Rama KomaruZaman🇮🇩 Profile picture
Sep 24, 2020 68 tweets 8 min read Read on X


TERSESAT DIGUNUNG CIREMAI
TAHUN 2008

A THREAD⠀⠀

@bacahoror #bacahorror
Sebuah kisah nyata dari seorang yang bernama patrick
Karena disini mati lampu dan kebetulan hp saya juga low jadi mulai cerita aga maleman deh sambil nunggu rame juga hehe
Yuu mulai
Salam lestari !! Kali ini saya ingin berbagi pengalaman yang terjadi di tahun 2008 bulan Desember. Barang kali bisa menjadi pelajaran untuk kita semua untuk lebih memikirkan keselamatan.
Hari itu aku dan sepupuku Alfin, berencana mendaki Gunung Ciremai untuk pertama kalinya setelah sebelumnya kami mendaki Gunung Salak dan Sumbing. Kebetulan kami mempunyai teman orang Kuningan, Irma namanya. Kami bertemu Irma disebuah konser musik underground didaerah Bekasi.
Setelah pergi ke warnet untuk mencari info mengenai Gunung Ciremai (maklum HP kami dulu masih merek E*ia). Berangkatlah kami dari Jakarta menuju Kuningan yang sebelum sudah mengontek irma dan dia setuju untuk menemani kami mendaki.
Singkat cerita sampailah kami di terminal Kuningan sekitar jam 5 sore dan Irma sudah menunggu kedatangan kami bersama temannya Hendra, lalu langsung menuju rumah Irma yang ternyata tepat berada di kaki Gunung Ciremai tapi lucunya meskipun tinggal dl kaki Gunung Ciremai,
Irma dan Hendra sama sekali belum pernah mendaki Gunung Ciremai mungkin karna mereka bukan pendaki seperti kami.
Setelah puas ngobrol panjang lebar kami memutuskan untuk mulai pendakian tanpa pamit ke Ibu Irma karna ibu Irma pergi ke masjid dan katanya Irma sudah biasa pergi tanpa berpamitan.
Kami menuju pos perizinan terdekat. Tapi Hendra menyarankan kami tidak perlu ke pos perizinan dengan alasan dia orang kampung sini. Aku dan Alfin akhirnya menurut saja. Aku mengeluarkan kompas sebagai patokan arah yang menunjukan puncak ada di arah timur.
Perjalanan di mulai Hendra memimpin perjalanan melalui ladang-ladang warga dan menembus hutan pinus yang dipenuhi semak belukar yang ditebas Hendra menggunakan parang yang dibawanya dari rumah Irma dan ternyata langsung tembus ke jalur utama via Palutungan tepatnya sebelum pos 3-
-Pangguyungan Badak dan terus mendaki hingga pos 4 setelah menemukan lahan datar kami memutuskan membuka tenda di sekitaran pos 4.
Setelah ngopi dan makan cemilan kami memutuskan tidur tapi karna tenda yang kami bawa hanya cukup untuk 2 orang akhirnya aku dan Hendra memutuskan tidur di depan tenda. Sial malam itu mataku belum juga bisa terpejam kulihat jam ditanganku menunjukan pkl 00:30 aku memutuskan -
-untuk duduk dan menyalakan sebatang rokok, kulihat Hendra yg sudah masuk kealam mimpi ditandai dengan dengkurannya dan tiba-tiba suara seperti orang berjalan dari semak-semak di depanku.
TIba-tlba saja akunjadi merinding lalu kusorot senter kearah semak-semak dan terlihat sosok seperti nenek-nenek bungkuk mengenakan kebaya berjalan dengan tongkat menuju ke arahku.
Langsung kubuang rokok di tanganku dan masuk kedalam tenda membangunkan Alfin untuk bertukar posisi tapi tidak mengatakan kalau aku baru saja melihat nenek-nenek.
Pagi pun tiba setelah sarapan kami melanjutkan perjalanan menuju puncak, tapi tak satu pun pendaki yang kami temui disepanjang perjalanan hingga puncak. Mungkin karna waktu itu hari kerja. Akhirnya sekitar 6 Jam perjalanan kami tiba dipuncak dan tidak ada orang sama sekali.
Sekitar setengah Jam dipuncak barulah ada 1 rombongan dari Bandung berjumlah 6 yang gabung bersama kami dan berkenalan. Di tengah obrolan aku menanyakan keberadaan bunga edelweis di gunung ini. Dan setelah dijelaskan kami pun bergegas pergi menuju ladang edelweis sekalian turun.
Sampai lah kami diladang edelweis, Irma dan Hendra ternyata baru pertama kali melihat bunga Itu. Aku dan Hendra pun dengan sotoy menjelaskan tentang bunga edelweis dan segala mitosnya .
Puas berada di ladang edelweis, kami kembali. melanjutkan perjalanan untuk turun waktu itu sekitar pukul 15.00, lalu tibalah kami di persimpangan Linggarjati dan Palutungan. Kami ambil jalur menuju Palutungan hingga hari mulai gelap kami belum Juga menemukan jalur yg sama-
-yang kami lewati waktu naik tapi kami masih belum berpikiran macam-macam karena kami pikir memang jalur utama via Palutungan masih jauh, akhirnya sekitar pkl.19.00 kami memutuskan membuka tenda
lalu melanjutkan perjalanan keesokan harinya.
Pagi tiba sekitar pkl 06.00 kami mulai melanjutkan perjalanan turun hampir 3 Jam kami berjalan tapi belum juga menemukan jalur yang kami lalui waktu naik. Anehnya lagi ada seekor kadal yang terus mengikuti kami entah sejak kapan.
Aku mulai cemas saat itu dan yakin bahwa kami tersesat karna jalur yang kami lewati terputus hanya ada semak bekar setinggi 1 meteran di depan kami.
Kami pun berhenti dan berunding apakah akan dilanjutkan terus turun atau kembali ke puncak akhirnya diputuskan kami semua kembali kepuncak.
Kadal itu terus mengikuti kami. Karna penasaran, Hendra mencoba mendekati kadal itu dan menghentakan kaki tepat didepannya. Tapi kadal itu tetap tidak pergi seolah menantang Hendra. Alfin pun menyarankan kami tetap berjalan tanpa menghiraukan kadal tersebut.
Hingga sore hari, kami belum juga keluar dari hutan yang didominasi pepohonan besar. Aku pun mencoba mengikat tali rapia biru ke sebuah yang memang selaluku bawa setiap pergi mendaki sebagai tanda. Dan anehnya kami selalu kembali melewati tanda yang kupasang tersebut,
ditambah kadal yang masih terus saja mengikuti kami.
Haripun telah gelap. Kami kembali membuka tenda dan membuat santap malam, untuk persedian bekal kami masih lumayan banyak terutama biskuit. Air yg kami bawapun masih lumayan banyak. Satu dirigen air 5 liter Juga masih utuh.
Puas mengisi perut kami memutuskan untuk tidur suasana kali lnl begitu henlng tidak ada suara binatang hutan sama sekali seperti biasanya. Aku pun mulai terlelap di luar tenda hingga tiba-tiba Hendra membangunkan aku karna dia melihat cahaya seperti cahaya senter tanpa-
-membangunkan Alfin dan Irma. Kami langsung berlari ke arah cahaya yang Jaraknya kira-klra 200m sambil berteriak sekeras mungkin.
Sepertinya mereka tidak mendengar teriakan kami dan terus saja berjalan, tapi kami terus berlari ke arah sumber cahaya. Terbersit sediklt harapan dalam hati untuk keluar dari hutan ini.
Bukannya pertolongan yang kami dapat, Hendra justru terperosok jatuh kedalam lubang sedalam kurang lebih 4 meter.
Lebih mengejutkan lagi ternyata sekitar 10 meter dari lubang tersebut adalah jurang yang entah berapa puluh meter dalamnya dengan kata lain cahaya panjang mirip sorotan senter,
Itu bukan berasal dari manusia karna melayang melewati jurang, jikaa saja Hendra tidak terperosok kedalam lubang mungkln kami berdua sudah masuk kedalam jurang.
Aku segera kembali menuju lubang dimana Hendra, lalu kusorot Hendra dengan senter ditanganku untungnya dia tidak mengalami cidera serius. Kusuruh dia menunggu sebentar lalu aku kembali ke tenda untuk membangunkan Alfln dan mengambll tali webbing.
Akhirnya Hendra bisa kami angkat naik tapi sayangnya pinggul hendra robek sekitar 5 cm, aku dan Alfin segera merangkul Hendra menuju tenda dan segera mengeluarkan kotak P3K untuk mengobati luka di pinggul Hendra.
Belum kelar mengobati luka Hendra, tiba-tiba saja Irma terbangun dan teriak-teriak histeris dengan mata yang melotot tapi suaranya terdengar seperti suara nenek-nenek dengan bahasa bahasa Kuningan yang menurut Hendra dia bilang "Mau apa kalian datang ke sini."
Kami bertiga meminta maaf dan meminta agar nenek ltu keluar dari tubuh Irma tapi Irma tetap saja berteriak sambil sesekali tertawa cekikan. Kami membaca doa yg kami hafal tapi tidak menunjukan perubahan apa-apa.
Karna kesal aku menyuruh Alfin dan Hendra untuk memegang Irma dengan erat dan aku menduduki kedua kaki Irma dan menggigit Jempol kaki Irma, teriakan Irma perlahan mulai melemah hingga akhirnya benar-benar sadar.
Aku pun langsung memberinya minum lalu Irma bercerita bahwa Ia bermimpi dibawa nenek-nenek ke suatu tempat di dalam goa.
Bentar istirahat dulu
Kami semua mulai panik dan berpikir kami tidak akan bisa keluar dari hutan yang aneh itu. Pukul 02.00 aku memutuskan untuk sholat tahajud (jujur sebelumnya sholat wajib pun jarang aku kerjakan ).
Mereka bertiga pun ikut melaksanakan sholat tahajud dengan wudhu air yg ada dalam derigen yang kami bawa. Kam berdoa agar bisa keluar dari hutan ini dan Jika pun kami harus mati kami pasrah.
Suasana menjadi haru saat tanpa sadar kami berempat meneteskan air. Setelah sholat dan bersholawat kami kembali memutuskan untuk tidur dan melanjutkan perjalanan saat hari sudah terang.
Sekitar pukul 08.00, kami bertiga bangun kecuali Hendra yang masih terlelap. Saat Alfin menyentuh badan kepala Hendra badannya terasa sangat panas. Mungkin karna luka dl pinggulnya.
Setelah sarapan, kaml memulai kembali perjalanan ke atas dengan sangat lambat karena kondisi Hendra cukup menghawatirkan saat itu.
Satu jam berjalan kami tiba ditanah datar yg cukup luas dan beristirahat, Alin berjalan sendiri untuk mencari arah, setelah setengah jam la kembali dan berkata bahwa la melihat perkampungan di arah utara. Kami pun kembali melanjutkan perjalanan turun ke arah utara.
Stok air kami hanya tersisa 2 botol ukuran 600ml. Sebelum gelap, kami harus sudah sampai di perkampungan yang Alin lihat. Empat jam sudah kami berjalan tapi perkampungan yang Alfin lihat di atas belum juga ketemu. Sialnya tanda tali rapia yang aku pasang jauh dibawah.
Kembali kami lewati padahal kami telah berjalan sangat jauh ke arah puncak dan berjalan berlawan dari arah yang kami pasang tanda.
Aku sudah berpikir akan mati di gunung ini. Tapi keluarga dan teman-teman dijakarta membuatku tetap optimis kalau aku bisa keluar dari hutan ini.
Hari pun kembali gelap kami masih berada di hutan yang didominasi pohon pohon raksasa. Kami kembali membuka tenda dan mengisi perut lalu tidur. Kali ini aku dan Alfin yang tidur di luar tenda.
Tapl sepertinya Alfin tidak bisa tidur entah apa yang ia pikirkan. Ia hanya memejamkan mata sambil membaca-baca doa seperti orang yang ketakutan tapi tidak mau mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.
Aku pun terus mengamati Alfin sambil sesekali melihat sekitar. Lalu Alfin bangun dan menyuruh kami untuk melanjutkan perjalanan.
Saat itu kira-kira pukul 21.00 aku menganjurkan Alfin untuk melanjutkan perjalanan saat terang tapi Alfin tetap bersikukuh ingin melanjutkan perjalanan. Akhlrnya kami semua menuruti kemauan Alfin karena kaml takut Alfln melihat
sesuatu yang bisa membahayakan kami.
Dengan perasaan yang bingung kami mengikuti Alfin kembali ke arah atas hingga kembali bertemu dengan tanah datar yg kami temui tadi siang. Anehnya siang tadi kami berjalanan sekitar 7 jam dari tanah datar hingga sampai ke tempat kami membuka tenda,
kali Ini hanya butuh waktu sekitar 30 menit kami sampai tempat itu. Kami terus berjalan dari area tanah datar Ialu kembali turun ke dalam hutan tapi kali ini Alfin mengambil arah timur menembus kegelapan.
Entah apa saja yang telah kami lewati karna sumber cahaya hanya dari senter yang berada di tangan Alfin hingga sekitar 2 jam perjalanan kami telah keluar dari hutan dan terlihat jelas lampu-Iampu dari rumah warga sekitar darl kejauhan.
Hingga menemui ladang-ladang warga. Irma pun mengenali daerah tersebut yang tidak jauh dari desanya. Akhirnya Irma mengambil alih di posisi depan menggantikan Alfin.
Akhirnya kami sampai di rumah Irma sekitar pukul 01.30. Kami langsung melakukan sujud syukur di depan rumah Irma dan aku bertanya kepada Alfin dari mana Ia langsung tau jalan pulang. Alfin bercerita di saat kami memutuskan untuk tidur,
seorang kakek-kakek datang menghampiri dan mengatakan jika kami ingin keluar dari hutan itu kami harus segera mengikutinya. Dan kami pun mulai bercerita tentang apa yang kami alaml selama di Gunung Ciremai.
Ternyata sejak awal pendakian saat memasuki kawasan hutan pinus, Alfin memang sudah merasa diikuti oleh nenek-nenek. Berbeda dengan Irma yang merasa sering melihat sosok hitam berbadan besar dengan mata merah saat tersesat di dalam hutan,
hanya Hendra yang mengaku tidak melihat apa-apa. Tapi kami tidak percaya karna ia terlihat seperti menutupi sesuatu .
Akhirnya Irma masuk membangunkan ibunya yang sedang tertidur lalu langsung memeluk ibunya dengan erat dan menceritakan bahwa kami baru saja tersesat di Gunung Ciremai.
Ibunya Irma pun langsung mencaci maki kami semua dia bilang bahwa warga kampung nya tidak ada yg berani mendaki Gunung Ciremai kecuali untuk mencari ilmu-ilmu tertentu.
Kami bersyukur karna masih bisa kembali dengan selamat dan tidak akan ceroboh lagi mendaki gunung secara ilegal. Sekian."
Sekian thread kali ini semoga dapat diambil muatan baiknya dan dibuang muatan buruknya. Jangan takut untuk mencoba mendaki gunung asal peralatan safety,teman berpengalaman dan mental yang kuat dijamin pendakian aman. Dan jangan lupa jaga sopan santun di Gunung/hutan tersebut.
Bro buat kalian yang suka ngeliat suka tentang pendakian gunung, cek lah youtube saya ini tentang video dokumentasi saya mendaki gunung. Jangan lupa subscribe ya

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Rama KomaruZaman🇮🇩

Rama KomaruZaman🇮🇩 Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @RamaKomaruzamn

Oct 17, 2021


AKIBAT SOMBONG DI GUNUNG MERAPI TAHUN 1992

A THREAD BASED ON TRUE STORY

@bacahorror #bacahorror Image
Sudah lama gabut Thread Horor Pendakian lagi, akhirnya setelah ngumpulin niat sekarang bisa bikin Thread lagi dan nemuin cerita yang seru sekali dari Om Heru Survival. Pasti kalian tau deh om heru ini udah beberapa kali muncul di channel youtube orang orang.
Tapi eits, kita mulai jam 7an ya okee
Read 128 tweets
Dec 7, 2020


PERJALANAN MISTIS MENDAKI
GUNUNG DEMPO

A THREAD
@bacahorror #bacahorror Image
Oke dulur, kali ini adalah sebuah cerita dari gunung yang berasal dari tanah sumatra yaitu gunung dempo. Seperti biasa abis magrib saya mulai ya sambil nunggu² rame
Yuu mulai
Read 63 tweets
Dec 3, 2020


Malam Yang Mencekam
Di Gunung Ciremai

A THREAD
@bacahorror #bacahorror
Oke bro, karena sekarang #malamjumat jadi saya akan up thread tentang pendakian. Seperti biasa gua mulai abis magrib
Yuu mulai
Read 102 tweets
Nov 30, 2020


DIKEPUNG PENGHUNI
GUNUNG RAUNG

A THREAD
@bacahorror #bacahorror
Halo dulur dimalam kali ini ada sebuah cerita nih dari gunung yang jalur pendakiannya ter ekstrem di jawa, ceritanya seru dan serem juga. Seperti biasa saya up abis magrib ya sambil nunggu rame
Yuu mulai
Read 74 tweets
Nov 23, 2020


MISTERI SANTAN DAN KOPI
GUNUNG SUMBING

A THREAD
@bacahorror #bacahorror Image
Oke mantap, seperti biasa karena sekarang malam selasa saya bikin thread lagi. Up abis magrib ya sambil nunggu rame
Yuu mulai
Read 52 tweets
Nov 19, 2020


LINDA SIKUNTILANAK MERAH

A THREAD⠀⠀
@bacahorror #bacahorror
Oke dulur-dulur udah lama nih ga ngethread. Seperti biasa aku mulai abis magrib ya.
Yuu mulai
Read 40 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(