, kersane sedanten enggal lungo dugi mriki, panggon iki ws ono seng duwe, ora keno yen di nggoni manungso., Ucap nenek tersebut.
( Bagaimana rasanya nak ?. Ini adalah peringatanmu, semua nanti ada jatahnya, besuk gantian temanmu, biar semua cepat pergi dari sini, tempat ini sudah ada yang punya, tidak bisa kalau ditempati manusia ).
Saat itu aku hanya terbaring kaku seolah sudah pasrah dg hidup dan matiku, hingga aku tidak berani lagi membuka mataku.

Selang beberapa lama nenek tersebut sudah terdengar pergi meninggalkan posko ini.

Akupun menunggu Yuli kmbali dg tetap terbaring di ruangan tngah rumah ini.
Saat aku menunggu Yuli.
Spanjang hari aku mendengar suara anak kecil berlari lari, suara tawa ceikikian hingga suara orng mondar mandir tepat di sampingku, yg pling kuingat saat itu adalah ketika trasa ada seorang wanita yg duduk tepat di smping ku dengan baunya yg sngat busuk.
jadi saat itu aku seolah olah berada di tengah tengah kerumunan makhluk halus.

karena saat itu badanku sudah tidak mampu bergerak, aku hanya memilih diam dan memejamkan mata.

Hingga tanpa terasa waktu sudah menunjukan pukul 5 sore,
dan akhirnya orang tuaku tiba ke posko bersama dengan semua anggota kelompok ku.

Tetapi anehnya,
semua menanyakan keberadaan Yuli, aku pun menceritakan bahwa Yuli lah yang kusuruh untuk menghubungi orang tuaku hingga mereka tau keadaanku saat ini.
Tetapi hingga sore ini, Yuli dinyatakan kembali hilang dan belum kembali ke posko.

Karena saat itu aku sudah tidak kuat, akhirnya aku tidak terlalu menghiraukan keberadaan Yuli.
Sesampainya di kota, aku langsung dibawa kerumah sakit untuk pengobatan hingga 3 hari lamanya, Setelah 3 hari saya diijinkan pulang.

Setelah sudah merasa sehat, akhirnya aku meminta orang tuaku untuk mengantarkanku kembali ke desa tersebut.
Dan orangtuaku menolaknya.
Lalu ayah saat itu pergi kekampusku dan mencoba bernegosiasi dengan dosen ku agar lokasi KKN ku dipindah karena faktor keamanan.

Akhir cerita, permohonan ayahpun dikabulkan,
Kemudian kami saat itu kembali menuju desa tersebut untuk konfirmasi kepada ketua kelompok dan mengambil barang barangku yang masih tertinggal.

Saat itu aku ditemani ayah dan dosenku yang bertanggung jawab terhadap kelompok kami saat itu.
Sesampainya di posko btp trkejutnya aku,

saat itu aku melihat 3 teman cwek ku terbaring di posko utama dg keadaan demam tinggi seperti yg kualami.
Mereka mengaku melihat dan mengalami interaksi seperti yang aku alami.
Mrk juga mnunggu kdatangan orang tua mreka msing2 saat itu.
Yuli sudah dijemput orang tuanya kemarin sore, tutur ketua kelompokku.

Gangguan dia paling extrem, setelah aku pulang waktu itu,
Yuli ditemukan keesokan harinya di kebun kopi belakang posko dengan mulut penuh Darah, dan dengan sisa ceker ayam yang masih berserakan di sekitarnya
Kemudian dia juga sakit dan akhirnya dijemput orang tuanya.

Saat itu pihak kampus langsung memutuskan untuk mengubah komposisi kelompok 13 dengan beranggotakan laki laki semua karena sudah diselidiki asal dari kejadian ini semua trnyata memang rumah tusuk sate yang kami tempati
Sebelumnya tidak pernah terjadi hal semacam ini, padahal di kampung ini sudah beberapa kali di tempati anak KKN dari berbagai universitas , ucap Kepala desa tersebut.
Akhir cerita
Semua komposisi kelompok kami dirubah menjadi hanya beranggotakan laki laki, agar bisa menjadi satu, di posko utama.

Aku pun saat itu langsung menuju ke desa lain untuk bergabung ke kelompok lain dan alhamdulilah saat itu KKN ku berjalan dengan lancar.
Keberadaan Yuli, kuketahui,
setelah beberapa hari kemudian dia menghubungiku.

Saat itu aku mencoba bertanya bagaimana keadaannya dan bermaksud menanyakan tentang apa yang sebenarnya terjadi kepadanya setelah aku tinggal pulang.
Dia bilang,
setelah menghubungi orang tuaku,
dia kembali berjumpa dengan nenek sebelah posko.

Dia mengaku sudah mengetahui siapa sebenarnya nenek tersebut dan asal usul rumah tersebut. Dia menggali informasi tanpa menghiraukan resiko yang dia terima,
hingga akhirnya dia ditemukan di tengah kebun kopi dengan mulut penuh darah.

Untuk semua cerita dari tokoh Yuli, sudah tersedia di youtube LAKON STORY ( KKN Kelompok 13_ Posko Rumah Tusuk Sate ).
Dengan coba mendengarkan penuturan dari tokoh Yuli secara langsung.
Tentang siapa sebenarnya nenek tersebut, bagaimana asal usul rumah tersebut dan interaksi apa saja yang dia alami selama di tinggal Wulan pergi.
Semua kejadian ini berdasarkan kisah nyata yang berasal dari narasumber lakon story.

Lakon Story tidak pernah sekalipun mengcopy atau mengotak atik cerita orang lain, jika ada kesamaan judul atau sedikit kesamaan cerita itu hanya sebuah kebetulan
Dan jika ada yang menganggap cerita dari lakon story adalah hasil copy cerita orang lain, silahkan langsung di TAG di kolom komentar, atau di halaman lakon story, Agar kami segera menindaklanjuti.
Saya melarang keras jika cerita dari lakon Story di copas dan di upload ulang, karena kalaupun saya menginjinkan belum tentu narasumber kami juga mengijinkan.
Pastinya akan timbul kekhawatiran cerita di otak atik, tidak sesuai faktanya.
Lakon story hanya membagikan pengalaman nyata, jadi, bisa saja pengalaman yang kami bagikan tersebut mengandung Aib orang lain ataupun Hal tabu yang tidak boleh di sebutkan. Oleh karena itu mengopy dari cerita lakon story sangat dilarang.
Mohon pengertiannya, kalau sekedar di bagikan tidak masalah, silahkan dibagikan sepuasnya, niat kami memang membagikan pengalaman, siapa tau bisa bermanfaat bagi orang lain.
Semua cerita yang lakon story bagikan hanya akan di upload oleh facebook dengan akun
SAGGA SUVITTA.
Dan untuk cerita KKN ini, soal nenek, rumah tusuk sate dan boneka jailangkung, semua memang ada hubungannya, dan itu biar tokoh Yuli sendiri yang menceritakan Bagaimana sebenarnya, hingga bagaimana keadaan rumah tersebut saat ini.
Yuk langsung saja di klik youtube LAKON STORY ( KKN kelompok 13 di Rumah Tusuk Sate ).

Terimakasih semoga cerita ini menemani hari hari kalian.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Lakon Story

Lakon Story Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Lakonstory

Nov 16
BAHAYA !

sdah bnyk DM masuk cerita seperti ini.

Akibat "SIHIR PEMISAH" rumah tangga mereka hancur. Setiap hari di tiduri rekan kerja.

A Thread 21+ Image
Sihir,

Ya kalau kita bahas sihir mungkin hingga detik ini masih banyak menimbulkan kontroversi, ada yang percaya, ada juga yang tidak percaya.
Namun semua itu sah sah saja karena setiap orang memang memiliki hak nya masing-masing untuk percaya atau tidak dengan suatu hal.
Read 101 tweets
Nov 14
Asal Usul Rumah Hantu Darmo,

Rumah paling angker di surabaya yang pernah diangkat ke layar lebar.

A Thread. Image
Jika kita mendengar nama rumah Hantu Darmo, mungkin seketika fikiran kita akan mengarah ke rumah terbengkalai yang ada di surabaya. Image
Hal itu memang bisa dibilang wajar karena angkernya rumah hantu darmo memang sudah terkenal hingga kemana mana. Image
Read 17 tweets
Nov 11
BERDASARKAN KISAH NYATA !

Gara gara lupa lepas tali pocong, 2 daerah di kabupaten malang ini di terror pocong keliling.

Ngeri !

Cong culi den

A Thread Image
Cong culi den, cong culi den,

Pocong uculi moden.
(Lepaskan tali pocong ku pak Mudin )

Bagi warga kota Batu, kota Malang hingga kabupaten Malang,mungkin kalian sudah tidak asing dengan terror pocong yang saat itu pernah menggemparkan warga desa
Tidak sekedar mengganggu, sosok pocong tersebut benar-benar mendatangi rumah warga satu persatu dengan cara mengetuk pintunya sembari berkata

"Cong culi den" yang jika diartikan, (saya pocong dan tolong lepaskan tali pocong saya wahai pak mudin ).
Read 72 tweets
Oct 17
KOTA SANTET BANYUWANGI !.

Minimal baca ini biar tau kalau suku osing memang terkenal sakti sudah dari dulu

Sebuah utas

#lakonstory Image
Ya kalau ngomongin banyuwangi, pasti seketika fikiran kita akan mengarah ke sebuah kota yang ada di ujung pulau jawa.

Selain terkenal dengan keindahan alamnya, Banyuwangi juga dijuluki sebagai kota santet loh, kok bisa sih,
Ini penjelasannya.

Sejak dulu, Banyuwangi ini memang kental dengan budaya Mistisnya, bahkan disana, juga ada perkumpulan dukun, perkumpulan ahli spiritual ataupun semacamnya.
Read 18 tweets
Oct 12
KISAH NYATA !

Bukti dan dokumentasi lengkap.

Sampai Thread ini sya tulis semua ini masih terjadi, Ini bukan setan, tapi iblis.

lukisan Baphomet,bntuk dlm rumah sprti rumah pemujaan.

(Slruh keluarga twas, bundir di sumur, kebakaran, Dihuni puluhan setan)

..
Sebuah utas. Image
RUMAH GENTENG IJO.

Benar, rumah yang akan kami ceritakan kali ini adalah sebuah rumah yang orang2 menyebutnya dengan sebutan rumah genteng ijo.(Hijau).
Disebut demikian, karena rumah ini memiliki genteng yang berwarna hijau.

Dan anehnya, Meski warna genteng sudah di cat bolak balik dan diganti warna apapun, pasti akhirnya kembali lagi ke warna semula yaitu warna hijau.
Read 63 tweets
Oct 5
Ada yang ingat thread tentang rumah tusuk sate yang ramai kemarin ?.

Asi keluar darah.
Hanya kuat tinggal 40 hari.
Tokoh agama muntah darah bunuh diri dan masih banyak lagi.

Setelah kami telusuri ternyta lokasinya di Tulungagung.

Ada dokumenter video

A Thread Image
Ya bagi yang belum baca, cerita tentang rumah tusuk sate yang waktu itu kami bagikan memang paling seram diantara cerita yang lainnya.
Bagaimana tidak, penghuni yang mengaku bernama bu Ningsih Ambarwati tersebut benar2 hanya mampu bertahan 40 hari saja.
Read 21 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(