Ahok mulai bongkar borok Pertamina, semenjak Ahok diangkat jadi Komut Pertamina, Ahok bertekad jaga Pertamina dari korupsi. Semenjak Ahok jadi Komut Pertamina, Ahok kembali menunjukan ketegasannya dengan memberikan peringatan keras
Dan Ahok mengatakan koruptor di Pertamina tidak bisa bergerak bebas.
Ahok memberikan peringatan keras kepada jajarannya untuk tidak melakukan korupsi, lalu Ahok pasang pengintai KPK di Sesdekom (Sekretaris Dewan Komisaris). Ahok mengatakan pihaknya telah bekerja sama dgn KPK,
MOU dengan KPK, adapun kerjasama itu terwujud dengan menempatkan orang KPK di Sesdekom dan KPK setiap saat bisa meminta data.
Ahok juga mengatakan, pihaknya juga akan bekerja sama dgn PPATK untuk melacak koruptor ditubuh pertamina.
Di sini kita bisa melihat keseriusan dan ketegasan Ahok.
Ahok mulai bongkar borok pertamina. Bukan rahasia lagi jika Pertamina itu ladang KKN semasa Soeharto, menjadi pusat atau ladang praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, Pertamina sangat dikontrol dan dikuasai Soeharto.
Kita tentu sudah tahu Dirut Pertamina Ibnu Sutowo (1968-1975), yang disangka korupsi besar-besaran dan diberitakan habis-habisan tetapi tidak pernah diperiksa atas sederet kasus korupsi, bahkan hingga menyeret kebangkrutan Pertamina.
Harian Indonesia Raya 30 Januari 1970 memberitakan bahwa simpanan Ibnu Sutowo mencapai Rp.90,48 Milyar. Kenapa Ibnu Sutowo tidak tersentuh? Kenapa tidak ada satupun penegak hukum yg berani memeriksanya? Kenapa dia kebal hukum? Karena Ibnu Sutowo dilindungi Soeharto,
mereka berdua sama-sama memegang kartu truf, mereka berdua sama-sama memegang kunci, mereka berdua sama-sama korupsi.
Ahok mulai bongkar borok Pertamina, Ahok memiliki ketegasan, kecerdasan, kejujuran keberanian dan cinta tanah air Indonesia.
Jika ingin membongkar borok-borok busuk Pertamina yang sudah puluhan tahun itu maka Ahok lah orang yang tepat, tetapi ini juga harus didukung semua pihak dan kita yakin Presiden Jokowi akan mendukung Ahok dengan kerja mulia yang berat dan resiko tinggi ini.
Kerajaan Kediri atau Kerajaan Panjalu, adalah sebuah kerajaan yang terdapat di Jawa Timur antara tahun 1042-1222. Kerajaan ini berpusat di kota Daha atau Dahanapura, yang terletak di sekitar Kota Kediri sekarang.
Sesungguhnya kota Daha sudah ada sebelum Kerajaan Kadiri berdiri. Daha merupakan singkatan dari Dahanapura, yang berarti kota api. Nama ini terdapat dalam prasasti Pamwatan yang dikeluarkan Airlangga tahun 1042.
Hal ini sesuai dengan berita dalam Serat Calon Arang bahwa, saat akhir pemerintahan Airlangga, pusat kerajaan sudah tidak lagi berada di Kahuripan, melainkan pindah ke Daha.
Pada akhir November 1042, Airlangga terpaksa membelah wilayah kerajaannya karena kedua putranya
*PAPUA*
Papua adalah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian paling timur wilayah Papua milik Indonesia. Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini.
Provinsi Papua sebelumnya bernama Irian Jaya yang mencakup seluruh wilayah Papua Bagian barat.
*ETIMOLOGI*
Perkembangan asal usul nama pulau Papua memiliki perjalanan yang panjang seiring dengan sejarah interaksi antara bangsa asing dengan masyarakat Papua,
termasuk pula dengan bahasa-bahasa lokal dalam memaknai nama Papua.
Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea).
Prabu Geusan Ulun (1580-1608 M) dinobatkan untuk menggantikan kekuasaan ayahnya, Pangeran Santri. Beliau menetapkan Kutamaya sebagai ibukota kerajaan Sumedang Larang, yang letaknya di bagian Barat kota.
Wilayah kekuasaannya meliputi Kuningan, Bandung, Garut, Tasik, Sukabumi (Priangan) kecuali Galuh (Ciamis). Kerajaan Sumedang pada masa Prabu Geusan Ulun mengalami kemajuan yang pesat di bidang sosial, budaya, agama, militer dan politik pemerintahan. Setelah wafat pada tahun 1608,
putera angkatnya, Pangeran Rangga Gempol Kusumadinata atau Rangga Gempol I, yang dikenal dengan nama Raden Aria Suradiwangsa menggantikan kepemimpinannya.
#sejarah sunda garis Besar
Bagian (3)
▪Pemerintahan berdaulat
Prabu Agung Resi Cakrabuana (950 M)
Prabu Agung Resi Cakrabuana atau lebih dikenal Prabu Tajimalela dianggap sebagai pokok berdirinya Kerajaan Sumedang.
Pada awal berdiri bernama Kerajaan Tembong Agung dengan ibukota di Leuwihideung (sekarang Kecamatan Darmaraja). Beliau punya tiga putra yaitu Prabu Lembu Agung, Prabu Gajah Agung, dan Sunan Geusan Ulun.
Berdasarkan Layang Darmaraja, Prabu Tajimalela memberi perintah kepada kedua putranya (Prabu Lembu Agung dan Prabu Gajah Agung), yang satu menjadi raja dan yang lain menjadi wakilnya (patih). Tapi keduanya tidak bersedia menjadi raja.
Terkadang hati ini rapuh menghadapi cobaan-Nya
Terkadang hati ini tak sanggup menjalani takdir-Nya
Terkadang hati ini menangis pilu tatkala tak sampai harapannya
Terkadang hati ini terasa perih melihat sekelilingnya menggapai mimpi
Terkadang hati ini haru biru mengingat ketidakberdayaannya
Terkadang hati ini meneteskan air merasakan cibiran
Terkadang hati ini ingin berteriak meminta keadilan
Terkadang hati ini menutupi aib dengan kebohongan
Terkadang hari ini tersayat bak luka tersayat perasaan
Tetapi hati ini kuat bagaikan batu karang yang diterjang ombak
Tetapi hati ini terbangun dari mimpi kelamnya
Tetapi hati ini tersadar oleh cahaya yang menyinarinya
Tetapi hati ini mendapatkan ketenangan yang sungguh menyejukkan.