Thread by @RamaKomaruzamn

⠀

PENDAKIAN MISTIS
GUNUNG KERINCI

⠀A THREAD

@bacahorror #bacahorror

Cerita bersumber dari instagram : Exploregunung_
Dan narasumber Instagram : (@buruhbirokrasi)

Karena tanggung magrib aku up abis magrib ya, titip-titip dulu aja hehe

Yuu mulai

Perkenalkan nama saya yuda, dan teman2 saya yang ikut dalam rombongan pendakian dari kota tempat kita tinggal yaitu, ibni, holil dan habibis.

Kita memang sudah lumayan lama merencanakan pendakian ini, dan kebetulan si habibis teman saya itu merupakan pendakian pertamanya pada pendakian kerinci waktu itu.

Sengaja saya memulai cerita ini dari kota jambi, sejak awal mula keberangkatan kita dari kota jambi tersebut tidak ada hal yang dirasa mengganjal terjadi. Kita berangkat dari kota jambi pukul 7 malam setelah maghrib,

sengaja berangkat malam dengan kendaran sewaan dan bawa sendiri yang kebetulan teman saya si ibni sudah pernah beberapa kali mendaki gunung kerinci, dalam target perjalanan sekitar 10-12 jam.

kita sampai sekitar setelah subuh di kota sungai penuh kerinci.

Tepat pukul 7 pagi kita sampai dikota sungai penuh dan telah ada satu orang teman yang menunggu disana untuk ikut naik yang bernama ferari penduduk asli kerinci,

langsung menuju daerah kayu aro yang merupakan titik pertama pendakian gunung kerinci dengan waktu tempuh sekitar 1 jam perjalanan. Kita langsung cari sarapan pagi, setelah itu lanjut melengkapi segala perlengkapan yang belum sempat dibeli sebelumnya,

habislah waktu sekitar 1 jam 30 menit. setelah itu kita lanjut langsung ke pos pendaftaran, packing dan segala macamnya menghabiskan waktu hampir 45 menit, karena memang kita lumayan banyak peralatan dan logistik untuk 2 hari 2 malam di atas nantinya.

Eh maap ya ada urusan

habislah waktu sekitar 1 jam 30 menit. setelah itu kita lanjut langsung ke pos pendaftaran, packing dan segala macamnya menghabiskan waktu hampir 45 menit, karena memang kita lumayan banyak peralatan dan logistik untuk 2 hari 2 malam di atas nantinya.

Jam 10.30 pagi kita gas ke pintu rimba, yang sebelumnya sudah menitipkan kendaraan disalah satu rumah warga yang tidak jauh dari lokasi pendaftaran.

Dalam perjalanan dari pintu rimba menuju pos 1 lancar jaya yang sebelumnya sudah berdoa bersama, dan kejanggalan mulai terjadi saat kita berhenti di pos 2. Kita berhenti ngopi dan makan beberapa cemilan untuk meningkatkan stamina masingz. baru beberapa menit di pos 2 itu kita-

-kedatangan banyak orang dari malaysia dan singapura yang hendak turun sekitar hampir 20 orang dan beberapa orang porter. Saat itu saya dan ferari berinisiatif untuk menambah persediaan air kita yang saat itu sudah mulai menipis.

Ketika sampai ditempat yang biasanya tempat orana2 ambil air itu yang tidakjauh dari pos 2, rupanya air yang tersedia sangatlah minim yang diluar dugaan teman saya kalau setelah musim hujan biasanya air melimpah.

Jujur saya tidak berpikir yang aneh2, kita ambil air secukupnya, kemudian fot02 sebentar lalu kembali ke pos 2.

Selesai ngopi, lanjut perjalanan menuju pos 3, semuanya aman dan hari sudah mulai agak gelap. Istirahat sebentar kemudian lanjut ke shelter 1, target kita bisa ngcamp di shelter 2, syukur2 bisa langsung shelter 3 supaya lebih dekat dengan puncak.

Dalam perjalan hari sudah mulai gelap dan kita harus menyalakan penerang masing2, dan mulai membentuk formasi pendakian.

Saya di tengah karena senter penerangan yang saya bawa adalah yang paling terang diantara yang lainnya, didepan saya habibis dan ferari paling depan sebagai arah perjalanan. Dibelakang saya ibni dan paling belakang holil. Hari sudah sangat gelap tidak ada bulan malam itu.

Ditengah perjalan kita diguyur gerimis yang akhirnya sedikit menghambat kelancaran dalam berjalan, akhirnya kita memutuskan untuk mendirikan tenda di bayangan, tepat diantara shelter 1 dan shelter 2, tapi lebih dekat ke shelter 2 sekitar 15 menit sampai.

Selesai mendirikan tenda gerimis reda, dan nampaklah gemerlap lampu rumah penduduk. Hanya baru sekitar 15menit kabut mulai turun dan tertutuplah semua kecerahan malam itu. Saya ambil ancang² untuk segera istirahat tidur kemudian habibis dan holil mengikuti karena sudah kelelahan.

Ibni dan ferari lanjut bercerita didalam tenda dengan kondisi pintu tenda terbuka.

Saat asyik bercerita, saya tiba2 bangun dari tidur, langsung duduk dan kepala menghadap kebawah, ibni dan ferari memanggil nama saya, tetapi saya tidak kunjung menjawab, setelah itu tiba2 saya terbaring kembali ( tau pas paginya diceritain ).

Tak lama setelah itu mereka pun tidur karena katanya mulai takut karena melihat saya tadi dan juga hujan lebat turun. Sekitar jam 1 dini hari, holil terbangun karena mendengar "SUARA ANEH " ada yang mengetuk dinding tenda tepat disebelahnya,

karena posisi tidurnya paling pinggir, lama kelamaan suara itu hilang, dan dia pun lanjut tidur (diceritai pas udah turun).

Jam 3 pagi kita terbangun semua karena mau ngejar muncak biar dapat sunrisenya kalo bisa sekalian. Saya habibis dan ferari bergegas, dan ternyata kita telat mendaki, ibni dan holil tidak ikut dengan alasan sudah pernah sebelumnya dan mereka berusaha mencari air,

karena persediaan air kita sudah habis kita bawa dalam perjalanan menuju puncak tadi. karena saat sampai di pelataran di atas shelter 3 udah pagi, dan kabutpun udah mulai turun kata pendaki lain yang sebelumnya mencoba ke puncak,

lalu kita istirahat sebentar dan "TURUN KEMBALI" ke tenda dibawah shelter 2, rupanya hanya sedikit air yang holil dan ibni dapatkan, dan itupun agak kotor, cuma mau gimana lg, air memang ga ada. masak2, makan dan cerita2, sampai sore.

Menjelang waktu maghrib saya dan ferari kembali coba nyari air, yang mana tau ada ditempat lainnya yang belum ibni dan holil cari.

Belum sampai ke titik mata air yang diketahui ferari, terdengar suara adzan maggrib dan hari langsung tiba2 gelap. Jujur saya langsung sangat ketakutan, karena memang aslinya takut sama hal yang begituan.

Sumber air yang kita temukan pun juga sedikit sekali, yang ada juga kotoran manusia disekitar itu, namun mau bilang apa, karena persediaan kita juga sangat kurang ditenda.

Dalam perjalan kembali ketenda saya merasa ada yang mengawasi dikiri kanan, tapi waktu saya senter, tidak ada apa2, saya langsung mempercepat langkah kaki sampai ferari terjatuh mengimbangi di belakang saya karena dia juga sudah merasa di awasi (cerita pas ditenda).

Sampai disana api unggun telah jadi, kita masak, ngopi dan cerita2 kembali sampai kira2 hampir pukul 10 malam dan akhirnya kita tidur dengan ditemani hujan lebat yang turun.

Dengan jam yang sama dengan malam sebelumnya yaitu jam 1an, holil terbangun lagi karena mendengar "KUNTILANAK CEKIKIKAN tepat disebelahnya. MasyaAllah saya merinding sampai bulukuduk berdiri (diceritain pas turun).

Hampir 1 jam suara itu tiba2 hilang, Hingga kita terbangun jam 2 malam, menyiapkan segalanya untuk mulai perjalanan kepuncak, semuanya berangkat menemani. Akhirnya pagi itu saya dan habibis sukses kepuncak bersama pendaki lain.

Ibni, ferari dan holil menunggu dan menikmati pagi di pelataran sedikit di atas shelter 3. Sekitar hampir jam 10pagi kita turun kembali ketenda dan sampai sekitar pukul 12 siang. Kita packing lagi semuanya karena niat mau langsung pulang sore itu.

Dalam perjalan pulang, saya, habibis dan holil sengaja berlari turun karena agar lutut tidak terlalu terasa sakit nantinya, sedangkan ibni dan ferari jalan pelan karena sudah cidera duluan saat malam pertama mendaki dari bawah.

Disetiap shelter kita berhenti istirahat, saat sampai di pos 3 ferari bilang kalian yang lari, nanti di pos 2 jangan berhenti, kita bertemu di pos 1, karena sudah mulai sore, dan di pos 2 juga sering terjadi hal ganjil (diceritain waktu masih dirumah penduduk sebelum mendaki).

Benar sekali, mulai mendekati pos 2 saya merasa ada yang ikut berlari bersama saya tepat disebelah kanan saya dan padahal disebelah kiri kanan itu jurang. Saya tidak menghiraukan, karena jarak saya dengan habibis yang paling depan sudah cukup jauh sampai tidak terlihat lagi,

dan dengan teman2 dibelakang saya apalagi. Melewati pos 2 saya semakin merasa bahwa sesuatu yang ikut berlari disebelah kanan saya tadi berlari sambil menengok ke arah saya, ketika saya behenti dia pun berhenti dan hilang.

saya lanjut lari dan saya menoleh kekanan, saya melihat MAKHLUK BERBENTUK MANUSIA yang semuanya HITAM PEKAT tinggi besar sekencang saya berlari.

antara pos 2 ke pos 1 saya bertemu habibis yang berhenti karena kelelahan dan makhluk tersebut tiba tiba hilang. kita sepakat menunggu teman yang dibelakang, karena hari sudah sangat sore.

Seberapa lama menunggu akhirnya teman kita datang, dan kita semua lanjut memaksakan setengah berlari walaupun ada yang cidera.

Dalam perjalan itu saya tetap merasa MAKHLUK HITAM TINGGI BESAR tadi mengikuti saya setengah berlari, sewaktu saya menoleh kekanan, tiba2 saya terinjak akar kayu yang besar sehingga saya pun ikut cidera disitu. Kita sepakat untuk berjalan, karena juga sudah dekat kepintu rimba.

Dengan berjalan pun lagi2 saya menginjak akar kayu yang menambah cidera saya, karena mahkluk yang td ikut berlari sesekali saya rasakan dia ada disamping kanan saya. Ibni mengajak tukeran beban, karena cidera saya lebih parah dari dia,

kita berjalan sampai dipintu rimba dan langsung kerumah penduduk tempat penitipan kendaraan. Disitu saya ceritakan semuanya kepada teman2 saya, dan rupanya holil juga merasakan keanehan, tapi memang tidaK se extrem saya,

karena dia bisa merasakan keberadaan makhluk gaib yang ingin mengganggu atau sekedar berkenalan. Saat beberapa malam di atas, ada beberapa teman2 yang bicara sembarangan.

Saat istirahat pun kondisi fisik saya sangat habis dan lemah. Hampir muntah. Kemudian kita istirahat, makan dan lanjut perjalanan ke kota jambi.

Pelajaran yang bisa di ambil sepertinya sama dgn teman2 yang lain, kita hanya tamu di alam bebas itu, harus sopan, dan tidak boleh bicara sembarangan, saling menghormati san saling menjaga. (end)

Sekian thread kali ini semoga dapat diambil muatan baiknya dan dibuang muatan buruknya. Jangan takut untuk mencoba mendaki gunung asal peralatan safety,teman berpengalaman dan mental yang kuat dijamin pendakian aman. Dan jangan lupa jaga sopan santun di Gunung/hutan tersebut.

Bro buat kalian yang suka ngeliat suka tentang pendakian gunung, cek lah youtube saya ini tentang video dokumentasi saya mendaki gunung dan menceritakan tentang kisah horor juga. Jangan lupa subscribe ya